SD's ; 34

6.4K 577 11
                                    

Typo.

🐇⚘🐇

34. Rumit

oOo

( Keesokan hari nya.... )

Dhmar berserta Aneta dan Zildan menatap Damiro dengan sorot mata kecewa namun terkesan datar, sedang Damiro hanya menghelaikan nafas melihat tatapan yang di berikan sang ayah dan kedua saudarah nya.

Pagi Tadi Aneta mendapat dua panggilan dari kepolisan tentang kabar kalo dalang utama dari kecelakan Zania dan Jaztin sudah ditangkap dan di saat yang sama dia juga dapat telfon tentang Damiro yang tertangkap. Aneta sempat terkejut karena tidak tau apa yang dilakukan adik nya sehingga harus di tangkap polisi, bahkan ia bingung ingin menghampiri Damiro dulu atau pergi melihat dalang dari kecelakan Zania dan jaztin

Tapi hal yang lebih mengejutkan saat ia berniar menghampiri Damiro terlebih dulu, anggota kepolisan malah bilang kalau pelaku utama khasus Zania dan Jaztin ada disini, dan tak lain dan tak bukan adalah adik nya sendiri.

"Aku tidak akan menjelaskan nya, karena kalian pasti tidak akan percaya. tapi aku akan menjawab setiap pertanyan kalian"

Aneta memegang kening nya karena pusing mendenger ucapan sang Adik.
"Aku tak percaya kalo ini akan terjadi," gumam Aneta merasa lelah

"Apa salah yang di milik zania dan jaztin sehingga kau membunuh mereka berdua, Miro ?" tanya Dhmar yang duduk di kursi roda nya.

"Apa kalo aku bilang, 'aku bukan pembunuh nya' kalian percaya ?" tanya Damiro.

Zildan memukul meja dengan keras sampai polisi yang berjaga menegurnya, tapi hanya ia abaikan.

"Memang bukan kau yang bunuh. tapi kau dalang nya!! Kau!" Jeda Zildn tunjuk tepat di depan wajah Damiro "Kau bos pembunuh itu!" sarak Zildan yang muak dengan sang Kakak yang masih mengelak padahal sudah masuk ke sel.

"Apa ini karena harta ?" tanya Dhmar.

Damiro tersenyum kecil sambil menunduk "Aku tak semiskin itu sampai harus menghabisi adik ku sendiri untuk harta. Pa, inti nya biar aku menjelaskan nya pun kalian tidak akan percaya dengan semua ini,"

Damiro berdiri dari duduk nya dan menyuruh polisi membawa nya balik ke sel.

Zildan mengepalkan tangan nya dengan kuat "bajiangan pembohong!! Zania tak pantas mati di tangan mu!" teriak Zildan yang berlari mengejar Damiro dan memberikan bogeman mental ke pipi kanan Damiro.

Aneta dan Dhmar langsung panik melihat Zildan yang terlusut emosi dan memukul Damiro, beberapa polisi juga mencoba memberhentikan Zildan untuk memberi pukulan pada Damiro yang tidak bisa membalas karena tangan nya di borgol.

Aneta mulai mendekat.

"Zildan, cukup!!" Aneta mendorong kuat tubuh Zildan menyingkir dari tubuh Damiro sehingga Damiro tidak lagi di pukul.

"Aku tau kau kecewa, tapi bisa kah tidak memukul nya ? dia kakak mu zildan!" ujar Aneta menatap Zildan yang terus memandang marah kearah Damiro yang di bantu berdiri oleh beberapa polisi.

"Dia! tidak pantas jadi seorang kakak, dia bukan keluarga girssham!!"

Aneta menahan tubuh Zildan sambil menghelaikan nafas berat, kenapa semua menjadi serumit ini ?

_______________
____________________________

Keadaan Mona dan Alan sekarang benar-benar sedang di buat khawatir dengan Kara yang tidak ada henti nya mengeluarkan isi perut nya di wastafel setelah selesai makan tadi, Mona juga sudah mengusapkan minyak kayu putih keseluruh tubuh Kara karena ia pikir Kara hanya masuk angin atau muntuh karena kebanyakan minum susu tadi.

seven Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang