Love school children[end]

15. gara gara bola basket

"Ayo siapa mau ikut pertandingan bola basket! Daftar sekarang!!" teriak Cantika bersemangat.
"Jangan teriak cerewet" tegur Daven.
"Ingat pepatah kacamata berteriak lah saat kamu bersemangat" imbuh Cantika.
"Terserah kamu saja, ngomong ngomong kita seperti panitia yang menyebarkan undangan saat di nikahan" tutur Daven.
"Eh kamu benar juga mana si Lili gak ngasih upah ke kita padahal kita capek nyebarin ini" keluh Cantika.
"Habis ini kita harus protes sama Lili" usul Daven.
"Em! Setuju!" balas Cantika sambil mengangguk setuju.

Kedua pasangan kekasih(yaelah pasangan kekasih gak tuh😗) itu pun membagikan undangan itu kemudian protes ke seseorang.

"Lili!" kesal Cantika memprotes.
"Apaan sih" heran Lili.
"Mana upah kita?" tanya Daven, siap siap memberikan pelajaran ke salah satu teman nya.
"Kan sudah ku bilang gak ada upahan" jawab Lili santai.
"Li makam kosong masih banyak tuh di sana mau kita makamkan?" tawar Cantika.
"Enggak! Dih gitu ngancem nya iya deh" tolak Lili, menyerahkan sesuatu kepada mereka.
"Gitu kek dari tadi thanks you ayo cerewet kita pergi dulu Li" pamit Daven segera pergi bersama Cantika meninggalkan Lili.
"Pasangan banyak tingkah" celetuk Lili.
"Gimana mereka cocok kan?" tanya Alexondra tiba tiba ada di belakang nya.
"Darimana kamu muncul? Iya sih emang cocok tapi ada yang aneh gak sih" ragu Lili.

Alexondra pun bingung kenapa gadis di depan nya ini ragu.

"Kamu suka Daven?"tanya Alexondra lagi.
"Kenapa jadi nyasar gitu! Aku gak pernah suka sama sepupu kamu" jawab Lili.
"Kakak!! Kak Alexondra ada dimana sih?!" heboh Assyifa berteriak.
"Ada di sini Syifa!" balas Alexondra.
"Kak Alexondra nyebelin! Kenapa ninggalin Syifa?" tanya Assyifa, menghampiri mereka berdua.
"Maaf lagian kamu sudah mengejek kakak dengan sebutan iblis & kakak hanya mengurus sesuatu bersama Lili" jawab Alexondra.
"Kalian mau jodohkan Daven sama Cantika" tebak Assyifa meramal.
"Bagaimana kamu tau?" tanya Lili kebingungan.
"Ya jelas taulah orang tadi aku menguping" jawab Assyifa sembari mengibaskan rambut nya.

"Astaga ternyata gadis kecil ku suka menguping" kaget Alexondra pura pura sedikit terkejut.
"Hehehe peace✌(◕‿-)✌" cengir Assyifa.
"Syifa ikut kakak, kakak ingin membuntuti mereka" ajak Alexondra.
"Mau ikut!" rengek Assyifa manja.

Alexondra segera menggendong Assyifa lalu pergi di ikuti oleh Lili(ga mau di tinggal Li?).

"Lili jangan mengikuti kami" perintah Alexondra datar.
"Gr! Siapa yang ikuti kalian orang aku mau ke sana" bantah Lili.
"Ini nama nya mengikuti kami" debat Alexondra, sementara Assyifa tertidur di gendongan.
"Kamu mau ribut? Ayo sini! Aku bakal mengalahkan kamu" suruh Lili sombong.
"Hua kak Alexondra" panggil Assyifa mengigau.
"Jika gadis ku terbangun dan menangis maka aku akan membunuh mu Li" ancam Alexondra.
"Seperti Erick nya mencari ku sampai nanti Syifa!!" lambai Lili buru buru berlari.
"Cih alasan" decih Alexondra.

◘◘◘◘◘◘◘◘

"Begitu cara kamu memainkan biola" heran Alviro setengah bosan.
"Emang kayak gimana terus apa kamu bisa?" tantang Erland.
"Gitu mah kecil ya sudah sini pinjam" balas Alviro, merampas biola yang ada di tangan Erland.
"Ayo coba Vir!" sorak Kania, menghentikan latihan nya.
"Land di panggil sama pak kepala sekolah! Yuhu kembaran jelek ku!!" teriak Erick, di ambang pintu.
"Bentar Rick! Biola ku Vir" pinta Erland.
"Nih, kamu buat ulah?" tanya Alviro.
"Gak mungkin lah palingan aku di minta buat ikut pertandingan bola basket" jawab Erland terkekeh.
"Oh ya lupa Alviro!! katanya kamu bakal jadi kapten basket!" beritahu Erick, sebelum pergi dengan Erland.
"Duh serius? padahal aku sedang malas megang bola basket untuk sekarang" cetus Alviro.
"Bagus dong kan kamu olahraga jadi nya" sahut Kania.

"Kamu gak akan ngerti aku sedikit trauma melihat bola bulat itu" ucap Alviro lebay.
"Semua bola bulat Alvi" ucap Kania.
"Hah kamu ingat tentang beberapa hari lalu kebetulan hari itu masih pagi?" harap Alviro bertanya.
"Maksud nya bentar aku ingat dulu hem" pikir Kania coba coba mengingat.