Seorang bocah laki-laki umur nya baru 3 tahun sedang mengendap-endap mengintip orang tuanya yang lagi bercinta.
"Wow Api Ami Avin yagi apa ya? Yo intip!" tanya dia kepo, Sheldon Calvin anak pertama dari Daven & juga Cantika.
"Ahh Papi! Pelan!" desah Cantika.
"Tapi ini sudah pelan Mami" kekeh Daven.
"Hayo!" sapa Calvin, membuat mereka berdua kaget Daven segara melepas tongkat besarnya dari vagina sang istri.
"Calvin! Kamu ini ya! Kaget tau Mami!" pekik Cantika.
"Astaga Calvin dasar bocah nakal kemari kamu!" suruh Daven.
"Kayian enapa teyanjang?" tanya Calvin polos.
"Bukan apa apa! Kamu masuk ke dalam kamar sana! Eh waktunya kamu menyusu kan? Mau susu? Sini Dave nanti saja lagi aku menyusui Calvin dulu" jawab Cantika, Calvin memeluk erat sang Mami.
"Serah kamu lah" ketus Daven ngambek.
"Api ambekan" ledek Calvin.
"Ini bocah! Berani sekali mengejek Papinya yang tampan ini" gerutu Daven, sempat sempatnya percaya diri.
"Bye! Ami ucu ucu!" rengek Calvin.
"Iya iya Calvin" balas Cantika, ia mulai menyusui anaknya.
"Hah aku akan berangkat ke rumah sakit pergi dulu honey" pamit Daven.
"Dah dah hati hati dijalan ingat bawa mobil jangan ngebut dan tidak boleh tidur saat menyetir aku kan sudah bilang honey pakai supir saja tapi kamu ga mau" oceh Cantika memperingati suaminya agar hati hati.
"Cerewet banget sih istriku yang cantik ini siap honey! Laksanakan Mami Cal! Baik baik ya di mansion jangan nakal!" peringat Daven, Calvin hanya memberikan jempol ke atas.
"Ati ati di jayan! Dah Api! Oh ya Api angan celing celingan chatan cama aunty Meyia ciap ciap aja Ami malah dan ukum Api!" lambai Calvin.
"Melia siapa Dave?!" tanya Cantika, Daven buru buru pergi ke rumah sakitnya tanpa menjawab pertanyaan sang istri.
"Vian Daven! Awas kamu pulang entar! Kamu bakal aku suruh tidur diluar malam ini!!" panggil Cantika kesal.
"Udah yah Ami angan malah malah teluc anti Api belpaying" nasihat Calvin sok bijak, padahal dia yang tadi kompor.Cantika mengangguk pelan ia mengeluarkan coklat memberikan pada Calvin dia yakin putra kecilnya mengetahui sesuatu tentang sang suami Daven & si Melia Melia itu.
"Avin mau coklat? Tapi ada syaratnya Avin tau tidak siapa aunty Melia itu? Dia siapa nya Papi?" tanya Cantika.
"Ih Ami kepo! Cini Avin bicikin Api cama dia tu cedikit aklab yoh mayam mayam Api chatan cama aunty Meyia Avin telbangun kalena hauc meyihat Api cenyum cenyum cendili" jawab Calvin menjelaskan panjang.
"Mungkin dia sekretaris Papi Vin kita tidak boleh menuduh sembarangan" lembut Cantika masih berpikir positif thinking.
"Avin cuma culiga dikit Ami nda uduh uduh Api" elak Calvin.
"Terserah kamu deh lanjut nyusu yuk aaa pipi tembem! Kayaknya kebanyakan minum susu Mami" gemas Cantika.
"Avin au dik pelempuan antik cepelti Ami! Boyeh tan?" pinta Calvin tiba-tiba.
"Eh" kaget Cantika, pipinya memerah malu mendengar permintaan Calvin.
"Duh Ami enapa iam cih?! Boyeh tan Ami? Ayo yah! Plic!! Avin akal celalu jaga dia dengan tuyuc Avin nda mau dik yaki yaki" geleng Calvin.
"Pinta ke Papi dulu sana baru ke Mami Calvin" suruh Cantika.
"Apan?! Api celalu ulang telyambat Ami! Ana cempat!" keluh Calvin sambil menghentakkan kakinya lalu duduk dilantai.
"Oke Mami bakal kabulkan permintaan kamu" putus Cantika.
"Benelan?!" tanya Calvin senang, ia bangkit memeluk erat sang Mami.
"Iya sayang beneran tapi kamu selidiki chatan Papi dengan aunty Melia dulu" perintah Cantika.
"Ulucan ampang mah tu yang enting!" potong Calvin, membuat Maminya penasaran.
"Apa? Eh Avin!" panggil Cantika terkejut, sedangkan Calvin memakan coklat yang dia ambil dari tangan sang Mami.
"Acal Ami kacih Cokyat tiap hali ke Avin otte? Ita belkelja cama ya Ami muyai hali ni" sambung Calvin, mengulurkan tangan bukannya berjabat tangan Cantika malah menggendong Calvin.
"Dengan senang hati Sheldon Calvin tapi kayaknya ada yang kurang sebentar turun dulu entar Mami gendong kembali" pikir Cantika, ia ke kamar mengambil sesuatu.
"Ah? Otte" beo Calvin cuma mengangguk paham.Lima menit kemudian...
Bocah laki-laki itu dengan sabar menunggu tapi sang Mami belum keluar dari kamar, Calvin mengantuk ini adalah jadwal dia tidur siang.
"Avin tidul duyu deh Avin atuk belat" rencana Calvin, tidur di sofa karna Cantika sempat menurunkan dia di sofa kalau anaknya itu tertidur pulas seperti sekarang.
"Calvin ini cocok ga ke kamu ya sayang? Mami bingung nih lho sudah tidur nanti saja selamat tidur Calvin ku" bisik Cantika, mencium pipi putra kecilnya setelah itu pergi ke dapur sebentar untuk menyiapkan makan siang untuk dia & Calvin.
"Hua Ami! Akh hik! Ami..." bocah laki-laki itu berjalan tapi terjatuh.
"Calvin kenapa sayang? Jatuh ya? Kan bisa minta tolong Mami Cal" ucap Cantika.
"Ami ke ana?!" tanya Calvin cemberut.
"Dapur Cal lagi siapkan makan siang kamu ini duduk dengan diam sini Mami cium lukanya supaya cepat sembuh" jawab Cantika.
"Hole nda cembuh yuka nya!" senang Calvin, bocah itu melompat-lompat di sofa Cantika terkekeh kecil ia pun segera menghentikan anaknya.
"Tidak usah lompat lompat nanti ngompol ayo sini kepangkuan Mami saja Calvin ayo sini" titah Cantika.
"Otte Ami! Ami Ami tok antik benal hali ni" gombal Calvin.
"Dasar tukang menggombal kayak Papi kamu saja eh kamu pake parfum Mami ya? Harum banget" cibir Cantika, ia mengendus tubuh Calvin yang ber aroma parfum bunga mawar membuat anaknya itu tertawa kegelian.
"Macih ada cica tok Ami" balas Calvin.
"Iya deh iya ikut Mami yuk kamu bantu cicipi masakan Mami ya takut tidak enak nanti Mami coba ulang" ajak Cantika.
"Ami adi tan Avin keyinci pelcobaan?!" garang Calvin, Cantika tidak takut ia malah sangat gemas pada putra kecilnya.
"Ya tidak dong bukan seperti yang kamu pikir sayang Calvin ku" rayu Cantika."Ck Ami pintal anget ayu Avin" dengus Calvin.
"Kamu punya nama ga buat calon adik kamu entar?" tanya Cantika mengalihkan pembicaraan.
"Ada dong! Dengelin ya Ami Valelia Dinda!" jawab Calvin.
"Nama nya bagus banget sih ih Calvin ku ini pintar!" puji Cantika, Calvin memukul dadanya dengan bangga.
"Ya dong Avin! Ami haluc angga cama Avin" pamer Calvin.
"Pasti sayang Mami bangga banget sama kamu Cal anak Mami yang tampan ini lucu" ucap Cantika.
"Makacih Ami Avin yang antik" ucap Calvin memuji sang Mami.
"Kita makan?!" semangat Cantika.
"Yo!!" Calvin tak kalah semangat darinya.Skip setelah makan siang Cantika membersihkan meja makan sedangkan putra kecilnya Calvin berada di luar lagi berusaha menangkap kepiting peliharaan nya yang tidak sengaja terlepas.
"Tuan clab angan lali teyuc dong! Avin apek ngejal nya!".
"Calvin!!".
"Mampuc! Hayo Ami Avin yagi ngejal ci tuan clab dia lali yagi Ami" adu Calvin.
"Kan sudah Mami bilang Calvin pelihara ikan atau kucing saja ini malah kepiting mana kepiting nya mau capit lagi" lelah Cantika.
"Belbeda tu ndah Ami tuan clab ni cpecial agi Avin" jelas Calvin.
"Spesial spesial dikira martabak spesial? Ada ada saja kamu nak Mami bantu nangkap ya! Setelah dapat kita goreng! Biar dia tidak bisa lari lagi" jahil Cantika.
"Nda!! Ami ahat! Hua tuan clab nya Avin!" tangis Calvin.Seharian Calvin ngambek sama Maminya Cantika berusaha membujuk putra kecilnya berjanji untuk tidak menggoreng kepiting kesayangannya untung dia mau.
Setelah itu Daven pulang langsung mendapatkan tatapan tajam dari dua orang yang paling ia cintai di dunia ini.
For oppa Vian Daven 😥
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Yeay terakhir Kalingga Zeanlad!
Sebentar mau kasih bonus foto si bocah kompor tanpa kacamata nya
Sheldon Calvin
Umur: 3 tahun
Hobi:kompor
Sifat:baik ramah pintar suka heboh sendiriAvin hali ni ampan anget nda Ami? Yebih ampan dali Api tan Ami? Tau cama cama ampan yah?-Sheldon Calvin 2024
Sampai jumpa👋
Semoga hari kalian menyenangkan sama sepertiku ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love school children[end]
RomanceVanter Alexondra Alaska Vian Daven Alaska Kaiga Galaxsi Gergantara Rayen Alviro Georginz Luca Ravel Demiandios Shera Assyifa Mahendra Sherly Cantika Mahendra Shoujo Zaura Zibrano Jian Kania Violencia Nayeon Salsa Raveena Hei anak kucing Shera Assyif...