"Syifa mau yang ini!" tunjuk Assyifa, Alexondra terkekeh kecil.
"Boleh sayang ambil yang banyak ini semua cuman buat kamu" bisik Alexondra, Assyifa memekik kesenangan.
"Dua tiga empat enam dan sepuluh! Sudah kak Alexondra!" seru Assyifa.
"Mau pulang sekarang atau nanti?" tanya Alexondra.
"Sekarang saja deh kak tangan Syifa dah tidak muat lagi untuk mengambil banyak" jawab Assyifa.
"Kalau begitu ayo kamu duluan kak Alexondra menyusul dari belakang" usul Alexondra.
"Ide terluar biasa kak Alexondra!" puji Assyifa, ia berlari sementara Alexondra hanya jalan santai di belakangnya.
"Ada apa kenapa kamu berhenti sayang? Baterai kamu sudah habis?" tanya Alexondra sedikit bercanda.
"Memang Syifa robot! Itu kak lihat!" jawab Assyifa sambil menunjuk - nunjuk.
"Tidak ada apa apa kamu membohongi kakak? Teganya" lebay Alexondra.
"Ih kakak lebay! Lihat dulu kak Alexondra!" paksa Assyifa, Alexondra cuma tertawa pelan ia melihat apa yang ditunjuk gadis kecilnya."Apakah kamu mencintai ku?".
"Iya aku sangat mencintaimu i love you dear".
Mereka berdua berciuman lalu melepaskan pakaian mereka bercinta tidak tahu tempat, Alexondra bergidik ngeri sedangkan Assyifa memandang polos.
"Syifa ayo kita cepat pulang" desak Alexondra, ia menggendong gadis kecil nya masuk ke dalam mobil.
"Kak Alexondra memang boleh ya lepas baju terus ciuman? Nanti kalau di lihat orang lain bagaimana kak?" tanya Assyifa lugu.
"Mereka berdua yang menanggung malu jangan pikirkan mereka" jawab Alexondra singkat.
"Oh ya sudah deh Syifa tidak bertanya lagi takutnya kakak bingung" final Assyifa.
"Kamu lucu sekali sayang" gemas Alexondra.
"Iya dong kak! Baru taunya Syifa itu lucu cantik bonus nya mengemaskan kayak boneka" narsis Assyifa.
"Benarkah? Kakak tidak percaya" jahil Alexondra, Assyifa? Gadis itu merenggut.
"Kakak!!" teriak Assyifa merengek sebal.
"Maaf maaf mau es krim sayang tidak usah merenggut" pinta Alexondra menawarkan es krim.
"Wah enak! Mau!! Sini kasih Syifa semuanya buat Syifa!" balas Assyifa, merebut es krim tersebut dari tangan Alexondra.
"Hei pelan pelan saja" peringat Alexondra.
"Soalnya Syifa suka! Syifa boleh cerita ga? Syifa juga pernah melihat Daddy sama Mommy nya Syifa buka baju tapi di kamar mereka berdua kak bukan diluar seperti tadi" celoteh Assyifa bercerita.
"Kamu sengaja masuk kamar mereka?" tanya Alexondra.
"Nda Syifa mau ambil boneka kucing yang ketinggalan di kamar mereka kak Alexondra, tidak sengaja" jawab Assyifa.
"Dengar Syifa, orang tua Syifa mungkin mau menambah adik" tebak Alexondra.
"Begitu ya? Pasti seru! Eh Daddy dan Mommy tidak mengajak Syifa padahal kan Syifa mau melihat prosesnya jadinya nanti Syifa praktekkan sama kak Alexondra!" rencana Assyifa.
"Kamu masih terlalu kecil untuk membuat anak Syifa" ujar Alexondra.
"Langit sama Pelangi kok bisa? Mereka berdua kan seumuran dengan Syifa kakak" oceh Assyifa.
"Entahlah coba kamu tanya sama Langit dan juga Pelangi" saran Alexondra.
"Siap 95 kak Alexondra!" hormat Assyifa.
"Kakak senang kamu bahagia sayang" lirih Alexondra."Yeay sampai!" semangat Assyifa, ia buru buru turun.
"Astaga berhati-hati sayang, kamu ini tidak bisa membuat kak Alexondra marah dengan tingkah kamu" lelah Alexondra.
"Halo Syifa akhirnya kalian berdua pulang" sapa Zaura.
"Zaura!! Halo juga dimana yang lain? Cantika? Daven?" tanya Assyifa bingung.
"Yang lain lagi berbelanja dan jalan jalan malam sementara Cantika dan Daven mereka berdua lagi di kamar aku sama Galaxsi doang" jawab Zaura menjelaskan panjang.
"Bagaimana kencan kalian?" tanya Galaxsi tiba-tiba sudah di samping Alexondra.
"Hm biasa saja tentunya berhasil aku kan tampan mana mungkin di tolak" jawab Alexondra sombong.
"Seharusnya aku tidak bertanya" sesal Galaxsi.
"Kacamata! Jangan di sana aws!!" pekik Cantika.
"Daven sama Cantika lagi apa? Kok Cantika berteriak kesakitan" polos Assyifa penasaran.
"Tidak usah kepo dengan mereka sayang tidak penting" sarkas Alexondra.
"Kamu memang tak bisa peduli pada orang lain Al" tukas Galaxsi menggeleng.
"Untuk apa? Orang yang sangat ku sayangi yaitu Syifa ada di sini, kenapa harus banget aku peduli pada orang lain lagi" heran Alexondra.
"Ih kacamata! Kalau mau mengobati aku tuh pelan pelan saja, kakiku akan bertambah sakit" protes Cantika.
"Ya maaf lagipula kamu mengomel terus dan tadi malah narik rambut aku kencang banget" rutuk Daven.
"Kamu kenapa Can Can?" tanya Salsa, ia baru pulang dengan Ravel.
"Aku mau mengambil buku lalu menabrak kacamata jatuh aku di tabrak dia sampai kaki aku yang putih mulus keseleo Sal" jawab Cantika alay.
"Ngeri aku mau muntah dengar penjelasan kamu yang alay itu cerewet" sahut Daven malas.
"Bodoh amat terserah aku kacamata! Lebay kek! Alay kek! Terserah lah" acuh Cantika.
"Cerewet kamu benar benar menguji kesabaran ku!" geram Daven.
"Lagian Dave perempuan di lawan sudah tahu mereka tidak mau kalah atau di salahkan" nasihat Ravel, ia meregangkan badannya.
"Benar juga okey cerewet aku mengalah kamu menang" cetus Daven.
"Senang mendengarnya begitu dong keren kacamata" puji Cantika cengengesan.
"Aku rasa kamu tidak memuji ku secara tulus" curiga Daven.
"Terlalu curiga tidak baik kacamata aku tulus dibilang, tidak tulus mau kamu apa sih? Ingat kacamata jangan pernah berburuk sangka" ucap Cantika sok bijak.
"Hah iya iya aku percaya kamu tulus" ucap Daven menghela nafas pasrah, Cantika memeluk ceruk leher pemuda itu.
"Tenang saja kok kamu bakal dapat hadiah" genit Cantika berbisik.
"Nanti saja aku sedang malas melakukannya, aku lelah" tolak Daven.
"Jadi kamu menolak aku?!" tanya Cantika cemberut, ia melepaskan pelukan nya.
"Bukan maksud aku gitu Can" jawab Daven gelagapan.
"Kalau begitu usap punya aku dong elus-elus Dave akh kacamata!" suruh Cantika mengerang.
"Kamu gila ya cerewet?!" tanya Daven, ia menjauhkan tubuh Cantika yang menempel pada nya.
"What? Kamu mengatai aku gila? Iya aku gila! kan juga karena kamu kacamata!!" jawab Cantika.
"Tapi aku.... " potong Daven karena Galaxsi.
"Hei hei jika kalian berdua mau perang di kamar saja jangan disini entar berantakan aku yang bersihin" saran Galaxsi, dibalas sentilan kecil dari Alexondra.
"Kamu malah menambah keadaan semakin memburuk karena saran mu yang konyol itu" judes Alexondra.
"Ini bagus Alexondra kamu saja yang tidak tahu" bela Galaxsi, Alexondra mengacuhkan nya ia malah perhatian kepada Assyifa.
"Syifa kamu mau ke kamar? Kamu mengantuk sayang?" tanya Alexondra lembut, Assyifa menguap.
"Betul kak Alexondra Syifa mengantuk mau tidur" jawab Assyifa.
"Sama kakak ya sayang" titah Alexondra, ia langsung menggendong gadis kecilnya kembali ke kamar mereka berdua.
"Dasar bunglon! Dia hanya berbicara lembut dengan Assyifa sedangkan sama yang lain dingin datar" maki Galaxsi.
"Sabar dia memang seperti itu" cetus Zaura.
"Untung ada kamu Ra penyelamat ku agar aku tidak marah marah pada si es batu" gombal Galaxsi.
"Aku anggap itu sebagai gombalan saja Gal" kekeh Zaura, Galaxsi menggembungkan kedua pipinya.
"Rara!" rengek Galaxsi.
"Hanya bercanda anak Mimi" ledek Zaura.
"Mana kamu tau kalau aku anak?" tanya Galaxsi.
"Anak Mimi? Dari Alviro dia yang memberitahu aku katanya kamu itu kalo di rumah manja banget sama Pipi dan Mimi kamu" jawab Zaura, Galaxsi pun mengeram mendengar jawaban Zaura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love school children[end]
RomanceVanter Alexondra Alaska Vian Daven Alaska Kaiga Galaxsi Gergantara Rayen Alviro Georginz Luca Ravel Demiandios Shera Assyifa Mahendra Sherly Cantika Mahendra Shoujo Zaura Zibrano Jian Kania Violencia Nayeon Salsa Raveena Hei anak kucing Shera Assyif...