43. pertunjukan drama

80 10 3
                                    

"Sumbangan nya pak bu permisi sumbangan nya gadis kecil ini sudah dua hari tidak makan enak karena di potong uang jajannya" ucap Assyifa sambil menangis bombay+alay.
"Lihat deh Syifa dia lagi apa sih?" bingung Lili.
"Entah eh Assyifa ke sini! Kamu lagi melakukan apa?" tanya Tiffany.
"St janji dulu jangan kasih tau ak Alexondra dan Cantika aku ini lagi drama jadi pengemis" jawab Assyifa.
"Oh begitu ku pikir orang tua kamu bangkrut ada ada saja" kekeh Bella.
"Gawat ada Cantika! Tolong sembunyikan aku!" mohon Assyifa, Bella dan Vanya menyembunyikan Assyifa di belakang mereka berdua.
"Kalian ada lihat Assyifa? Dia tadi mendorong ku sampai aku ciuman sama kacamata" tanya Cantika.
"Begini Can tidak ada kita kurang tahu Syifa di mana" jawab Pelangi berbohong.
"Di mana gadis kecil bandel itu awas ya jika ketemu sama aku" geram Cantika.
"Dorong doang kali Can Can sama pangeran kacamata kan juga cukup cocok" ucap Vanya menyeletuk.
"Tapi Vanya aku tidak suka sama dia" ucap Cantika.
"Elah entar setelah dewasa aku sudah ramal bahwa kamu dan dia punya dua anak panggilan honey aaa so sweet!" ramal Bella.
"Terserah kalian... Kacamata!" pekik Cantika.
"Sedang bicara apa kalian? Boleh aku ikut?" tanya Daven.
"Ehe tidak! Lepaskan jangan rangkul aku segala" jawab Cantika.
"Kamu kejam cerewet masa aku tidak boleh ikut" lebay Daven.
"Assyifa! Dimana kamu? Syifa!" panggil Alexondra.
"Kak Alexondra di sini kak!" balas Assyifa, gadis itu keluar dari tempat persembunyiannya.
"Nah ketahuan kamu Syif ayo hari ini giliran kamu ada piket kan? Yuk cepatlah!" desak Cantika.
"Hua!! Padahal aku hanya ingin menemui kak Alexondra kejam kamu Can lepas jangan tarik tarik!" pinta Assyifa, Cantika tidak peduli ia tetap menyeret sang sepupu.
"Ini sapu dulu yang bersih okey cantik? Aku..." potong Haider.
"Terus kamu melakukan apa?" tanya Jingga.
"Tiduran aku capek banget Jingga" jawab Haider.
"Sapu sendiri! Jangan menyuruh aku!" ketus Jingga, melemparkan sapu itu ke arah wajah tampan Haider.
"Huh selamat aku bisa menghindar entah apa yang terjadi pada wajah tampan ku pasti tidak tampan lagi huhuhu" lebay Haider.
"Lebay banget ayo cepetan!" desak Jingga.

Di kelas...

"Capek lelah Cantika aku tidur sebentar ya" keluh Assyifa, gadis itu langsung tidur.
"Iya sudah selesai juga mau aku traktir? Lah sudah tidur dia cepat banget" heran Cantika.
"Aku akan memakai kan dia selimut" sahut Alexondra.
"Waw! Darimana kamu muncul?!" tanya Cantika terkejut.
"Dari tadi aku sudah di sini kamu saja yang tidak sadar" jawab Alexondra, pemuda itu menyelimuti gadis kecilnya.
"Assyifa itu butuh minuman es aku bakal membelikan dia es krim" rencana Cantika.
"Tidak perlu aku sudah membeli nya" sela Alexondra.
"Kamu kenapa masih berada di sini sih?! Sana pergi! Aku sudah muak lihat wajahmu terus mendingan wajah tampan kacamata pergi Al!" usir Cantika.
"Aku tidak mau Assyifa adalah gadis ku biarkan aku yang menjaga nya kamu pergi dengan Daven saja" kekeuh Alexondra keras kepala.
"Assyifa adalah sepupu kesayangan ku!" debat Cantika.
"Keributan yang mengesalkan kalian berdua bisa berbagi kan?!" tanya Galaxsi.
"Memangnya sepupu ku apaan bisa di bagi segala? No! Di kira nasi kotak jawab Cantika mendumel.
"Ya Tuhan! Daven! Aku butuh bantuan mu pisahkan mereka" perintah Galaxsi.
"Tidak aku duduk menonton saja aku suka keributan yok silakan debat lagi aku akan menyiapkan popcorn cadangan" tolak Daven, pemuda itu dengan santai nya memakan popcorn sambil duduk manis.

"Kamu ini! Rara pukul dia!" greget Galaxsi.
"Aku tidak mau! Aku lagi sebal!" cemberut Zaura.
"Kenapa kamu? Lagi datang bulan?" tanya Galaxsi.
"Aku kalah lagi dari Salsa permainan dia sangat bagus ah menyebalkan! Aku sebal! Sebal!" jawab Zaura, gadis itu menggembungkan pipinya.
"Permainan apa yang kalian mainkan? Mungkin aku bisa" tanya Galaxsi lagi.
"Kamu ingin mencoba mengalahkan ku? Baiklah aku beri kesempatan jadi Gala selamat datang di permainan ular gerak tangga! Ravel mau ikut juga?" tanya Salsa pada Ravel.
"Boleh aku tidak ada kerjaan" jawab Ravel setuju, ia menarik bangkunya sendiri agar lebih dekat Salsa.
"Heh hanya Ravel? Tentu aku bisa mengalahkan nya" sombong Galaxsi.
" I won straight away" seringai Ravel.
"運が悪かっただけだ、次はきっとうまくいくだろう" rutuk Galaxsi berbahasa Jepang.
"伽拉克西原 来日语很流利。你是日本血统吗?" tanya Kania.
" 私は日本人の血を引いています" jawab Galaxsi.
"Stop! Stop! Don't fight so loud I can't sleep" omel Assyifa.
"Syifa kamu sudah bangun?" tanya Alexondra/Cantika tak sengaja mereka berdua kompak.
"Yeah I can't sleep because Galaxsi and Ravel are noisy! Do not like! Do not like!" jawab Assyifa.
"Yang sabar ya Syifa aku bakal menyanyikan lagu pengantar tidur" ucap Cantika.
" Is it true? Yeay! Alright, kak Alexondra has given me a bolster pillow and blanket. Come on, hurry up, I can't wait!" ucap Assyifa, membaringkan tubuhnya.
"Tolong jangan sok sok'an berbahasa Inggris" datar Cantika malas.
"Hehehe iya iya cepat nyanyikan lagu tidur pada ku Can!" rengek Assyifa.
"Kamu ini benar benar baik dengarkan tidurlah sepupuku banyak cinta untuk mu kamu sudah lelah dengan semua" nyanyi Cantika.
"Hue Cantika! Lagu kamu sangat bagus sehingga membuat ku menangis!" tangis Assyifa.
"Sudahlah kan ada aku ini lagu ku ciptakan sendiri loh hanya nyanyi buat kamu!" lembut Cantika, Assyifa tersenyum bahagia mendengar nya.
"Dasar cengeng sepertinya aku harus jadi Assyifa dulu supaya di perhatikan oleh cerewet" pikir Daven.
"Jangan mimpi❄❄" dingin Alexondra.
"Katanya ada bazar sore ini" beritahu Rio.
"Terus?" tanya Erland.
"Kita ke sana ayolah ada patung peramal di sana! Aku ingin memeriksa sesuatu jadi teman kan aku ya plis tolong lah!" jawab Rio memelas.
"Pasti kamu ingin bertanya bahwa kamu akan menikahi siapa nanti? Vanya atau bukan?" tebak Daniel.
"Kamu sudah tau ya Niel?" tanya Rio.
"Tentu saja yok pergi berdua jika yang lainnya tidak mau ikut" jawab Daniel agak bersemangat.
"Jarang jarang Heartbroken refrigerator bersemangat" heran Alviro.
"Kulkas patah hati? Maksud mu Alvi?!" delik Daniel.
"Hanya bercanda sensitif sekali pantas Bella tidak mau dengan mu" enteng Alviro.
"Rayen Alviro!" tekan Daniel mengeram pelan.
"Tamparan kiri untuk Alviro tamparan kanan untuk Daniel" lirih Bella, Daniel dan Alviro meneguk ludahnya sendiri.
"Fix psikopat kok kamu bisa suka sama dia?" tanya Alviro heran.
"Karena dia cinta kedua ku aku tak akan melepaskan nya lagi seperti sebelumnya" jawab Daniel.
"Bravo! Selamat Bella kamu kedua di hatinya ternyata" seru Vanya.
"Aku tau kok Anya dan saat itu aku harus memperjuangkan cintanya seperti mawar yang mekar" puisi Bella.
"Lagi baca puisi apa kamu Bel?" tanya Assyifa.
"Bunga mawar yang sudah mekar ayo duduk di samping ku" jawab Bella, Assyifa mau duduk namun di dahului oleh Cantika.
"Cantika!" pekik Assyifa sebal.
"Apa? Tidak usah dekat dekat dengan dia dan kamu Bella tolong jangan lesbian sama sepupuku!" peringat Cantika.
"Aku cuman mau temenan" lesu Assyifa, gadis itu mengerucutkan bibirnya ditekuk.
"Duduk di pangkuan ku aku awasi kalian berdua jangan macam macam kamu Bella" perintah Cantika, Bella menutup telinganya sementara Assyifa hanya menurut.
"Halo kak Alexondra!" sapa Assyifa.
"Can berikan gadis kecilku halo juga sayang aku ada membelikan es krim untuk mu" rayu Alexondra.
"Yeay Syifa mau! Kak Alexondra mana es krim nya? Berikan pada Syifa!" oceh Assyifa memohon.
"Ets kamu lagi sakit gigi tidak boleh makan es krim" larang Cantika
"Sejak kapan? Can Can lagi berbohong nya? Aku tidak percaya!" sungut Assyifa.
"Iya aku lagi bohong canda Syifa" canda Cantika.

Love school children[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang