"Ya Tuhan! Zico tidak kuat lagi! Lagian kakak Zau kemana sih?! Tidak ada akhlak banget menyerahkan tugas yang berat ini pada Zico, dia enak menghilang kayak mantan" keluh Zico mendumel.
"Pagi Jefri" sapa seseorang bocah perempuan seumuran Zico.
"What pagi apaan?? Sudah sore ini Alya! Kudet kamu mah dasar! Jangan lupa nama ku itu Zico" cetus Zico ngegas.
"Tidak usah ngegas kali Zico iya iya Zico sama aja nama kamu kan ada Jefri nya masa tidak boleh manggil gitu aku" pasrah bocah perempuan tersebut bernama Alya.
"Sama siapa kamu kesini? Tidak mungkin kamu sendirian?" tanya Zico penasaran.
"Benar kok sendiri soalnya aku malas pergi sama orang tua aku mereka berdua sibuk mulu tidak ada waktu buat anak perempuan yang cantik ini" jawab Alya narsis, sedangkan Zico memutar bola matanya dengan malas.
"Ck dasar narsis" decak Zico cuek.
"Zico jalan jalan berdua yuk" alih Alya mengajak.
"Tidak mau aku sibuk" tolak Zico berjalan pergi meninggalkan gadis kecil itu.
"Jefri Zico!!!" teriak Alya menggelegar, Zico hanya bodo amat.
"Pengganggu banget kamu Starla Alya Tamara sok caper sama aku segala lagi" gumam Zico(duh Coco plis :(
"Zico ayolah masa jalan jalan doang sibuk kamu" pinta Alya memohon.
"Begini Alya kamu kok mau dekat dengan aku yang keluarga nya berantakan broken home Alya! Di kelas aku selalu di bully! Tapi kamu masih mau deketin aku, jauhi aku Alya" tekan Zico sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Memang nya salah aku ingin dekat kamu Zico?" tanya Alya bingung.
"Salah! Nanti kamu ikutan di bully!" jawab Zico mengeram pelan.
"Nda apa apa yang penting kita berdua temenan Zico" lirih Alya tersenyum tulus.
"Tapi aku tidak mau temenan sama kamu!" judes Zico.
"Zico...." panggil Alya murung, melihat itu pun adiknya Zaura tersebut merasa tak tega.
"Hah okey kita temenan!" final Zico sembari menghela nafas panjang.
"Beneran?! Terimakasih Jefri!" senang Alya, ia ingin memeluk namun bocah laki-laki di hadapannya itu menghindar.
"Dua syarat jangan peluk peluk dan jangan cerewet ingat ya Alya, satu hal lagi panggil Zico bukan Jefri" peringat Zico memberikan syarat.
"Siap Jefri! Eh maksudnya Zico" hormat Alya.
"Ayo kita menemui kak Zau" ajak Zico.
"Em Zico ke mana kita nemuin nya?" tanya Alya.
"Di... Aduh! Kak Zau lupa kasih tau lagi Alya! Mana handphone aku habis baterai, tapi tenang saja aku punya rencana" jawab Zico berpikir.
"Handphone kamu habis baterai? Ini aku punya charging cadangan, aku masih punya kok" serah Alya.
"Thanks Alya tau saja aku lagi butuh sekarang" cetus Zico.
"Zico sama sama" balas Alya.Zico hanya berdehem, ia menggandeng tangan Alya lalu pergi bersamanya.
*brak!
Tiba-tiba mereka berdua menabrak seseorang sehingga terjatuh, Zico dan Alya meringis kesakitan.
"Kalian berdua baik baik saja? Maafkan om" tanya seseorang yang ternyata Rafael om dari Ravel masih ingatkan?
"Baik saja om jangan khawatir" jawab Alya & Zico, menunduk kompak.
"Syukur lah nama om Rafael panggil saja terserah kalian" tutur om Rafael.
"Jefri Zico panggilan Zico dan ini Alya teman baik Zico salam kenal ya om Rafael" ramah Zico, sementara Alya wajahnya entah mengapa memerah tersipu karena di anggap sahabat baik nya Zico.
"Tetap saja om merasa bersalah pada kalian berdua, oh ya bagaimana kalo om traktir es krim? Untuk menebus kesalahan om yang menabrak kalian tadi" tawar om Rafael.
"Tawaran yang menarik!" imbuh Alya.
"Alya kamu memalukan tapi boleh saja om kami berdua setuju kok" balas Zico setuju.
"Baiklah kalian tunggu di sini" perintah om Rafael, ia langsung membelikan es krim untuk Alya & juga Zico.
"Disini? Om serius?" tanya Alya tak percaya.
"Serius lah Alya Tamara! Orang tua tidak pernah berbohong kali!" jawab Zico menyahut, Alya cuma cengengesan.
"Hehehe Zico sorry" cengir Alya, Zico menggelengkan kepalanya.Meanwhile Assyifa and the Friends....
"Syifa senang banget! Terima kasih kak Alexondra yang tampan!" centil Assyifa memuji.
"Anything for you darling I love you tiny" rayu Alexondra.
"Mau coklat! Syifa mau coklat kak Alexondra!" manja Assyifa merengek.
"Bersabar lah Assyifa jangan mendesak Alexondra seperti itu entar dia marah" kekeh Cantika.
"Kak Alexondra benarkah?" tanya Assyifa sedih.
"Tidak sayang sepupu mu itu hanya bercanda dengan kamu kakak tak akan pernah marah pada kesayangan kak Alexondra ini hm" jawab Alexondra panjang+lebar.
"Cantika!!" teriak Assyifa mengamuk.
"Aaa kacamata tolong!" panik Cantika, ia bersembunyi di balik punggung nya Daven setelah itu memeluk erat pemuda itu.
"Eoh cerewet lepaskan jangan terlalu memeluk erat diriku" panggil Daven.
"Aku tidak mau! Badan kamu enak untuk aku peluk" oceh Cantika.
"Emangnya guling?! Hoh no cerewet!" sebal Daven.
"Kacamata jahat!" sungut Cantika.
"Wow benar? Yes aku bisa jadi villain!" seru Daven.
"Tidak bisa sepupu kamu tidak akan cocok berperan sebagai antagonis" sahut Alexondra.
"Padahal itu impian ku Al" lesu Daven.
"Impian yang sangat bodoh Dave" ejek Assyifa.
"Kamu lah yang bodoh Assyifa! Suka kok sama orang es batu kayak Alexondra apa tidak kedinginan?" tanya Daven.
"Cih biar saja! Kak Alexondra itu tidak membuat aku dingin malah hangat banget seperti musim semi" jawab Assyifa.
"Aduh Syifa Syifa, kamu terlalu memujinya padahal dia tidak hangat" bantah Daven.
"Perbanyak diam mu Vian Daven awas kamu!❄❄" suruh Alexondra dingin, Daven memeletkan lidahnya.
"Ble oh aku tidak peduli Vanter Alexondra" ejek Daven.
"Kak Alexondra daripada mengurus kelakuan tengil sepupu kakak mendingan urus Syifa saja deh" usul Assyifa genit, Cantika bergidik ngeri ia menjitak sepupunya.
"Santai Syif tidak usah genit begitu" nasihat Cantika.
"Terserah aku lah dasar Can Can" acuh Assyifa.
"Wow meow Can Can rawr!" goda Daven tersenyum menyeringai.
"Kacamata!! Mau sepatu melayang?" tanya Cantika, bersiap siap melemparkan sepatu miliknya ke arah Daven.
"Tentu tidak Can Can" jawab Daven santai.
"Jangan memanggil aku seperti itu!" greget Cantika.
"Tapi ini seru Can Can!" rengek Daven.
"Ren Ren ada yang lagi mau ribut tuh ke sana yuk lumayan tontonan gratis Ren" bisik Axelia.
"Bukannya dosa ya kalau menguping orang Lia aku tidak mau ah" ragu Darren.
"Ih Ren! Kita itu bukan menguping melainkan menonton Darren! Jadi kita tidak ada dosa kan cuman nonton" balas Axelia, Darren masih ragu.
"Kak Axel! Kira capek coklatnya berat" keluh Akira
"Aku juga sayang tahan ya gadis kecil ku kuat kok" lembut Axelio.
"Iya kak Axel Kira memang kuat Kira masih bisa! Semangat buat Kira!!" semangat Akira.
"Pantesan tidak menerima cinta nya Akira ternyata mau hubungan tanpa status" ucap Axelia meledek.
"Kak Axel apa itu benar? Hubungan tanpa status artinya?" tanya Akira.
"Maafkan aku, aku berjanji kita tidak perlu punya hubungan tapi aku akan menikahi mu" jawab Axelio berjanji.
"Janji kak Axel palsu!" ucap Akira kesal, Darren Zoya Axelia & Raka tertawa lepas.
"Kalian ber empat! Diam!" tegas Axelio.
"Wow kakak suka gaya mu adik kecil" puji Alexondra.
"Kak Alexo kamu juga diam!" sentak Axelio, Alexondra terdiam membisu.
"Tidak boleh memarahi kak Alexondra! Dia kesayangan Syifa! Sabar ya kak Alexondra tenang ada Syifa" ucap Assyifa, ia menenangkan Alexondra.
"Sayang kamu memang pengertian ayo pergi makan es krim dan coklat" ucap Alexondra, membuat Assyifa baper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love school children[end]
RomantikVanter Alexondra Alaska Vian Daven Alaska Kaiga Galaxsi Gergantara Rayen Alviro Georginz Luca Ravel Demiandios Shera Assyifa Mahendra Sherly Cantika Mahendra Shoujo Zaura Zibrano Jian Kania Violencia Nayeon Salsa Raveena Hei anak kucing Shera Assyif...