"Xander suka apa? Biar Mimi zaura belikan pokoknya banyak kok jadi mau apa?" tanya Zaura.
"Ah dia suka Cristy JKT 48 sama mau panda" jawab Galaxsi menyahut, Zaura mendelik ia memukul bahu laki-laki itu.
"Tidak butuh jawaban dari fansnya JKT 48 ya! Aku nanya ke Xander! Bukan kamu!! Kalau panda bisa sih aku bawain tapi cuman boneka nya doang" ketus Zaura.
"Kalau Freya?" tanya Daven.
"Sama saja kacamata! Jangan ngada ngada kamu, kita mana bisa mengundang JKT 48 dan juga TREASURE" jawab Cantika.
"Hehehe kita pikir bisa" cengir Galaxsi & Daven serempak.
"Jauh banget mah kalau TREASURE di Korea Selatan" jelas Alexondra singkat.
"Kak Alexondra lihat ini! Syifa mohon lihat lah kak!" suruh Assyifa terdengar sangat panik.
"Ada apa sayang? Kenapa kesayangan kak Alexondra panik gitu?" tanya Alexondra heran.
"Di beritakan ada pencarian bayi yang bernama Aaron Devano Hugo Barnard, apa dia Alexander kita kak? Semoga bukan" jawab Assyifa ketakutan.
"Tunggu tunggu namanya panjang sekali aku sampai pusing mendengar nya tapi itu pasti bukan Vino yah pasti, kita menemukannya sedang sendirian tanpa siapa pun kenapa tiba tiba ada orang tuanya" pikir Alviro pusing.
"Mungkin mereka benar benar orang tua asli Calvin" tebak Daven.
"Jika benar mengapa mereka berdua meninggalkan Alexander sendiri? Lalu datang langsung ingin mengambil nya kenapa?! Seharusnya dari dulu mereka merawat Alexander bukan sekarang datang mau ambil dia! Dasar orang tua tidak punya perasaan! Hua!!" amuk Assyifa menangis.
"Al tolong tenangkan gadis kecil mu" titah Galaxsi.
"Tak bisa Gal dia sedang emosional aku tidak mau mengganggunya" tolak Alexondra.
"Dasar tidak berguna" maki Galaxsi.
"Kamu menyebut ku tidak berguna? Ya sudah kamu tenangkan dia saja sendiri!" acuh Alexondra menyuruh.
"Mohon ampun ya mulia kasar sekali dia, hanya Assyifa yang bisa mencairkan hatinya keras seperti es batu" drama Galaxsi menggerutu.
"Itu salah mu sendiri Gal sudah tahu Alexondra begitu masih saja di ladenin jadi sabar ya" kekeh Ravel.
"Marga Barnard? Bukankah marga itu terkenal no 3 setelah kita Al? Alaska dan Mahendra" tanya Daven pada sepupunya.
"Yang hampir aku bangkrut kan itu? Iya memang terkenal sih tapi ya begitu deh" jawab Alexondra.
"Pasti tidak berhasil membangkrutkan mampus hahaha, karma the real ini" tawa Alviro meledek.
"Hanya sekedar iseng saja kok kamu juga mau? Boleh nanti ya" sinis Alexondra, alhasil Alviro bungkam.
"Aku cuman bercanda Al dengar terlalu serius itu juga tidak asyik tau" canda Alviro, Alexondra berdehem pelan.
"Hm terserah mu" dehem Alexondra cuek, pandangannya teralihkan kepada gadisnya yang menangis histeris ia tidak tega segera langsung memeluk erat gadisnya.
"Dia hebat soal menyindir Vel" bisik Galaxsi sedikit kagum.
"Hoh oh makanya kita harus berhati-hati kalo mau berurusan dengan Alexondra dia lebih seram dari hantu" balas Ravel juga berbisik.Sementara Alviro bersyukur nyawanya masih lengkap sampai organnya.
"Hah selamat syukurlah aku masih di kasih kesempatan untuk pendekatan sama My future girl Kania" senang Alviro, Kania salah tingkah tapi dia menutup wajahnya pake bantal.
"Bagaimana tadi Alvi?" tanya Galaxsi seperti mau interogasi.
"Kamu tidak akan tahu Gal, tadi aku seperti di jemput malaikat maut Gal ih seram" jawab Alviro bergidik ngeri.
"Tuhan selalu melindungi mu Alvi jangan takut" beritahu Ravel.
"Jika tidak Vel? Aku akan mati?" tanya Alviro.
"Mungkin saja karena kamu sudah banyak dosa harus cepat cepat bertobat Alvi" jawab Ravel menegur.
"Dosa kamu itu menganggu Kania dan selalu bolos" timpal Galaxsi.
"Pft setuju sih Gala" ucap Ravel setuju dan menahan tawa.
"Ya ya ya tertawa lah sesuka hati mu Vel aku tidak peduli" dengus Alviro.
"Alexander jangan tinggalkan Mommy Syifa! Mommy Syifa mohon Alexander!!" mohon Assyifa, matanya sudah berkaca kaca.
"Mom nda akal" sendu Alexander menggeleng.
"Janji ya sayang? Mommy Syifa juga berjanji tak akan meninggalkan Alexander" tutur Assyifa, bayi mungil tersebut cuma mengangguk.
"Aku tidak percaya coba lihat tahun beritanya" ucap Galaxsi.
"Tahun 2015? Berarti bukan Calvino dong! Kita menemukan dia kemarin kan? Kalau 2015 berarti bayi yang hilang itu sudah berumur 8 ini masih palingan 1 tahun" pikir Salsa.
"Syukur kalo begitu" syukur Alexondra.
"Hore! Kita tidak akan pernah terpisahkan Alexander!" racau Assyifa.
"Tapi kita harus memberikannya aku yakin dia baik baik saja di rumah barunya, iyakan Calvin?" tanya Daven.
"Nya nya nya Api!" jawab Alexander mengoceh, bayi itu melempar bola yang ia pegang ke arah Daven.
"Calvin jangan nakal, cerewet lihat dia!" adu Daven.
"Iss Calvin tidak boleh begitu sama Papi Daven memang sih Papi Daven menyebalkan tapi kamu jangan nakal seperti dia ya" peringat Cantika lembut.
"Cerewet!!" rengek Daven memalingkan wajahnya, Cantika tertawa pelan saat Daven merengek seperti itu.
"ututututu tayang jangan ngambek" rayu Cantika.
"Aku bukan bayi❄❄" bantah Daven dingin.
"Lah bisa jadi dingin kayak Alexondra juga ya" heran Cantika.
"Es batu kita kembali guys!!" heboh Alviro.
"Ada banyak es batu di kulkas ku mau di ambilkan?" tawar Alexondra.
"Tentu saja tidak Al itu hanya sebuah lelucon untuk diakhir tahun ini" tolak Alviro menjelaskan.
"Kamu benar hampir Desember oh ya ampun aku jadi tidak sabar merayakan kembang api!" sorak Galaxsi.
"Apa kita bisa membuat permintaan di malam tahun baru?" tanya Ravel.
"Em tidak Ravel, tidak ada permintaan di malam tahun baru lagipula untuk apa kamu menanyakan hal itu?" jawab Alviro lalu bertanya balik.
"Aku hanya penasaran" jawab Ravel singkat.
"Tapi bisa saja menjadi kenyataan" celetuk Axelio muncul di samping Alviro sehingga membuat dia terkejut.
"Wah kamu! Tidak jadi maaf ya" tunjuk Alviro menciut karena tatapan elang dari Axelio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love school children[end]
Roman d'amourVanter Alexondra Alaska Vian Daven Alaska Kaiga Galaxsi Gergantara Rayen Alviro Georginz Luca Ravel Demiandios Shera Assyifa Mahendra Sherly Cantika Mahendra Shoujo Zaura Zibrano Jian Kania Violencia Nayeon Salsa Raveena Hei anak kucing Shera Assyif...