10. Alasan Rania

12K 343 3
                                    


Melati menyusul Rania ke kantin, setelah jam perkuliahan Pak Argan berakhir. Memesan sesuatu dan segera menghampiri Rania di mejanya.

"Kamu kenapa sih, Ran?" tanya Melati langsung ke poin inti tanpa basa-basi.

Rania menoleh, tersadar akan kehadirannya dan sedikit mendesah kasar. "Jika maksudmu kenapa aku bisa terlambat, maka jawabannya sudah pasti karena aku telat bangun pagi," jawab Rania seadanya.

"Sebenarnya itu juga sih, tapi--" Melati menjeda kalimatnya sebentar kemudian seperti memikirkan sesuatu. "Aku perhatikan sejak kejadian mabuk itu, kamu mulai berubah Ran. Suka bolos kuliah dan itu nggak tanggung-tanggung. Tiga sampai seminggu loh?!" ujar Melati sambil menghitung dengan jarinya.

Rania menghela nafasnya kasar. Mengingat bagaimana alasan dirinya bisa libur dia menjadi kesal. 'Kamu saja peka itu Mel. Huhh, tapi kenapa ya orang yang malah membuatku terpaksa libur dan bahkan sudah aku rawat sampai sehat, bisa-bisanya keterlaluan mengusirku dari kelasnya secara tidak hormat. Cih, dosen pencabut nyawa itu mempermalukanku!' gerutu Rania membatin.

"Nah!" Suara Melati naik beberapa oktaf, seraya kemudian bergerak mengguncang bahu sahabatnya. "Ini juga. Kita bicara, tapi kamu main melamun aja. Huhh, dasar!"

"Maaf. Aku tidak bermaksud," jelas Rania dengan segera.

"Hm, baiklah lup--" Tiba-tiba Melati kembali menghentikan kalimatnya melihat sesuatu yang mengejutkannya sekaligus menarik perhatiannya. Meraih telapak tangan Melati dengan segera kemudian mengangkatnya dan menunjukkan sesuatu di sana. "Ini apa?!

Degg!

Rania membulatkan matanya, menyadari sesuatu yang sedang ditutupinya. 'Gawat. Kok aku bisa lupa ini sih?' batinnya jadi khawatir.

"An-anuu ... itu cincinlah. Menurutmu memangnya apa?" tanya balik Rania mencoba dengan nada suara biasa, sambil kemudian menepis tangan Melati dari tangannya.

"Iya. Aku tahu itu cincin, tapi bukannya itu cincin nikah ya?"

Rania tiba-tiba terkekeh lucu, dan mengangguk-anggukan kepalanya. "Ah, iya ini memang cincin nikah. Cantik tidak?" tanya Rania canggung sambil meremas jari-jemarinya. "Tepatnya cincin nikah aku sama Suga BTS. Aku membelinya di mall minggu lalu. Untuk meresmikan hubungan kami!!" lanjut Rania sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Membuat Melati jadi geleng-geleng kepala. "Dasar halu!" gerutu Melati sambil kemudian terlihat menyesal setelah bertanya.

Sebenarnya Rania memang pecinta Idol Korea, tapi tidak begitu fanatik sekedar suka saja dan sewajarnya. Sekarang karena kesukaannya itu dia merasa bersyukur karena sudah menyelamatkannya dari Melati.

Rania segera menghela nafas lega, kemudian melirik cincin nikahnya. Bukan nikah dengan Suga BTS, tapi dengan Arga dosen pencabut nyawa baginya dan sebagian besar mahasiswa lainnya.

"Huhh, fiuh!!!"

• • •

Rania tengah berjalan di koridor fakultas. Dia hendak mengikuti kelas berikutnya. Berjalan bersama Melati sambil diam-diaman larut dalam pikiran masing-masing. Melati memikirkan tugas yang menumpuk, sementara Rania dengan beban berat masalah hidupnya yang sekarang berubah seratus delapan puluh derajat.

Brak!

"Auchhh!!" ringis Rania sambil mengusap dahinya yang terasa sakit setelah tak sengaja menabrak sesuatu.

Mengangkat kepala kemudian membulatkan mata sambil meneguk ludahnya kasar. 'Hm, Pak Arga! Kok, aku habis menabrak Pak Arga?!' batin Rania syok dan terkejut.

Sementara itu, Melati yang tak sadar Rania ketinggalan. Terus berjalan ke depan tanpa berhenti sama sekali. Dia meninggalkan sahabatnya sendiri dengan masalahnya.

Terjebak Cinta Pria Dingin (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang