Arga mengajak Rania menghadiri pernikahan rekan kerjanya, dan Rania yang tak mau menciptakan masalah ataupun perdebatan diantara mereka, pun menurut. Walau sejak pertengkaran mereka yang membuat Rania harus opname di rumah sakit tujuh hari itu, mengubah istrinya itu. Dia tampak lebih dingin dan irit bicara dengan suaminya. Menghindari pertengkaran panjang atau perdebatan sebisa mungkin."Apa pakaianmu tidak terlalu membentuk tubuh, Ran!" seru Arga ketika mereka sudah siap dan tinggal berangkat. "Ganti dengan yang lebih longgar," lanjut Arga posesif.
Rania tak menjawab atau sekedar menganggukkan kepala, tapi kemudian dia menurut meski dengan dinginnya berbalik ke kamar. Beberapa saat kemudian dia sudah berganti pakaian dengan sesuatu yang tidak membentuk badan, meskipun bentuk pakaiannya kali ini justru membuat bagian dada-nya menonjol dan mengintip.
"Ganti lagi!" tegas Arga terlihat lebih tak suka.
Lagi-lagi Rania menurut dan kali ini mungkin jadi yang terakhir, karena begitu keluar Arga langsung mengangguk dan tak bisa berbohong kalau dirinya terpana dengan kecantikan istrinya itu.
"Ayo!" seru Arga yang langsung mengapit tangan Rania.
Namun sesampainya di pesta pernikahan, Arga justru terkesan mengabaikannya. Bahkan dia jauh lebih cuek dari saat mengajak Rania ke acara reuniannya.
Angel yang setahu Rania adalah teman sekolah suaminya itu dan seperti mempunyai hubungan masa lalu itu. Datang dan menghampiri mereka. Kembali lagi menunjukkan sikap yang berbeda dari acara reunian yang pernah terjadi itu. Arga yang sekarang bahkan tak segan membalas senyuman Angel padanya.
"Boleh bicara berdua dengan Arga?" tanya Angel, tapi justru terdengar seperti sedang memaksa.
Rania tak bicara dan menjawab dengan gelengan kepala yang menolak, tapi anehnya Arga malah mengangguk setuju. Padahal dia saat di reunian terlihat enek dengan sosok Angel ini, anehnya sekarang dia malah terlihat suka. Rania kecewa, tapi kemudian diapun pasrah dan tak bisa melakukan apapun.
"Kamu tunggu di sini dan jangan ke mana-mana!!" tegas Arga sebelum kemudian dengan tega meninggalkan Rania sendiri ditengah pesta pernikahan yang tak ada satupun orang yang Rania kenal di sana.
'Kalau mau ditinggal begini, kenapa harus mengajakku ke sini!' geram Rania membatin.
Apalagi saat perasaan marah tempo waktu masih membekas dan dia teringat jelas bagaimana suaminya itu bahkan pernah tega menamparnya. Hal itupun menyebabkan Rania tak sudi menurut pada suaminya. Hatinya yang memanas menyaksikan Arga pergi dengan wanita lain dihadapan matanya sendiri, membuatnya nekat dan memutuskan pulang saja dari pesta itu.
"Wah-wah! Ternyata kamu beneran simpanannya Pak Arga!!" seru Regan yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Bukan urusanmu dan tolong menyingkir dari hadapanku!" kesal Rania yang langsung muak bertemu dengan pria yang selalu mengganggunya belakang ini.
"Itu urusanku. Sudah ku katakan bukan kalau aku tak suka ada skandal apa lagi itu antara dosen dan mahasiswa di kampus tempatku menimbah ilmu!" seru Regan dengan nada suara yang sangat menyebalkan bagi Rania.
"Asal kamu tahu ini bukan kampus dan menyingkirlah dari hadapanku!!" seru Rania yang sejak awal sudah diselimuti emosi itu semakin tersulut. "Pergi kamu dari hadapanku!!" amuknya marah
"Apa, pergi?! Memangnya siapa kamu berani mengusirku?" kata Regan dengan nada suara yang menjengkelkan. "Asal kamu tahu ya, Pak Arga itu pacarnya kakakku Angel. Jadi putuskan saja Pak Arga sebelum dia meninggalkanmu!" lanjut Regan mengungkapkan.
Rania sebetulnya tahu kalau Angel tak seperti yang Regan jelaskan. Hari itu saat di reunian teman sekolah suaminya, ada Thalia perempuan baik hati yang sempat menjelaskan sesuatu hal kepadanya dan dari sanalah Rania tahu kalau hubungan suaminya dan perempuan yang bernama Angel itu hanyalah sebatas mantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Pria Dingin (Tamat)
RomanceRania Anindya tak pernah menyangka kalau saat bangun tiba-tiba saja dia dipergoki tidur dengan laki-laki di ranjangnya. Rania terkejut, sebab seingatnya dia masih belum mempunyai pasangan sama sekali. Namun, belum juga pulih dari keterkejutannya, Ra...