🌼 2. CALON ANAK

10.5K 435 2
                                    

Di pagi menjelang siang ini, Sisi berencana pergi keluar untuk makan bersama Dion. Sisi sengaja mengajak Dion keluar sekarang dan Sisi juga berencana untuk tidak pulang sampai malam tiba. Sisi melakukan itu semua karena ia ingin menggagalkan niat khitbah dari seseorang yang nanti akan kyai Sya'ban kenalkan kepada Sisi.

Sisi tidak mau jika harus menikah dengan lelaki selain Dion. Sisi sangat mencintai Dion dan Dion juga sama cintanya dengan Sisi. Dengan cepat Sisi memasukkan dompet dan ponsel ke dalam tas-nya, tidak lupa ia juga memasukkan lip cream untuk touch up setelah makan nanti.

Sisi sudah siap dengan dress berwarna cream bermotif bunga bunga-nya. Terlihat manis dan pas di tubuh Sisi. Sisi membiarkan rambut sebahunya tergerai dengan menambah aksen Curly sedikit di bagian ujungnya.

Sisi keluar dari kamarnya, mencoba untuk mencari Nenek, dan beruntungnya Sisi karena Nenek tidak ada di rumah.

"Asik, kayaknya Nenek masih beli sayur nih. Izin lewat memo aja, ah." Sisi menulis pesan kepada Nenek bahwa ia akan pergi bersama Dion dan mungkin akan lama. Sisi kemudian menempelkan kertas itu di pintu kulkas seperti biasa disaat Sisi mau pergi dan Nenek tidak sedang di rumah. Nenek pun sama, ia akan melakukan hal yang sama jika ia ingin pergi dan kebetulan Sisi tidak dirumah atau Sisi sedang tidur, Nenek akan menulis memo dan menempelnya di kulkas. Itu semua karena Nenek tidak main ponsel.

Sisi melesat keluar setelah menyelesaikan kegiatannya. Sisi dan Dion sepakat untuk bertemu di tempat makan yang sudah dijanjikan karena, jika Dion menjemput Sisi ke rumah, dan nantinya bertemu Nenek, Nenek pasti akan membocorkan tentang pengkhitbahan Sisi dengan seorang kenalan kyai Sya'ban. Sisi berniat akan memberi tahukan hal ini sendiri kepada Dion, dan Sisi akan mengatakannya dengan hati hati agar menemukan jalan keluar bersama.

Sisi mengendarai expander merah kesayangannya untuk sampai di tujuan. Sisi janjian untuk bertemu di restoran jepang karena ia masih ingin makan sushi, lama sekali ia tidak memakan sushi bersama Dion karena saking sibuknya Sisi keluar kota monitoring warung Geprek nya yang tersebar di mana mana itu.

Sesampainya di restoran Jepang dan memarkirkan mobilnya, Sisi langsung masuk ke dalam restoran, matanya menyapu seisi restoran untuk menemukan sosok Dion. Tak lama Sisi mencari, sosok kesayangannya itu pun terlihat melambai heboh di meja pojok, meja favorite Sisi.

Sisi tersenyum lebar membalas lambaian Dion dan segera menghampiri Dion, kekasihnya.

"Lama ya? Maaf ya, Dion," ucap Sisi seraya menggenggam tangan Dion yang berada di atas meja.

Dion tersenyum mengerti, " Nggak papa, Si. Aku tau kok kalo kamu lama tuh pasti ada dua kemungkinan, pertama cari Nenek buat minta izin dan kedua melamun dulu untuk menemukan Ilham dari tuhan, mau pake baju apa hari ini. Betul?"

Sisi tergelak, kemudian menggeplak kecil lengan Dion," iiiih kok bisa tau banget siiiih," ucap Sisi masih diiringi gelak tawanya.

"Aduh, kok di geplak sih," imbuh Dion yang sama tergelaknya. Indah sekali bukan, hubungan mereka? Saling mengerti, saling tau, dan saling menyayangi.

"Kamu sih, nakal! Ngomong-ngomong sudah pesan?" tanya Sisi dengan sisa sisa gelak tawanya yang hampir selesai.

"Udah, sesuai dengan request kamu di wa, tadi," jawab Dion.

"Pinter banget sih pacar aku," ucap Sisi seraya mencubit pipi Dion, dan di balas dengan cubitan balik ke pipi Sisi yang mirip squishy.

"Aduuuh udahan, sakit," ucap Sisi dengan raut kesakitan. Dion yang mengetahui itu langsung panik dan melepas cubitannya.

"Aduh maaf, sayang. Mana yang sakit? Sini?" Dion mengusap usap Pipi Sisi yang terlihat memerah ulah cubitan gemasnya itu, namun reaksi Sisi malah membuat Dion geleng kepala.

Ummi Untuk Gamal [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang