16. Berubah?

83 6 0
                                    

Freyhan datang ke sebuah kafe menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian pintu kafe terbuka menampakkan seorang wanita masuk sambil menuntun anak perempuan menggemaskan berusia sekitar 4 tahunan.

Wanita itu tersenyum saat melihat Han, dan segera berjalan menghampirinya.

"Han" panggilnya.

Han mendongakkan kepalanya, lalu tersenyum.

Wanita itu dengan segera memeluk Han, melepas kerinduannya.

Setelah lepas dari pelukan wanita itu, Han berjongkok menyapa anak kecil yang dari tadi menatapnya.

"Kalea apa kabar?" tanya Han sambil mengelus pipi anak gemas itu.

"Baik, kak Han apa kabal?" Jawab anak itu cadel khas anak kecil.

"Baik juga--"

Kemudian beralih menatap wanita itu lagi, "Mamah apa kabar?" Tanya Han.

"Baik, makin baik setelah ketemu kamu."

"Gimana kabar omah?"

"Omah sempet masuk rumah sakit mah, beberapa hari yang lalu." Jawab Han.

"Terus papah kamu dateng ngurusin gak?"

Han menggelengkan kepalanya, "Jangankan ngurusin, jenguk aja enggak."

"Kemarin aku ketemu papah, biasa kalo lagi ada masalah terus mabuk datengnya ke rumah omah."

"Dia masih suka mukulin kamu?"

"Terakhir papah mukulin aku tuh beberapa minggu yang lalu. Tapi kemarin dia cuma teriak-teriak gak jelas, aku langsung amanin omah ke kamarnya."

Wanita itu menggenggam erat tangan Han, dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafin mamah ya, mamah gak bisa bawa kamu tinggal bareng mamah--"

"Tapi mamah akan tetep berusaha bujuk om Aries buat ijinkan kamu tinggal bareng mamah."

"Gak usah mah, kalo tinggal sama mamah, nanti yang jagain omah siapa?"

"..."

"Mamah, gak usah terlalu mikirin aku-- Mamah sekarang udah bahagia sama keluarga mamah yang baru, menikah sama orang yang baik kayak om Aries, mamah udah dikasih anak manis kayak Kalea--"

"Mamah sekarang udah jarang banget nangis kan? Gk kayak dulu?"

"..."

"Walaupun aku gak bisa tinggal sama mamah, tapi aku seneng liat mamah yang sekarang."

Wanita itu meneteskan air mata sambil terus mengelus punggung tangan Han.

Tangan Han beralih mengusap air mata di pipi mamahnya, "Mamah jangan nangis."

Setelah itu Han dan mamahnya lanjut ngobrol, cerita satu sama lain tentang apa yang mereka lalui akhir-akhir ini.

---

"Kamu jaga diri baik-baik ya--"

"Jangan biarin papah kamu nyakitin kamu sama omah."

"Iyaa" jawab Han.

"Mamah cuma punya waktu sebentar, jadi mamah harus cepet pulang."

Sebelum mamahnya pergi, Han segera memeluk mamahnya lagi, "Aku sayang banget sama mamah, mamah jaga kesehatan ya, jangan pernah nangis lagi--"

"Janji" ucap Han sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji" jawab mamahnya sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari Han.

•Monokrom• [SKZITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang