21. Malam di Villa

82 7 0
                                    

Setelah perjalanan selama kurang lebih 4 jam, akhirnya sampai juga di villa.

Cherry jalan duluan masuk kedalam villa lalu diikuti teman-temannya dibelakang.

"Waah adem banget.." ucap Jia sambil melihat ke sekeliling villa yang dikelilingi oleh pepohonan rindang.

Cherry berjalan ke dapur diikuti Jia, mereka berdua memasukkan makanan dan cemilan yang mereka bawa ke dalam kulkas.

"Kita disini cuma dua hari satu malam, tapi bawa makanan kayak buat stok satu minggu." Ucap Jia sambil tertawa.

"Haha iya juga."

Setelah itu mereka berdua kembali sambil membawa beberapa snack dan minuman ke ruang tengah.

Raya yang masih mabuk darat menyenderkan tubuhnya ke sofa.

"Hadeuuh bisa tepar juga ya lo.." celetuk Felix.

"Berisik lo Lix." Jawab Raya sambil melempar permen ke badan Felix.

Felix cuma nyengir, lalu membuka permen yang dilempar Raya lalu memakannya.

-----

Malam harinya mereka berencana untuk bakar-bakaran sosis dan ayam yang sudah disiapkan bi Ira sebelumnya.

Cowok-cowok diluar menyiapkan perapian dan menggelar tikar.

Sedangkan cewek-cewek menyiapkan ayam dan sosis serta perbumbuan lainnya.

"Eh ini gue dibahanin beras sama bi Ira, kalo gue pasak mau pada dimakan gak?" Tanya Cherry sambil mengangkat kotak bening berisi beras.

"Emang keburu Cher?" Tanya Raya

"Keburu sih kayaknya, paling nanti ayam mateng, nasi nya juga mateng."

"Yaudah kalo gitu pasak aja."

"Oke"

Raya dan Jia membawa ayam, sosis dan perbumbuan ke luar. Sedangkan Cherry memasak nasi di dapur.

Cherry pov.

Kita emang udah ngerencanain buat bakar-bakaran di villa. Makanya gue minta tolong sama bi Ira buat siapin bahan-bahannya.

Waktu gue lagi nyuci beras di wastafel, gue liat Satya masuk ke kamar, setelah itu keluar lagi dan jalan ke dapur menghampiri gue.

"Ngapain Cher?" tanya dia.

"Mau masak nasi."

"Emang bisa?"

"Ketciiiil, masak nasi doang mah sambil merem juga bisa." Ucap gue sambil memasukkan wadah beras itu kedalam rice cooker.

Satya tertawa sambil gelengkan kepalanya lalu mengambil gelas dari dalam lemari.

"Gue liat-liat kayaknya lo makin akrab sama Han."

Ucapan Satya bikin gue terdiam sejenak, "Emang???--Biasa aja perasaan."

"Keliatan tau.."

"Emangnya kenapa kalau gue akrab sama Han?"

"Gak papa sih--"

"Udah selesai kan? Yuk keluar lagi.." Ucap Satya lalu menarik tangan gue sambil berjalan keluar.

•Monokrom• [SKZITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang