34. Dibawah Hujan

66 7 1
                                    

Hujan turun semakin deras, dan Han masih berdiri didepan pintu rumah Cherry.

Hujan turun semakin deras, dan Han masih berdiri didepan pintu rumah Cherry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Cher, gue tau lo masih ada dibalik pintu ini--"

"Tolong dengerin gue Cher."

"Apa yang lo lihat kemarin itu salah paham!"

"Omah meninggal Cher."

Cherry yang memang masih berdiri dibalik pintu itu berusaha mendengarkan ucapan Han yang bercampur dengan suara hujan.

"Waktu lo liat gue pelukan sama Lia, itu gue baru dapet k
abar kalo omah meninggal."

"Dia salah satu orang yang deket sama omah, dia udah anggap omah kayak omahnya sendiri. Makanya gue meluk dia karena gue tau dia juga pasti sedih dan merasa kehilangan sama kayak gue."

"Gue udah coba kabarin lo, tapi handphone lo gak aktif. Setelah itu gue gak bisa ngehubungin lo lagi."

"Maafin gue Cher."

Cherry menangis saat tau ternyata omahnya Han udah gak ada. Sama seperti Satya, Cherry merasa bersalah sama Han.

"Sebenarnya masih banyak yang mau gue omongin, tapi kayaknya dilain waktu aja."

"Diluar hujan Cher, lo pake baju yang anget ya."

Han menggosokkan telapak tangannya yang kedinginan,"Gue pulang." Ucapnya lalu berjalan lunglai menuju motornya.

Cherry mendengar suara langkah Han menjauh, dengan cepat dia berjalan ke arah jendela untuk melihat Han.

Sampai akhirnya dia kembali ke arah pintu lalu membukanya dan berlari mengejar Han.

"Han!!" Panggil Cherry sambil berlari menerobos hujan.

Han membalikkan badannya saat mendengar suara Cherry.

Mereka berdua saling berhadapan, Cherry menangis tapi air matanya tak terlihat karena menyatu dengan air hujan yang membasahi wajahnya.

"Cher apa yang lo liat kemarin itu salah paham.."

Cherry mengangguk sambil menangis.

"Maafin gue Han.."

"Gue gak tau kalo hari itu lo lagi terpukul."

"Gue tau sesakit apa rasanya kehilangan orang yang kita sayang untuk selama-lamanya."

"Gue ikut sedih dan nyesel ternyata waktu itu gue ketemu omah lo untuk pertama dan terakhir kalinya."

"Disaat kayak gitu harusnya gue ada disamping lo. Tapi gue malah ngehindar.."

"Maafin gue.."

Han menarik dan menggenggam kedua tangan Cherry, "Gue nyariin lo kemarin."

"Gue sayang sama lo, lo juga sayang kan sama gue?" Tanya Han menatap manik-manik mata Cherry.

Cherry mengangguk mengiyakan pertanyaan Han.

•Monokrom• [SKZITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang