54. First

72 5 1
                                    


Sunrise atau Sunset?

Pertanyaan itu selalu menjadi perbincangan. Menurut ku keduanya sama-sama indah, tergantung sama siapa kita menikmatinya.

"Cantik banget ya.." ucap Han berbisik ke telinga Cherry.

Cherry yang masih terkagum dengan indahnya langit itu hanya mengangguk sambil tersenyum dengan mata yang berbinar.

Han kembali mendekatkan wajahnya sambil berbisik, "Cantik banget yaa ." Ucapnya lagi.

Kali ini mata Cherry beralih menatap Han, "Iya, langit emang secantik itu."

"Kamu cantik banget!!"

Walaupun bukan pertama atau kedua kalinya Han melontarkan pujian itu, tapi rasanya tetap sama, Cherry selalu salah tingkah dibuatnya.

Sudut bibirnya terangkat, "Terimakasih atas pujiannya."

Han kembali melanjutkan obrolannya, "Nanti kalo kita udah menikah kamu jangan bosen ya tiap bangun tidur langsung denger suara aku memuji ciptaan tuhan yang cantik ini."

Cherry terkekeh mendengar ucapan Han yang menurutnya sangat kejauhan membahas pernikahan segala, padahal mereka masih SMA.

"Apaan sih.. Udah mikir pernikahan segala, masih lama tau.."

"Ya gak papa, emangnya kamu gak kepikiran buat nikah sama aku?"

"Gak gitu, maksudnya kan perjalanan kita masih panjang. Siapa tau tiba-tiba kamu bosen sama aku, kamu ketemu perempuan yang jauh lebih baik dari aku, nanti kamu ninggalin aku gimana hayo?"

"Iyasih masa depan gak ada yang tau, tapi kasian juga kalo jodoh aku bukan kamu."

"Kenapa kasian?"

"Kasian, soalnya cinta aku udah abis di kamu."

"Masa?"

Han menaruh kedua telapak tangannya dikedua sudut bibirnya, "CHERRY I LOVE YOU!!!"

"KAMU CANTIK, SECANTIK LANGIT PAGI." Teriaknya ditengah orang-orang yang sedang relax menikmati sunrise pagi itu.

"Haaan" dengan cepat Cherry menutup mulut Han.

Mereka berdua sekarang jadi pusat perhatian semua orang. Tatapan orang-orang itu terlihat sangat mengintimidasi.

"Anying Han.."

"Dasar bulol.."

"Bucin tolol!!"

"Bukan temen gue bang sumpah." Ucap Felix ke orang asing disebelahnya.

"Bikin malu aja si monyet.."

-------

Matahari sudah semakin tinggi, mereka mulai membereskan kembali barang-barang bawaan serta membongkar tenda.

Setelah semua beres, Cherry duduk lagi di kursi kayu sambil makan snack, tiba-tiba Satya duduk disampingnya sambil menyodorkan satu botol air mineral.

"Wah thank you.."

"Tau aja nih gue seret banget." Ucap Cherry sambil berusaha membuka tutup botol itu.

Satya cuma merespon dengan senyuman manisnya, melihat Cherry yang belum juga berhasil membuka botol itu akhirnya Satya mengambil lagi botol itu lalu membukakannya untuk Cherry.

"Makasii"

"Hm"

"Kadang gue kangen banget tau sama orang yang dulu hampir tiap minggu minta anter beli buku." Ucap Satya tiba-tiba sampai membuat Cherry tersedak saat mendengarnya.

•Monokrom• [SKZITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang