Di sinilah ke empat putri bermarga Lee, ke empatnya layak di juluki dewi kayangan yang mungkin jatuh kebumi tanpa sengaja, melihat bagaimana indahnya paras mereka.Jisoo Lee putri sulung mereka, yang selalu menampilkan wajah datar tak bersahabat, jiwa empati yang tipis terkesan tak pernah peduli dengan sekitar, yang ada di pikiran nya hanya kerja dan kerja, mengapa tak heran ia menjadi CEO muda yang sukses namun dingin melebihi kutub utara.
Putri kedua mereka Jennie Lee, sedang menjalankan pendidikan di Universitas bergengsi Harvard, yang kebetulan sedang libur semester di kampung halamannya, selalu menyibukkan diri bergaul dengan teman-teman elit dan trendi, gaya hidup yang kebarat baratan, dan terkesan sombong, jarang tersenyum, dan cuek, sejak kepulangannya, kedua orang tua nya bahkan tak pernah melihat gummy smile khas milik Jennie lagi sejak begitu lama, melainkan senyum tipis yang hanya terlihat sepersekian detik nyaris seperti kedipan mata.
Dan terakhir putri kembar tak serupa alias non identik Rose Lee dan Lisa Lee.
Tiada hari tanpa pertengkaran, Rose Lee yang kelewat feminim mencintai makanan melebihi segala hal di muka bumi ini, bahkan mungkin saudara nya sendiri, berbanding terbalik dengan Lisa Lee, yang selalu berpenampilan boyish namun tetap cantik serta memukau dengan kharisma yang melekat murni pada diri nya, gadis yang ramah dan sedikit lebih hyper aktif dari yang lain nya, tak pernah takut, pembuat onar dan jail melebihi siapapun di antara mereka.Di meja makan pagi ini, kedua suami istri saling memberikan senyuman hangat yang mereka miliki, berbeda dengan ke empat putri yang hampir seluruhnya bermuka datar.
Di seberang meja, dua saudari kembar saling menghunus kan tatapan tajam layak nya pedang yang beradu di medan perang,
Jika saja melihat mampu membunuh orang, maka Lisa sudah tewas sejak awal ia duduk di depan saudara kembarnya.
Namun si bungsu bahkan tak takut ataupun cemas, ia dengan santai memakan sarapannya sesekali memuji masakan sang ibu.
"Eomma, masakan mu tak pernah gagal"
"Cihhhh" Rose bersecih, perutnya berputar hanya melihat cara Lisa memuji sang ibu yang terkesan cari perhatian.
"Gumawo sayang, kajja habiskan" Honey Lee menaruh satu slays daging lagi di piring Lisa, membuat gadis itu tersenyum lebar.
"Yeobo.." Honey Lee berbisik menyinggung lengan suaminya, membuat pria yang sedang fokus makan sejak tadi akhirnya tersadar.
"Ah miannhe, makanan mu terlalu enak, hingga aku tidak sabar untuk makan siang" Seringai pria itu membuat nya semakin tampan, Honey Lee hanya bisa menghela nafas karna tingkah konyol suami yang bukan lagi hal baru baginya.
Dengan gerakan pelan Lee menaruh kedua sendok di tangannya, menerima serbet dari sang istri untuk membersihkan tepian bibir nya yang berminyak.
"Ekhmm..." Dehem Lee sang Hyon menarik perhatian semua putri nya, wajah yang biasanya ceria dengan mata berbinar, berubah menjadi lebih serius menyisakan tatapan hangat di bola mata nya.
"Ada yang ingin Appa sampaikan pada kalian" Ujar nya dengan nada serius, ke empat putri nya mengernyitkan dahi, bahkan Lisa merasa jantung nya berdebar, takut-takut jika Appa nya yang tampan marah karna beberapa waktu lalu membuat anak teman bisnis nya patah kaki.
Jelas itu bukan salah Lisa, karna anak manja itu telah berani menaruh kaki nya dengan sengaja pada mobil kesayangan nya Money, mobil Karlmann King produksi asal Tiongkok yang hanya di produksi sebanyak sembilan unit di dunia, harga nya mencapai 28 miliar yang bahkan bisa lebih mahal jika di costum secara khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...