Pagi menyingsing, matahari semakin tinggi membuat beberapa pejalan kaki harus menyeka keringat yang menggenang di pelipis mereka, terlihat kesibukan manusia hilir mudik melakukan segala aktifitas mereka memenuhi jalanan dan gedung-gedung tinggi tersusun rapi membawa segala kelayakan dan kemewahan pemandangan.
Lee Jae Yong, menatap malas dan lelah polisi yang mulai hilir mudik di hadapan nya, membawa berkas berkas kasus di tangan mereka, berita tentang ke empat putri Lee mulai tersebar dan beberapa media juga mulai mencari informasi tentang mereka untuk menjadi topik hangat perbincangan kota.
Lee Jae Yong merasakan kepala nya berdenyut, kantung matanya menghitam menandakan kedua mata itu belum istirahat dengan cukup sama sekali, ia pun masih setia duduk di sana ketika Bae yang sejak malam bersamanya pergi mencari sarapan untuk mengisi perut yang kosong.
"Tuan, bisakah kau datang ke kantor ku, ada yang ingin aku sampaikan" Tiba-tiba seorang petugas memanggilnya, pria bernama Chan Wook yang menggantikan Bang Chan bertugas sejak malam tadi.
Tepat saat ia akan memasuki ruangan, dua orang pasangan masuk ke area lobi dengan tergesa-gesa, celingak celinguk dengan nafas yang tidak teratur, Lee Jae Yong melirik keduanya sebelum memanggil.
"Sang Hyon!! "
kedua nya terlihat lega sebelum mereka berlari ke arah nya.
"HYUNG!!! Bagaimana keadaan putri ku"
"Kajja, masuk dulu, polisi ingin bicara tentang kasus ini"
Mereka dengan cepat setuju, Chan Wook sempat terkejut ketika melihat dua orang asing di belakang Lee Jae Yong.
"Mereka kedua orang tua empat yeoja yang menghilang" Jelas nya.
Polisi itu menarik senyuman tipis mengangguk mempersilahkan mereka mengambil tempat duduk di hadapan nya.
"Silahkan duduk"
Chan Wook memperhatikan wajah tegang ketiga orang tua di hadapan nya, dan menghela nafas sebelum memulai percakapan.
"Polisi yang kami tugaskan baru saja memberi informasi kronologi simpulan sementara tentang hilang nya empat putri kalian"
"Pada hari mereka berangkat sekitar dua minggu lalu pada hari senin pagi, di jalan utama di daerah Tean terjadi longsor dan membutuhkan waktu lama untuk kembali membuka jalan, seorang pengatur lalu lintas saat itu mengatakan ia sempat melihat gadis gadis itu berdasarkan photo yang telah tuan bagikan, menurut keterangan petugas lalu lintas saat itu, mobil yang putri kalian kemudi berbalik arah, tidak ada yang tau mereka kembali pulang ke kota atau melanjutkan perjalanan melalui jalan lain"
Ke tiga orang yang mendengar saling pandang dan Lee Jae yong teringat satu-satu nya jalan pintas di dekat sana.
"Itu pasti melalui jalan lain, memang ada jalan pintas menuju amyondo, tapi jalan itu sudah lama sekali tidak di lalui pengendara karna kondisinya yang curam dan rawan"
Chan wook mengangguk setuju, ia memajukan tubuh nya kedepan menyatukan kedua tangannya, ekspresi nya menjadi lebih serius kali ini.
"Sayang nya, karna badai yang terjadi beberapa hari lalu, beberapa titik jalan di sana tertutup longsor dan sebagian lagi rusak karna luapan air sungai"
"Bagaimana bisa seperti itu"
Honey Lee mulai terisak, Lee Sang Hyon menariknya kedalam pelukan berusaha untuk menenangkan nya.
Bibir nya beegetar dan mata nya mulai berkilau menahan sesak di dada.
"Kami tidak bisa melanjutkan pencarian di darat, karna butuh waktu lebih lama agar bisa membersihkan jalan yang tertutup"

KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...