TWO WEEKS: 3

2.6K 246 10
                                    

"Appa, apa maksudnya ini? " Setelah membanting pintu mobil nya, Jisoo dengan marah menghampiri Lee sang Hyon yang sedang asyik menyeruput kopi sore hari di teras rumah mereka.

Ia dengan santai mengambil kertas bertuliskan cuti dua minggu untuk CEO Jisoo Lee yang akan di gantikan langsung oleh nya.

"Cuti dua minggu" Kata nya mengeja.

"Appa berhenti main-main, aku bersungguh-sungguh tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku" Dengus Jisoo kesal.

Terjadi keheningan sejenak ketika Lee menatap putri sulung nya dengan tatapan yang sulit di artikan, bohong jika Jisoo tidak gugup saat itu, tapi dia yang keras kepala berusaha menutupi nya.

"Jisoo ya, kau harus ingat posisi mu saat ini, kau hanya CEO pengganti, posisi mu sekarang masih berada di bawah pengaturan ku, jika aku bilang kau cuti maka kau cuti, tidak ada yang bisa merubah itu" Kata Lee sang Hyon serius, bahkan kali ini Jisoo merasa mati kutu di bawah tatapan datar Appa nya.

Salah satu mengapa ia menjadi orang tersukses se asia adalah sifat nya yang begitu dominan ketika sudah menyangkut pekerjaan, suatu hal yang selalu ingin di tiru Jisoo dari nya.

Jisoo berambisi bisa melampaui sang ayah suatu hari nanti, tapi ntah bagaimana ia bisa lupa sikap Appa nya yang hangat ketika sedang berada di rumah.

"Appa" Rengek nya seketika.

"Tidak Jisoo Lee, tak ada negosiasi lagi, keputusan ku sudah final"

"Appa jahatttt" Pekik nya.

Lee sang Hyon hanya bisa menggelengkan kepala melihat sang putri merajuk, "nak ini demi kamu" Katanya lirih.

**********

Dua hari sejak kejadian itu, akhirnya keputusan telah di ambil, ke empat nya sepakat berangkat ke Anmyondo, pulau terpencil di Korea Selatan.

Mereka perlu melakukan perjalanan dua belas jam menggunakan mobil sebelum melintas lautan dengan kapal milik keluarga mereka.

"Apa sudah di service ulang nak? " Lee sang Hyon menelisik bodi mobil yang terparkir gahar di halaman rumah mereka.

Mobil suv Mercedes AMG G63 berwarna silver dengan sedikit garis hitam di beberapa bagian, keadaannya terlihat sangat baik dan terawat bahkan nyaris seperti masih baru.

"Sudah Appa, jangan khawatir, semua mobil ku selalu di service rutin"

Lee sang Hyon tersenyum menampilkan gigi nya sambil mengelus surai sang putri bungsu penuh rasa bangga, walaupun keluarganya di anugrahi empat anak gadis berparas dewi, Lee sang Hyong selalu bersyukur karna bungsunya  memiliki begitu banyak kesamaan, terkadang Lee merasa memiliki teman ketika berbicara dengan nya.

"Kalian yakin tidak butuh supir? " Tanya Honey Lee sedikit khawatir.

"Tidak perlu eomma, semua putri mu pandai mengemudi, kami bisa bergantian nanti" Kata Jisoo lembut.

Rose di bagasi sedang sibuk memasukkan semua barang bawaan nya, semua makanan ringan favoritnya tanpa terkecuali.

"Yakkk, kau mau buka supermarket di Anmyondo" Tegur Lisa kesal melihat Rose yang hanya mendelik ke arahnya.

"Kalau bisa aku buka supermall" Cibir nya mendengus.

Jennie menjadi yang paling pendiam di antara yang lain, setengah hati nya tak rela tapi apa yang sudah ia katakan tak mungkin ia tarik kembali, setelah tau Jisoo setuju pergi, maka mau tak mau ia pun melakukannya.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang