"Lisa, pertama ambil koper pakaian, dan koper makanan milik Rose terlebih dahulu" Jisoo mengingatkan nya dari luar, ia berusaha untuk tenang melawan arus air yang terkadang menyeret tubuh nya menjauh.
"Ndeee" Jawab Lisa sambil berusaha menyelinap ke bagasi bagian belakang.
"Lisaaa, ambil koper berwarna hitam saja, aku menyimpan selimut juga di sana, dan koper ku anti air" Jennie mencoba berteriak sebisanya, mereka semua membutuhkan pakaian kering sekarang, terutama Jennie yang terkena demam.
Jisoo mencoba mengulangi lagi, dan langsung mendapatkan persetujuan Lisa dari dalam mobil yang terapung.
"NDEEEEEE!!! " Pekik nya berirama.
Lisa mendesah ketika berusaha menarik dua koper keluar dari bagasi, yang langsung di sambut oleh Jisoo, mereka bergotong royong dan sangat berhati-hati, setelah selesai dengan koper pertama, ia kembali ke dalam mobil mengambil koper makanan Rose, dan ransel milik nya.
"Lisa, kau bisa memeriksa semua ponsel kita yang tertinggal, mungkin ada yang masih berfungsi"
"Ndee" Lisa bersenandung nyaring namun suaranya teredam air hingga terdengar berdengung seperti suara paus yang mengerang.
Ia terengah engah mengusap wajah nya ketika kembali ke permukaan setelah menyelam beberapa saat, sudut bibirnya terangkat sempurna ketika berhasil mendapatkan dua ponsel di tangannya, jika ia tak salah itu milik Rose dan Jisoo.
"Ada lagi? " Tanya Lisa menjulurkan lehernya.
"Apa kau punya kotak pertolongan pertama? "
Lisa menatap Jennie bingung sebelum ia mengerti maksud pertanyaannya, ia dengan cepat kembali masuk ke dalam mobil mengingat ingat dan mengobrak-abrik isi mobilnya.
*****
Lisa dan Jisoo saling berpegangan tangan ketika mereka sampai di tepi sungai, bibir mereka bergetar dan biru karna menggigil.
Rose menangis di sisi koper makanan milik nya, seolah koper itu adalah kekasih yang hilang, ia hanya memikirkan setidak nya malam ini mereka tidak akan mati kelaparan.
Ketika mereka melangkah bersama kaki Lisa tiba-tiba berhenti, membuat Jisoo menoleh ke arah nya dengan alis menyatu.
"Ada apa? "
"Aduh...Kenapa aku bodoh sekali" Gumam nya memukul kening sendiri sebelum berteriak merasakan sakit karna benjolannya tertampar cukup kuat.
Lisa mengusap air matanya karna menahan perih.
"Aku... Aku lupa pisau dan korek api" Ringis nya parau.
"Kau punya itu di mobil mu? " Tanya Jisoo menyipitkan mata, ia lebih penasaran pada apa fungsi nya untuk Lisa, kenapa ia menyimpan benda seperti itu.
"I... Iya, eunghhh...sebenarnya itu milik teman, iya teman ku unnie"
"Kau yakin milik teman mu? " Jennie pun tak kalah penasaran.
Lisa mengerucut bibir "tentu saja"
"Ku pikir kau merokok, dan tawuran" Rose ikut berkomentar membuat Lisa kesal.
"Aku tidak, yang merokok di sini Jennie Unnie" Tunjuk Lisa ke arah gadis bermata kucing.
"Yakkkk itu rokok elektronik"
"Tapi itu juga rokok"
"Aku sudah legal asal kau tau"
"Tetap saja itu tidak baik"
Jisoo merasakan aliran darah nya mengalir sangat cepat menuju ubun-ubun hingga siap untuk meledak.
"SEKIAAAAA, BERHENTI"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...