TWO WEEKS 22

2.2K 325 17
                                    

Lisa menatap Jennie dengan side eyes nya, sebab gadis bermata kucing itu tiada henti mengulum senyum dan memalingkan muka ketika melihat kearah nya.

Sejak kemarin hingga sekarang, walaupun bengkak di bibir nya sudah sedikit menyusut.

Ntah kenapa di banding dengan Rose semua orang lebih tertarik menertawakan nya.

Mereka sekarang sudah melakukan perjalanan menyusuri tepian sungai, berharap bisa menemukan jalan utama tempat terakhir mereka mengalami kecelakaan.

"Berapa lama kita akan berjalan? "

Rose dengan santai mengigit buah persik ke lima sejak mereka mulai berjalan, satu tangannya yang sehat memegang tas buah, alasan mengapa ia tak tahan dan terus mengutil isinya.

Jisoo dan Lisa membawa koper mereka, beberapa pakaian terpaksa di buang agar tidak terlalu berat, dan mereka harus berdebat dengan Jennie tentang itu.

"Menjelang Sore jika kita tidak terlalu sering berhenti"

Jisoo memimpin jalan, mereka berjalan cukup santai dan tidak terburu-buru.

Jennie satu-satunya orang yang bebas, karna ia harus berjalan dengan tongkat untuk menopang kaki nya yang sedikit sakit, berjalan dengan satu kaki sebagai tumpuan jelas cepat membuat nya lelah.

"Aduh... " Semua orang melirik ke arah si pirang yang baru saja tersandung di belakang mereka, ia terlalu asik menikmati makanannya sendiri.

"Hampir saja kamu cium tanah" Komentar Jennie.

Rose hanya cemberut ketika melihat buah persik nya terbang dari genggaman, ia segera memungut dan membersihkan nya.

"Makanya jalan jangan sambil tutup mata" Semua orang mulai tertawa dan Rose menendang pantat Lisa dengan kaki nya.

"Huh... Ada baiknya bibirmu besar seperti semalam, kamu jadi lebih pendiam dan tidak menyebalkan"

**********

Klik

"Yeppo"

Honey Lee tersipu ketika suami nya memujinya untuk yang ke sejuta kali, mengambil gambar nya di setiap momen, tanpa keberatan sedikit pun.

"Kemarilah, kau harus lihat kecantikan mu"

"Yakhhh, berhenti menggombal, kau tidak sadar umur" Dengus nya, namun ia tetap menurut, menggeser diri nya hati-hati di dalam sampan.

Keduanya tertawa, sesekali memainkan air sungai venesia, menikmati indah nya matahari tenggelam di langit italia, setelah keduanya lelah berkeliling di desa Riomaggiore menjelajahi rumah warna warni yang memanjakan mata.

"Lain kali, mari ajak semua putri kita berlibur ke tempat ini"

Lee menatap lembut wajah istri nya mengangguk setuju, memeluk punggung nya saling bersandar menikmati kehangatan, mengabaikan pendayung sampan yang acuh tak acuh.

Ting.

Honey Lee membuka matanya, membangunkan dari keharmonisan yang mereka nikmati bersama.

"Chaeyoung" Gumam nya sedikit terkejut dan bahagia secara bersamaan.

"Rose mengirim pesan" Katanya bersemangat melepaskan diri dari pelukan Lee.

"Benarkah? "

Honey mengangguk berbinar, seolah olah baru saja mendapatkan bulan di tangannya.

Dengan cepat membuka pesan, Lee yang memperhatikan raut wajah istrinya berubah, ia mengerutkan wajah nya bingung.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang