Flashback
Lisa menyibak ranting dan melepasnya setelah ia melewati nya, yang langsung di sambut wajah Rose di belakang nya.
"Yakkkkk, sakit Lisa yaaa " Pekik Rose merasakan pipinya berdenyut seperti di tampar.
Gadis di depannya hanya terkikik sambil meminta maaf, membuat Rose segera berjalan lebih cepat agar mukanya yang cantik tidak terkena ranting lagi.
"Jalan nya bukan kesana" tegur Lisa menggoda si pirang.
Rose memutar bola mata mendengus menatap Lisa dengan side eyes-nya.
"Aku hanya mengingatkan, jika ingin tersesat silahkan saja" Kata Lisa santai.
Rose terpaksa menahan ago nya, mengikuti langkah Lisa agar sejajar, jika pun ia harus berjalan di belakang, ia tak boleh lengah sedikitpun, karna kadang Lisa sengaja melakukannya.
Setelah mereka berjalan cukup lama, akhirnya mereka sampai ke tempat yang di tuju, tidak lupa Lisa terus waspada, khawatir jika saja ada Babi seperti kemarin.
Mata Rose berbinar ketika melihat buah persik yang bergelantungan di dahan nya, mengabaikan pohon yang cukup tinggi, ia sudah tidak sabar untuk memanen semuanya.
"Lisa, ini terlalu sedikit, dan beberapa juga busuk" Rose cemberut menujukkan sepuluh buah persik yang terkumpul.
Lisa melirik sejenak sebelum kembali manatap wajah sendu kembaran nya yang menyedihkan.
"Memangnya mau bawa berapa lagi, itu bisa tahan untuk dua hari jika hanya buat kamu"
"Tapi Lisa ya, di atas pohon masih banyak yang besar dan segar, tas nya juga masih banyak ruang kosong, Lisa ya, lagi pula ini sekalian bekal untuk perjalanan kita besok"
Wajah Lisa berubah datar menatap Rose tanpa berkedip, Rose dengan cepat menampilkan mata bersinar seperti bayi penuh harap.
"Pleaseee... "
"Banyak mau sekali" Dengus Lisa menggerutu ketika ia akhirnya berjalan menuju pohon dan mulai memanjat nya secara perlahan.
"Lisa hati-hati" Rose bertepuk tangan, senyum nya mengembang sangat manis.
"Lisa ya, coba kesana, buah nya besar-besar di sana" Rose melompat lompat menunjuk ke segala arah seperti anak kecil melihat permen.
Lisa mendongak ke atas dan merasakan dada nya sesak "yahhhh itu terlalu tinggi chongah"
"Aku tau kamu bisa, Lisa jhang...." Kata Rose mengepalkan tangan memberi semangat tidak lupa menampilkan mata puppy eyes yang bersinar seperti bintang, membuat Lisa mau tak mau menurut.
Dia dengan hati hati memanjat, dan menjatuhkan satu persatu buah yang langsung di tangkap Rose dari bawah.
"Sudah cukup kan? " Tanya Lisa berteriak.
Rose melirik buah yang terkumpul di dalam kemeja yang di gulung, ia mengangguk senang.
"Gumawo Lisa ya, kajja turun, saat nya pulang" Katanya manis semanis gula.
Lisa menghela nafas lega, dengan hati-hati turun dari pohon setinggi sepuluh kaki itu.
"Aku tidak menyangka kamu benar-benar hebat memanjat" Puji Rose.
Lisa masih memerhatikan setiap pijakan nya sebelum turun, ia menyeringai bangga pada dirinya sendiri.
"Lisa gitu loh"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...