Deburan ombak menderu, sepoi angin pantai membawa ketenangan yang merilekskan sendi serta jiwa yang lelah.
Di bawah bayang-bayang pepohonan rindang semua orang berkumpul mengelilingi meja kecil yang di atasnya terhidang daging sapi panggang mengepulkan asap wangi membuat siapapun menelan saliva karna lapar.
Matahari yang mulai turun perlahan membuat rona jingga menyejukkan mata di dasar langit, menambah sempurna sore hari liburan keluarga Lee di pulau tempat paman mereka tinggal.
Untuk menghindari kecelakaan seperti saat itu, kali ini, mereka terbang langsung menggunakan hallikopter keluarga dan menikmati liburan yang tersisa bersama, tepat setelah Lisa di perbolehkan pulang dari rumah sakit dan di nyatakan sembuh total.
"Ya ampun, sudah berapa abad rasanya tak makan daging" Rose berdecak segera mengambil piring kosong untuk dirinya sendiri.
Jennie yang berdiri di balik panggangan barbeque tersenyum melihat pemandangan indah keluarga nya yang sedang berbincang.
Ia tak pernah tau jika kehangatan keluarga nya jauh lebih menyenangkan di banding saat bersama teman-temannya, setelah ini ia tidak akan membandingkan lagi keluarga dan teman-temannya seperti sebelumnya.
"Perutmu lebih besar dari perut sapi, biar aku list, nasi goreng kimchi, sandwich daging, semangka dan melon di pagi hari, makan siang, nasi dengan ayam sop sayuran dan pepaya, beberapa waktu lalu, minum tiga buah air kelapa berserta isi nya, marshmello, jagung bakar, dan sekarang daging, yang benar saja"
Semua orang tertawa sedangkan yang di bicarakan semakin lahap mengunyah daging nya.
"Selama hidangannya bukan tubuh mu, aku masih bisa makan"
"Benar, omongan orang yang pernah trauma makan, karna makan kecubung"
Tawa semua orang meledak, terutama kedua pria dewasa di sana. Lee Jae Yong yang baru saja datang dari kebunnya mendengar sedikit perbincangan keponakan nya tercinta, sambil membawa keranjang di tangannya mendekati adik ipar nya yang sibuk dengan bahan makanan.
"Apa ini? " Tanya Honey Lee mengintip kedalam keranjang.
"Ubi dan jagung"
"Jagung tadi masih banyak, dan mau diapakan ubi ini? "
"Rebus atau bakar, terserah mu saja" Lee Jae Yong berbalik mengambil tempat duduk di sisi Lee Sang HHyon adik nya, ia tak mau menyia-nyiakan mendengar pertengkaran putri Lee yang tidak ada henti-henti nya.
Sudah lima hari berlalu sejak kembali nya putri-putri Lee, mereka benar-benar terhibur mendengar semua kisah yang telah empat gadis itu lalui selama dua minggu tersesat di hutan.
"Kau selalu membahas tentang kecubung, jangan lupa bibir sexy karna Tawon raksasa itu, hal yang paling tak terlupakan, telinga ku mendapatkan ketentraman selama bibir mu membesar"
Lee Jae Yong tersedak karna tertawa, kedua kembar ini tidak pernah lelah saling mengejek.
"Ya ampun jangan bahas soal Tawon itu lagi" Jennie hampir pingsan karna tertawa, membuat Honey Lee segera mengambil alih pemanggang daging, khawatir daging yang tersisa menjadi hitam.
"Yakkkkkk, seperti mata dan separuh pipimu tidak besar karna Tawon itu"
"Jangan lupa siapa yang merajuk karna makanannya di curi sekelompok monyet" Jisoo menambahkan yang membuat Rose tak terima.
"Majja majjayoo, kenapa monyet itu tidak berperikemanusiaan wkwkekeke, tentu saja karna mereka monyet bukan manusia..." Lisa terpingkal pingkal karna tertawa, begitupun yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...