TWO WEEKS 11

2.3K 268 8
                                    

*********

"Kenapa harus kita yang mencari kayu?, apa gunanya ini?, bukankah kita baik-baik saja tadi malam tanpa kayu bakar"

Lisa mendengus, telinganya panas mendengar si pirang terus mengoceh tanpa henti.

"Siapa bilang kita tidak membutuhkannya, kamu tidak tau karna sepanjang malam bermimpi mengadakan konser di tengah hutan ini. Aku menyalakan kayu bakar agar kita semua tetap hangat sepanjang malam"

Si pirang memutar bola matanya, dan tak berniat membalas kembaran nya yang kesal.

Ia dengan malas mengikuti gadis di depannya sesekali menggerutu sambil membawa dua ranting dan ia terus mengeluh seperti sedang membawa beton di pundaknya, sedangkan Lisa sudah memikul satu ikat besar kayu di salah satu lengannya dan masih terus memilih.

"Aku sangat lelah" Keluh nya untuk keseribu kali.

"Chongah, kau bisa duduk saja di sini, dan aku yang akan mengambil kayunya, setelah itu tolong tutup mulut mu, oke"

"Sepakat" Sahut gadis berambut pirang dengan seringai kemenangan, ia dengan cepat duduk manis di atas tumpukan kayu yang terkumpul.

Lisa hanya bisa menghela nafas, lagi pula ia tidak perlu terkejut hingga serangan jantung dengan sikap kembaran nya yang selalu menganggap dirinya seorang  disnay princess.

Rose yang bosan hanya duduk dan menatap ke sekitar sesekali bersenandung dengan suara nya yang merdu, melihat pepohonan sesekali menyipitkan mata ketika melihat sarang burung di atas pohon, atau ia bisa melihat sarang lebah yang sangat besar di dalam lubang kayu.

Pasti ada banyak jenis hewan di hutan ini, atau mungkin pepohonan dan buah-buahan, gadis pirang menjadi sedikit penasaran, tapi ia harus tetap duduk manis agar gadis yang terakhir tidak mengamuk.

"Lisa" Ia berteriak memanggil nama kembarannya tanpa sedikitpun mengalihkan pandangan dari sarang lebah yang cukup jauh dari tempat ia duduk.

"Aku melihat sarang lebah"

Lisa yang sedang membelah jalan dari pohon liar memutar mata nya untuk kesekian kali.

"Kau bisa menyapa lebah itu mengajak mereka menjadi teman mu" Saran Lisa main-main.

"Mereka mungkin menyengat ku" Cemberutnya menatap ngiler ke arah madu yang menetes.

"Aku bersyukur akal sehat mu masih bekerja"

"Lisa ya, aku yakin banyak buah-buahan di sini, atau binatang yang bisa kita tangkap untuk menjadi makanan, kau tau, persediaan makanan kita mungkin habis besok atau Lusa"

Lisa mengikat satu lagi tumpukan kayu, menyeka keringat nya lalu mendongak menatap tajam ke arah punggung saudaranya yang terus mengoceh tentang makanan.

"Makanan saja isi kepala mu"

"Seperti kau tidak saja"

"Kau melupakan kesepakatan kita, Aku bilang diam atau kembali bekerja" Katanya berteriak.

"Pemarah sekali" Cemberut nya dan memilih diam pada akhirnya.

*********

"Apa yang unnie cari? " Tanya Jennie bingung, setelah hampir setengah jam gadis yang lebih tua berjalan menyusuri tepian sungai, sesekali ia akan menggaruk dagu nya seperti sedang meninjau proyek yang besar.

"Ada banyak ikan di sini, tapi pergerakannya sangat gesit"

Jennie menangkap binar di mata kakaknya yang bersemangat, tapi ia hanya bisa mengerutkan alis tersenyum seadanya.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang