TWO WEEKS 32

2.3K 321 20
                                    

Setelah Lisa berhenti dari kejang Jennie terpekik karna merasakan denyut nadi Lisa pada pergelangan nya menghilang.

Rose terpaku kehabisan kata-kata di sisi kembarannya, dan Jisoo mencoba untuk menguatkan diri, ia tidak bisa percaya begitu saja.

Dengan nafas terengah-engah dan terisak, ia berjalan dengan lututnya, menggeser lebih dekat kesisi gadis yang lebih muda.

Dengan tangan bergetar mendekatkan dua jari nya ke leher pucat adik nya yang terakhir.

"Tolong, tolong, tetaplah hidup Lisa ya"

Ketika ujung jari nya menyentuh kulit halus itu, tepat di atas kepala mereka, benda besi dengan baling-baling besar berputar putar membuat sapuan angin mengenai mereka.

Dedaunan berterbangan, dan air sungai pun  bergelombang, suara mesin dan angin berpadu memekakkan telinga.

Ketiga nya mendongak terkejut, melihat benda hitam  melayang di kepala mereka, Rose menjadi yang pertama melompat dan melambaikan tangan.

"YAKKKKKKKK, KAMII DI SINIIIII"

"LIHATT KAMI DI SINIIIII"

Ia berkali-kali melambai, dan berteriak sekuat yang ia bisa.

Jisoo  segera mengikuti caranya, Jennie  melepas kemeja putih nya yang pudar lusuh dan kumuh,  melemparkan ke arah Jisoo dan mengibarkannya di udara seperti bendera putih menarik atensi siapapun yang ada di atas sana.

Sedang kan Jennie segera berlari ke arah Lisa, melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation), fokus dengan tujuan nya sendiri, Jennie membiarkan dua saudaranya berteriak meminta bantuan.

"TOLONGGG KAMI DI SINIIIII"

"YAKKKKKKKK DI SINIIIIII"

Jennie menyeka air matanya, dan menahan isakan, terengah-engah ketika ia terus memompa dada gadis itu dengan tangannya.

"Lisa yaaa, kita pulang, ayo bangun" Gumamnya bergetar.

"Bangun.... "

"Lisa bangunnnnn" Pekik Jennie di sela sela usaha nya.

"Aku akan membenci mu jika kau tidak mau bangun"

******

"Apa kalian mendengar!!!" Seseorang dari helikopter itu berteriak dengan pengeras suara, dan ketiga gadis yang lain melompat lompat sebagai jawaban.

Setelah mendapatkan konfirmasi, seutas tangga di jatuhkan, dan dua orang memakai baju hitam dan jaket penyelamat melompat dengan tali lain nya ke bawah.

Rose segera berlari ke arahnya, "Tuan, tolong kembaran ku, tolong lakukan sesuatu, dia sekarat di sana karna di gigit ular"

Salah satu pria yang baru saja menapakkan kaki ke tanah itu bingung ketika tangannya di tarik tanpa sempat berbicara sedikit pun.

Namun ketika ia melihat gadis yang tergeletak, pria itu langsung berlutut dan memeriksa, mengabaikan Jennie yang masih berjuang.

"Dia kejang sepuluh menit lalu, dan setelah nya tidak ada denyut nadi sama sekali, Tuan, tolong lakukan sesuatu, mungkin kejut jantung membantu"

Jisoo segera menjelaskan sedikit berteriak karna keras nya suara mesin besi terbang di atas mereka.

Pria yang jangkung di belakang mereka mendekat dan berkata "aku kira kita punya alatnya"

"Benarkah? " Pria yang berlutut menoleh ke arah rekan kerjanya yang di balas anggukan.

"Bagaimana dengan anti venom? " Jisoo berteriak mendesak.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang