TWO WEEKS 25

2.3K 305 29
                                    

Hujan turun sangat lebat sekarang, Lisa terengah-engah mengejar kembarannya yang keras kepala, ia berlarian di tengah badai, terhuyung huyung ketika tersandung kaki nya sendiri, dan sekarang singgah di salah satu pohon liar yang berdahan rendah.

"Chongah, ayo turun, nanti jatuh" Bujuk Lisa, sesekali mengusap wajah nya yang basah kuyup karna air hujan.

"Aku jemuran"

"Kamu bukan! " Teriak Lisa berharap suaranya terdengar, Rose hanya menggoyangkan kaki nya menjuntai di udara, seperti kain basah tertiup angin.

"Aku jemuran Lisa"

Lisa secara mental memutar mata nya mendesah panjang memijat pelipisnya yang berdenyut, Jennie di kejauhan terlihat tertunduk menghindari tatapan Lisa sambil merawat Jisoo yang masih pingsan.

Lisa bertanya-tanya dalam hati, kenapa bisa Rose menjadi seperti ini, Lisa tidak bodoh untuk langsung memahami jika gadis ini seperti orang mabuk.

"Aduhhh" Lisa tersadar dari lamunannya melirik kearah suara benda jatuh, ia segera berlari menghampiri gadis yang sedang meringis kesakitan.

"Kenapa kamu biarkan aku jatuh" Rose berteriak memukul pundak Lisa sekali.

"Maafkan aku, aku kan sudah larang jangan manjat manjat" Lisa mencoba membantu gadis itu bangun.

"Kepala ku pusing sekali Lisa" Adu Rose manja tiba-tiba, ia menepis tangan Lisa menolak di ajak berdiri.

"Kenapa bisa seperti ini, katakan pada ku" Lisa mencoba membujuk si pirang yang sibuk memukul mukul kepala nya sendiri.

Rose memang mabuk, tapi ini hutan, hutan tidak ada alkohol, tidak mungkin pula air sungai itu membuatnya seperti ini tiba-tiba.

"Aku mengantuk, aku ingin tidur"

Lisa tidak terkejut ketika pembicaraan mereka sama sekali tidak nyambung,
Si pirang tanpa perhitungan langsung merebahkan tubuh nya begitu saja di atas tanah berlumpur yang membuat Lisa berdecak kesal .

"Yakkk jangan disini, ya ampun, jabgan pernah mabuk lagi, kau menyusahkan sekali chongah"

Ntah benar-benar tertidur atau gadis itu pingsan, yang jelas dia benar-benar diam memejamkan mata dalam damai.

Lisa hanya bisa pasrah, menggendong Rose dengan hati-hati, membawanya ke tempat yang lebih nyaman.

"Dia tidur apa pingsan? " Tanya Jennie.

Lisa mengedikkan bahu menaruh kembarannya ke sisi Jennie lalu duduk menghela nafas panjang dan terlihat kerutan kelelahan di seluruh wajah Lisa.

"Keduanya" Jawab nya menghirup udara sebanyak yang ia bisa karna lelah.

Lisa segera mengganti baju Rose yang basah kuyup, lalu menyelimuti dengan selimut yang tersimpan di koper mereka.
Tidak lupa ia memeriksa atap daun yang ia tumpuk di atas kepala mereka yang bercelah menyebabkan air merembes membasahi mereka.

"Jangan lupa ganti juga pakian mu" jennie memperingati dan Lisa dengan patuh menurutinya tanpa membantah sedikit pun.

Tepat saat itu pula terdengar erangan dari gadis yang paling tua, Jisoo baru saja saja sadar dari pingsan singkat nya.

"Ssst, omo....kepala ku" Erang nya memijat pelipisnya sendiri.

"Unnie, ini minum dulu" Tawar Jennie, memberikan air dari wadah dedaunan yang ia simpan menampung air hujan di dekat nya.

"Bagaimana perasaan mu sekarang Unnie? "  Tanya Lisa lembut dan khawatir dari nada suaranya.

"Hanya sedikit pusing" Jawab nya parau, mencoba membiasakan diri nya dengan perasaan kepala yang berdenyut denyut tanpa henti.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang