"Ya ampun, aku tidak percaya kau masih hidup"
Diantara nafasnya yang terengah-engah setelah mereka berhasil membantu Lisa keluar dari jurang yang bisa langsung membawa nya ke syurga, Rose menyempatkan diri hanya sekedar mencairkan suasana yang baginya masih mencekam.
mereka berjalan beriringan kembali ke arah Jennie yang duduk malang di tempat terakhir ia terjatuh, mata nya berkaca-kaca ketika bertemu dengan mata rusa milik Lisa, jejak air mata terlukis jelas di pipi mandu nya.
"Kau berharap aku mati ya" Si gadis bermata rusa betina melirik kembarannya sejenak sambil melompati bebatuan.
Rose cukup terkejut dengan pertanyaan kembarannya, namun ia dengan cepat menggeleng kepala menarik kedua sudut bibir nya membentuk garis tipis, ia bisa tau Lisa tersenyum lemah untuknya dan nada suaranya terdengar lelah, mereka jelas sedang tidak bertengkar sekarang.
"Bukan begitu, aku hanya sangat yakin Tuhan tidak akan mengambil orang jahat seperti mu secepat itu, jadi ya, bagus kau masih hidup sekarang"
Lisa terkekeh menggelengkan kepala mendengar alasan saudari kembarnya yang di luar prediksi BMKG.
"kenapa tidak kau bilang saja jika kau khawatir aku meninggalkan mu, karna aku adalah saudari mu yang paling manis yang selalu ada untuk mendengar semua ocehan bodoh mu, dan sekarang kau bersyukur aku masih hidup"
"Cuihhhh..., Kepercayaan diri mu itu di level lain"
gadia berpipi chubby mendelik tak suka, niat hati membuat suasana ceria berujung membuatnya kesal, mungkin lain kali dia akan lebih baik diam saja, Lisa tetap lah Lisa yang menyebalkan."Terimakasih"
Ia tertawa ketika si pirang menatap nya dengan sinis, seolah ia baru saja tidak hampir bertemu malaikat pencabut nyawa dua puluh menit yang lalu.
"Serius Lisa ya? Kau masih bisa tertawa, bahkan setelah kejadian beberapa waktu lalu? " Tanya Jisoo tak habis pikir.
Gadis jangkung hanya menggaruk alis nya menyeringai menampilkan seluruh gigi nya.
"Dasar Pabbo, kau tuli atau apa?kau tidak dengar kami berteriak seperti orang kesurupan, atau Kau sengaja ya membuat kami semua hampir gila, Lisa ya, "
Gadis yang lebih tua tak tahan untuk tidak memarahi bungsu mereka, tenggorokan nya terasa sangat sakit seperti akan sekarat, ia benar-benar mencekik lehernya sendiri ketika berteriak memanggil nama Lisa tadi.
"Miannhe unnie, sejujurnya aku mendengar kalian berteriak, tapi kaki ku terlilit sabuk pengaman" Cicit Lisa memajukan bibir nya beberapa centi ke depan.
"Bagaimana mungkin? "
"Aku bersumpah, aku sendiri juga tidak tau, Sebelum aku menyadari itu tali, aku sempat berpikir hantu di dalam air yang menahan ku"
Rose yang mendengar nya berbicara secara dramatis, secara sukarela melempar kepalanya kebelakang menatap Lisa ngeri.
"Berhenti bicara, aku yakin hantu dari belahan dunia manapun tidak akan tertarik pada mu" Dengus nya. Yang langsung di balas putaran mata si gadis yang lebih muda.
"Katakan bagaimana cara mu keluar dari sana? "
Jisoo menoleh sepenuh nya mengamati gadis yang lebih tinggi dari nya sedang berpikir seolah mengulang kejadian yang baru saja ia alami
"Aku menyelam, memotong tali itu dari kaki ku, lalu keluar dari bawah air, tapi arus nya terlalu kuat, beruntung sebelum jatuh aku bisa menggapai bebatuan besar di sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO WEEKS
Fanfiction"kita perlu memikirkan bagaimana cara membuat mereka akur layaknya saudara pada umum nya, yeobo" Honey Lee menumpu kepala nya dengan satu tangan di kening, sebab merasa pusing dengan tingkah ke empat putri nya, yang tak pernah akur bahkan sedetik pu...