TWO WEEKS 12

2.3K 293 9
                                    

Hari sudah sore, matahari mulai bersembunyi di balik awan merubah warna langit menjadi warna yang lebih tenang.

Namun hal itu tak membuat gadis jangkung yang basah kuyup di dalam air berhenti mengejar ikan-ikan kecil di dasar air untuk di tangkap.

ia terus berenang kesana kemari, berenang mengejar ikan-ikan yang tidak mau menyerah mempertahankan hidup mereka.

"Lisa, sudah cukup, kau bisa sakit" Tegur Jisoo mendesah lelah, betapa ngeri perasaannya melihat Lisa saat ini, wajahnya pucat seperti tak memiliki pembuluh darah di kulit nya, bibirnya membiru nyaris seperti mayat, bagaimana tidak jika gadis itu sudah lima jam berendam di dalam air tanpa istirahat barang sejenak.

Jika sudah bertekad, Lisa sungguh tidak akan mementingkan siapapun bahkan dirinya sendiri.

"Biarkan aku mencoba sekali lagi" Pekik nya, lalu kembali meloncat dan menyelam.

"Sepuluh kali aku melarang mu, sebelas kali kau beralasan" Jisoo mendesah putus asa melirik Jennie dengan tatapan berkaca-kaca meminta bantuan.

Melihat pemandangan itu, Jennie tiba-tiba merasa kesal dan ia sungguh semakin kesal ketika melihat Lisa hanya mengabaikan semua orang.

"Lisa Lee, tidak bisakah kau mendengar, jika bukan Jisoo unnie, maka dengar kan aku kali ini, atau kau ingin aku merangkak ke sana dan menyeret mu keluar dari sungai sialan itu." Tatapan Jennie benar-benar menembus punggung Lisa yang langsung berhenti dari semua usahanya, suara Jennie terdengar sangat keras dan tegas, agar Lisa bisa mendengar dengan jelas jika ia sedang marah.

Lisa termenung di tempat ia berdiri, masih memunggungi semua orang, ia mengepalkan tinju nya di dalam air karna kesal, ia mendesah menatap nanar ikan-ikan yang bergoyang di kaki nya seperti meledek ke arahnya.

Tanpa ada yang tau, setetes air mata mengalir di sudut matanya bersatu dengan butir air yang menetes di wajah nya yang langsung ia seka tergesa-gesa.

Jennie menatap sedih adiknya yang terdiam di tepi sungai setelah ia tegur dengan keras, ia tau persis perasaan itu, perasaan dimana dirimu sudah berjuang dan bekerja begitu keras tapi takdir mengatakan tidak, dan semua terasa sia-sia.

Mereka belum makan apapun sejak siang, dan malam akan datang sekarang, mungkin mereka akan tetap kelaparan untuk waktu yang lama.

di tempat yang tak jauh dari mereka, Rose menyendiri sejak pagi, dia sungguh tidak bisa di ganggu dan masih merajuk karna belum bisa mengikhlaskan makanannya habis karna di curi monyet.

Ia mengutuk monyet itu tanpa henti, berharap rasa sesak di dadanya mereda dan terus berusaha ikhlas walaupun sangat sulit bagi nya.

Katakan ia berlebihan, tapi perasaan telah jatuh tertimpa tangga pula, itu sungguh menyedihkan. Rose bahkan merasa Tuhan begitu kejam kepada mereka saat ini.

Lisa berjalan keluar dari air hanya menatap kaki nya sepanjang waktu, ia berhenti tepat di depan Jisoo yang menunggu nya sejak tadi dengan selimut tebal di tangannya.

"Maafkan aku karna tidak mendapat apapun" Katanya dengan suara bergetar .

Rose bisa mendengar dari kejauhan dan diam-diam kembali menangis.

"Kau sudah berusaha, jangan seperti ini hmmm" Jisoo segera menaruh selimut di pundak Lisa dan melingkarkan nya.

"Ganti baju mu, dan duduk lah di perapian, aku sungguh ngeri melihat wajah pucat mu Lisa ya"

Lisa berlalu melewati Jennie yang terus menatapnya sepanjang jalan, mengabaikan nya dan hanya sibuk dengan rasa bersalah yang sesungguhnya tidak perlu ia rasakan. ia merasa tidak berguna untuk pertama kali nya, ia benci kegagalan.

TWO WEEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang