24 DEYANA (1)

293 16 0
                                    

Author POV

"Bisakah kita hari ini bertemu Ay?" setelah pulang. Dewi akhirnya memantapkan hatinya untuk kembali menghubungi kekasih nya.

"Dimanaaa Dewiii?" Ayana merespon bagus meski ia tau Dewi amat kecewa dengan dirinya.

"Nanti akan aku kabari" Dewi memilih jam sepuluh malam. Yang cukup sepi seperti biasa di balkon rumahnya.

Dewi menekuk lututnya di sebuah kursi menghadap rembulan. Menggenggam telepon nya dengan tangan di telinga kanan nya.

"DEWII, SAYANGG? BELUM MAU TIDUR?" Teriak Shanda ibu nya Dewi.

"Nanti ma, masih mau ngomongin soal politik negara!!"

"Nanti jangan lupa tidur ya gadis"

Dewi melanjutkan telepon nya.

"Siapa tadi?" Tanya Ayana.

"Oh ibuku"

"Sudah lama ga ketemu Tante Shanda, sehat sehat saja kan?"

''hahah, mertua mu itu sehat sehat aja kok beb"

"Hahhaha, begitu ya"

"Ay, bagaimana kedepannya?" Dewi  mulai serius dengan pertanyaan nya.

"Emm, Dewi.. hkkk ehek Ehekk"

"Kenapa beb? Kamu sakit?"

"Ngga beb, aku kebanyakan minum saja''

"Hahh? Sejak kapan kau minum minum tanpa sepengetahuan ku"

"Ehhh, hahahah! Bukan beb, aku minum air es haus sekali siang tadi"

"Selama aku jauh tolong jaga kesehatan diri mu ay"

Setelah kembali membangun relasi dan percakapan yang baik, Dewi memutuskan untuk kembali tertidur. Sementara telpon mereka masih terhubung satu sama lain.

Dewi bertemu dengan Ayana di simpang jalan. Ia memeluk pacar nya yang sedikit tinggi darinya. Di tepi jalan.

"Mau kemana kita?" Tanya Ayana. Yang sudah berdandan cantik bak bidadari di mata Dewi. Tak heran banyak orang yang ingin meminang gadis mature tersebut.

"Mau ke kebun binatang?" Ajak Dewi serius. Yang sekarang kembali menggenggam tangan Ayana.

Ayana sedikit tersenyum malu.

"Liat kamu aja berasa liat kebun binatang" Ayana sedikit iseng kepada Dewi.

"Ahh, jangan gitu ay, aku mah singa nya. Liat aja rambutku kek Simba kalo ngga di catok''

"Hahahah! Bisa aja'' Ayana tertawa lepas. Itu juga salah satu alasan Ayana menyukai Dewi. Gadis imut itu selalu berhasil membuat hari hari Ayana menjadi sedikit lebih berwarna. Dewi sangat humoris membuat gadis nya itu tak bisa berhenti tersenyum karenanya.

"Beb ay, mau duduk sini dulu?" Dewi lekas mengelap bangku yang sedikit kotor menggunakan tisu. Ia pun pergi membeli minum untuk gadisnya.

YOURE IN MY AREA (GXG)(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang