Dewi POV
Aku sungguh merasa bersalah pada Ayana. Setelah mengabaikan pesan nya. Aku malah pergi darinya secara tiba tiba. Bahkan tak menelpon nya lagi.
Aku terbunuh oleh pikiran ku sendiri. Apa yang sedang Hansel lakukan pada gadis ku saat ini ? Apa ia membuat Ayana sedih.
Apa yang harus aku lakukan. Berjuang salah berhenti pun rasanya sesak dan aku tak ingin kalah oleh takdir ini.
Apa yang bisa aku lakukan? Aku cukup sadar diri. Mencintai wanita cantik yang berasal dari keluarga cukup berada. Orang tua nya pasti ingin anaknya menikah dengan lelaki kaya dan tampan juga. Sedangkan aku. Aku hanyalah serpihan coklatos.
Aku yang segender. Di Indonesia bagian mana LGBT di izinkan. Aku hanyalah manusia yang ingin merasakan cinta seperti orang lain pada umumnya.
Kita kaum pelangi yang di hina di caci maki layaknya hewan lalu mendapat kekerasan disana sini. Sebenarnya hanya manusia juga kan ? Sekotor kotor nya kita. Kita juga manusia, seseorang yang pantas di cintai.
Dadaku sekarang sangat sesak. Menanti detik detik hari pernikahan kekasih ku yang manis itu.
Marah ? Kepada siapa aku ingin marah.
Setelah asik merenung di kamarku sendiri. Yang pasti ini adalah hari libur kerja ku.
Orang tua ku semakin tua dan renta. Aku sama seperti Ayana anak perempuan pertama yang sangat di harapkan oleh keluarga.
BPPP.....
"Halooo, Dewi. Kau ada dirumah?" Ini Nanda. Aku tafsir ia ingin mengajak ku bermain. Karena terkadang Rachel cukup sibuk membangun bisnis perusahaan start up nya.
"Ga, Nan, kenapa?" Jawabku dengan sangat lemas tanpa daya.
Tanpa berlama lama aku akhirnya bergegas mengunjungi rumah baru Nanda.
Tok tok..
"Haaaa dewii" sapa Nanda dari sebalik pintu rumahnya.
"Yaa..." Sadar akan diriku yang sangat tak membara seperti biasanya. Nanda langsung mengajak ku duduk di ruang tamu. Karena gadis berkacamata ini sangat pintar memasak. Ia menyiapkan sebuah sarapan kecil yang lezat. Serta kue dan susu putih kesukaan ku. Pasti Rachel sangat beruntung bisa memiliki Nanda.
"Gue dengar lu kemarin kerumah Ayana dan ketemu keluarga nya ya?" Nanda mulai menggigit kue basah itu ke mulutnya.
"Ya begitulah, gue malah ketemu calon suaminya wkkw"
"Gimana wi?"
"Menurut lu gue harus gimana Nanda?" Tanyaku sangat serius.
"Lu gak harus berjuang sendiri wi. Jika Ayana punya keinginan berjuang bersama sudah pantas nya lu juga berjuang. Tapi kalau Ayana ingin melepas elu. Ga ada yang bisa lu lakuin" Nanda mengelus pundak ku beberapa kali.
"Ayana ya? Jelas Nanda. Dia akan menuruti permintaan kedua orangtuanya. Dan di sisi lain dia juga ingin bersama ku lebih lama"
"Ckk, Harus ada yang di korbankan"
"Hahaha, bisa ga ya gue kayak lu? Tiba tiba di usir sama kakak Lu. Tapi balik lagi bertahun kemudian"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE IN MY AREA (GXG)(END)
Fiksi RemajaGXG AREA!!!!🔞 Ananda Marissa memutuskan untuk fokus pada pendidikannya. Ia tak percaya akan cinta yang membuat orang menjadi sangat tidak logis. Nanda terkenal sebagai orang yang cuek dan dingin. Suatu ketika, ia bertemu Rachel murid baru yang san...