11 FIRST TIME NYA NANDA

939 33 0
                                    

Di sebuah makam. Gadis cantik bermata seindah lautan itu tak henti hentinya terdiam meratap pada batu nisan bertabur bunga putih. Ia sudah sangat lelah menangis. Menangis karena seakan tak menerima takdir yang mengikat nya saat ini.

Kehilangan sosok ibu yang sangat kita cintai merupakan hal yang lebih berat dari patah hati manapun. Orang yang ditinggalkan bisa saja kehilangan arah hidup nya bahkan kewarasan nya.

Setelah beberapa hari ibunya meninggal, Yuna Adeya Kakaknya Nanda tak kuasa menahan duka di dalam rumah kecil dan kota ini. Begitu banyak sekali momen indah dan kenangan yang mereka tanamkan. Yuna terpaksa meninggalkan Nanda sendiri an dengan alasan bekerja diluar kota.

Terkadang Nanda berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Tapi di sisi lain juga terbesit dalam benaknya.

"Tuhan, masih mengizinkan ku untuk bernafas di bumi miliknya. Pasti akan ada hal indah yang harus aku saksikan"

Derrrsssssss

Hujan mengguyur tubuh gadis itu tak sampai semenit. Payungnya yang tak ia genggam kuat terbang begitu saja. Baju gaun hitam tanda duka itu mulai mengeriput terkena air.

Namun ia tak segera beranjak. Tiba tiba saja wanita berbaju putih berambut panjang memeluk nya. "Ingin ikut ibu?"

HAHHH!

Gadis itu tersentak kaget lalu bangun dari tidurnya.

"Kenapa lo?" Tanya Rachel perhatian.

Nanda ternyata hanya bermimpi buruk. Ia selalu saja bermimpi tidak menyenangkan akhir akhir ini. Penyebab nya karena rasa trauma pada rumah itu.

Nanda ketiduran di kamar Rachel. Awalnya ia hanya mengantar Rachel dan menikmati hidangan yang di sajikan Nenek. Ia kemudian memapah Rachel pelan menuju kamarnya.

Gadis itu banyak diam sejak hari itu. Hingga akhirnya ia lelah dengan pikiran nya sendiri. Membuatnya tertidur pulas tanpa melihat dimana ia terpejam.

"Lah, ngapain gue" Nanda kemudian berdiri dari kasur Rachel.

Nanda tertidur selama beberapa jam. Sengaja Rachel tak membangun kan gadis itu, pikir nya mungkin dirinya sangat lelah karena organisasi ataupun hal lain. Rachel membiarkan gadis itu tertidur di pangkuannya sejenak.

Rachel kemudian melepas kacamata gadis itu agar tak mengganggu proses tidur nya. Sementara itu Nanda mengalihkan pemikiran negatif untuk bermain hp miliknya saja.

"Kacamatanya!"

"Oh iya" Tangan gadis itu meraup sisi meja hias di samping kasur lalu memakai kacamata nya serentak dengan merapikan rambutnya lalu pergi ke kamar mandi.

"Pegel juga kaki gue" Ucap Rachel sambil memijat kembali kakinya. Namun sama sekali tak ada perasaan menyesal ia memangku gadis itu.

Nanda mencuci muka bantalnya. Ia hanya memakai switer hijau dan celana jeans pendek sepaha dari rumah tadi.

Ia mengusap mukanya dengan air beberapa kali. Lalu memandangi cermin seraya menopang kedua tangannya menahan tubuhnya disisi kiri dan kanan.

Nanda mengigit bibirnya. Seakan tak percaya ibunya memeluk dan mengajak ia pergi bersama di dalam mimpi.

"Nanda?" Panggil Nenek dari ruang tamu.

"Iya, Nek aku segera datang"

Mengakhiri kegiatan di kamar mandi, ia segera menghampiri Nenek yang tengah terduduk di sofa ruang tamu.

"Duduklah di samping Nenek"

Terlihat Nenek sedang memangku sebuah album foto lamanya. Pikir Nanda mungkin saja Nenek ingin bercerita tentang keluarga nya seperti biasa. Tapi tafsir nya meleset kali ini.

YOURE IN MY AREA (GXG)(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang