32 AKU SETELAH KAU TIADA

403 8 0
                                    

"Dewi??"
"Dewi..?"

"Siapa disana?"

"Ini aku..Kekasih mu"

"Ayana?"

Lagi dan lagi. Ketika Dewi tertidur. Ayana selalu berusaha menggapainya. Namun pada akhirnya Dewi terbangun. Sejak kepergian kekasih nya. Dewi tak tau apa itu tidur nyenyak. Ia sangat merindukanmu sekali hangat dan senyum dari Ayana.

"Ahhhhh!!"

"Kenapa Dewi?" Tanya Nanda yang sedari habis sidang selalu menemani sahabatnya itu. Nanda tau kini Dewi hanya punya Nanda orang terdekatnya.

"Nggak,Nanda. Gue mimpi Ayana lagi"

"AYANAAA, gue kangen banget sama ayanaa Ya tuhan!"

"Kembaliin Ayana ke pangkuan gue!!"

"Gue ga sanggup tanpa ayanaaaaaa!"

"Dari awal gue ketemu Ayana sampai sekarang gue gapernah semenit pun mikirin dia!! Gimana gue bisa.. hikss"

"Dewi..." panggil lirih Nanda yang memang tak bisa apa apa lagi.

Buku diary Ayana. Belum sempat dia baca. Hanya terletak di bagian atas lemarinya.

Matanya sudah sembab. Nanda yang juga terlihat lelah. Akhirnya tertidur di dalam bathinnya ia masih tak tega melihat sahabatnya seperti itu.

"Hikss.. Ayana gue mau nyusul Ayana aja ga ada yang perhatian sama gue. Hidup gue cuman buat Ayana!"

"Dewi!"

"Plakkk!" Nanda tak sengaja melayangkan tamparan nya ke Dewi. Nanda sangat prihatin. Tapi,juga Dewi sudah berlebihan.

Nanda mungkin tak tau rasanya kehilangan orang yang dia cintai. Tapi Nanda, pernah kehilangan ibunya di saat dia sangat membutuhkan sosok ibu.

"Lu kenapa sih Nanda?! Ngalangin gue bunuh diri terus dari kemarin!lu gatau rasanya kehilangan orang yang lu cintai. Tau gak lu! Gue mau nyusul aja. Gausah larang larang gue lagi! Lu ada Rachel Nanda!, gue?? Gue ga ada siapa siapa!"

"Dewi!!"

"Apa!? Biarin gue minum racun ini!?"

"Racun apaan itu mah wipol buat pel lantai palingan lu pingsan doang kaga mati"

"Ehh? Lah iya juga"

"Hahahhaaa!"

"Nampaknya lu jadi gila deh sekarang Dewi"

Dewi menghapus air matanya. Dan melempar wipol kemasan saset harga lima ribu. Ia membeli karena lantai di rumahnya sangat kotor.

"Sabar ya Dewi"

Dewi hanya tersenyum. Menyetel lagu lagu kebersamaan nya bersama Ayana dulu.

Setelah sebulan berlalu.

"Aku akan pergi" pamit Dewi yang sudah rapi bersiap siap dengan beberapa barang. Ia sudah pamit dengan orang tua nya. Orang tua Dewi tak lagi mengaturnya. Karena Dewi sudah dewasa ia punya pilihan akan hidup seperti apa

"Pergi kemana?" Tanya Nanda yang matanya hampir berbinar.

"Ntahlah Nanda. Rachel mana?"

"Kak? Kak Dewi mau kemana?" Tanya Rachel yang hanya memakai handuk sehabis mandi.

"Kalian berdua akur akur ya! Sampai kakek nenek! Aku tak akan tahan ada di kota dengan sejuta kenangan bersama dia"

"Aku...aku.. tak akan bisa hidup dengan bahagia disini.."

"Kalau memang itu pilihan lu Dewi. Hati hati ya. Ingat jangan bunuh diri" Kata Nanda. Sambil memeluk sahabatnya itu.

Singkat cerita Dewi akhirnya merantau ke negeri Jerman. Disana ia memulai hidupnya dengan perlahan setelah hancur lebur. Ia mendapat kerja sebagai guru relawan disana.

Ia menyewa tempat tinggal murah dan berkebun kecil kecilan. Dewi hidup sendirian dengan luka yang tak pernah bisa ia obati.

Suatu hari Dewi mencoba liburan kesebuah taman. Ia membeli eskrim untuk di nikmati sendiri. Ia pun duduk di tepi danau di sore hari yang tenang.

"Hmm, sudah berapa tahun ya sejak saat itu? Apa kabar Nanda dan Rachel. Apa mereka sudah menikah sekarang?"

"Maaf(dalam bahasa Jerman) apa aku boleh duduk di sebelahmu?''

*Aku seperti tidak asing dengan baunya.

Dewi pun menoleh ke samping. Lalu ia menangis.

"Kemana aja sih selama ini.."

_DewiAyana END_

YOURE IN MY AREA (GXG)(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang