Bukan double date!

3.2K 166 13
                                    

Paul terlihat merapikan rambutnya didepan cermin, sementara Rony baru saja keluar dari kamar mandi.

Kemarin Paul berinisiatif mengajak ketiga temannya untuk hangout bareng, karena sibuknya jadwal latihan mereka membuat mereka jarang memiliki waktu bersantai.

Pertamanya, dia mengajak Nabila, dan tentu saja bocil chindah itu menyetujui nya. Kemudian Paul mengajak Rony, memang agak sulit mengajak Rony keluar karena pada dasar nya dia mager, namun Paul tak kehabisan akal, dengan jurus iming-iming mengajak Salma, Rony langsung tancap gass.

Sementara Salma jangan ditanya, Paul lebih suka memberitahu gadis itu dadakan supaya tidak banyak alasan, entah mengapa kali ini Salma susah sekali diajak keluar bersama.

"Pol, Salma udah tau?" Tanya Rony.

"Udah, baru aja gua kasih tau, langsung misuh-misuh dia" Paul masih sibuk dengan rambutnya.

"Ya kenapa lu dadakan sih ngasih tau ke dia, kan lu ngerti sendiri Salma kaya apa"

"Santai aja Ron, justru itu efektif daripada banyak alasan dia nanti" balas Paul.

Sementara Salma di kamarnya bersiap-siap sambil terus menggerutu karena Paul tak memberinya cukup waktu.

"Dasar bule kesasar hobi bener ngerjain gua, ni kalo nggak demi Nabila udah gua geprek" omel Salma sambil mencari baju.

"Kenapa pake acara hangout segala elah biasanya juga nongki di rooftop, dasar Paul ngide mulu, kan gua masih malu sama Rony, anjir"

Benar, semenjak inside jelly asem Salma selalu berusaha menghindari Rony karena malu nya setengah mati namun gengsinya setinggi langit. Rony memang tidak pernah membahas nya tapi Salma masih merasa bersalah telah membuat cowo itu menghabiskan empat cup jelly.

Singkatnya, Salma telah siap dengan baju warna putih dengan celana yang senada dengan pashmina berwarna olive. Terakhir tak lupa dia memakai kacamata nya menambah manis wajah gadis itu.

Salma pun turun karena teman-teman nya sudah menunggunya di lobi. Rony yang melihat Salma datang langsung diam tak berkedip. Jujur kali ini aura kecantikan Salma semakin kelihatan.

Paul menepuk bahu Rony,

"Inget kedip, inget napas" ucap Paul.

"Buset cantik banget calon cewe gua" batin Rony.

Rony bahkan belum bergerak saat Salma telah berada didepannya. Merasa ada yang aneh Salma merasa risih Rony terus menatapnya.

"Lu kenapa sih Ron?" Tanya Salma ngegas.

Rony tersadar dari lamunannya, dan menggaruk hidungnya yang tak gatal. Maklum itu adalah kebiasaan nya kalau sedang salting.

"Udahlah, kita langsung capcus" ucap Paul.

"Naik apa?" Tanya Salma.

"Motor" jawab Paul.

"Kalo gitu gua sama lu ya powl" balas Salma gercep.

"Dih, ya lu sama gua lah Sal" balas Rony.

Salma terlihat panik,

"Atau gini aja gua bonceng Nabila, lu boncengan sama Rony gimana?" Tawar Salma.

"Hahaha makin aneh ide lu Sal, udah lu nggak usah panik gitu kita naik mobil" jawab Paul.

"Puas lu ngerjain gua" kesal Salma.

"Lagian kenapa sih Sal lu gak mau bonceng Rony?" Pancing Paul.

Rony dan Nabila pun kepo dengan jawaban Salma, mereka sama-sama memperhatikan gerak gerik Salma.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang