Pantas

2.3K 132 30
                                    

Rony terkejut saat Zafira mendekat. Disaat yang Salma terlihat terburu-buru keluar dengan piyama dan muka bantalnya. Dia mengomel dalam hati karena Rony mengirimkan chat saat dia sudah dekat dengan kos Salma.

Za menoleh saat melihat Salma mendekat. Mereka berdua beradu tatapan. Aura dingin menyelimuti ketiganya.

"Btw Ron, sekarang aku ngekos disini hehe biar deket sama agensi ku. Oh iya kamu belum tahu yaa aku udah direkrut agensi Star Ron, aku seneng banget" ucap Za sumringah mengabaikan Salma didekatnya.

"Idih najis, pamer" batin Salma.

"Mau mampir dulu ngga, duduk yuk" Zafira meraih lengan Rony, membuat salma melotot.

Rony segera melepas tangan Za dengan susah payah, dan menatapnya datar.

"Kenapa kos Salma?" Tanya Rony

"Ha?" Za berlagak tak mengerti.

"Kenapa lu harus milih ngekos di tempat Salma, ini elu sengaja?" Tembak Rony.

"Buat apa? Salma bukan orang hebat yang harus gua kejar" lirih Za meremehkan yang masih terdengar ditelinga Salma.

Salma hanya diam. Dia merutuki dirinya sendiri yang tidak segera menjambak rambut Zafira. Salma berpikir ulang karena teringat ibu kos yang senang kamar yang disewakan kembali terisi.

"Elu bisa cari kos lain, bukan disini" ucap Rony.

"Haduh Ron, kok kamu jadi kolot gini semenjak bergaul sama mereka. Santai aja lah. Ngga ada salahnya ngekos bareng, aku ngga gigit dia kok" ucap Za enteng.

Salma mengeratkan kepalan tangannya. Untuk skala kesabaran Salma, bertahan 5 menit mendengar ocehan Zafira tanpa mencakar nya sudah merupakan rekor.

"Ayok" Salma segera menarik Rony kearah motornya.

"Mau kemana?" Zafira mencegah dengan memegang tangan Rony.

Salma segera melepas tangan Zafira,

"Mau bergaul sama orang kolot, lu kan open minded jadi balik ngerong ke kamar sana" skak Salma.

Tanpa memedulikan racauan Za, Salma segera menyuruh Rony melajukan motornya. Selama perjalanan, Salma banyak diam dan memegang erat jaket Rony.

Rony tau mungkin Salma kesal, dia segera menarik tangan Salma dengan sebelah tangannya dan melingkarkan diperutnya.

"Udah pegangan aja, aku mau ngebut" ucap Rony saat Salma akan menarik lagi tangannya.

Salma menurut, hingga terasa sangat nyaman sampai dia tak sadar ikut menyandarkan kepalanya dipunggung Rony.

"Kita makan yaa?" Ucap Rony lembut setelah menepikan sejenak motornya.

Salma menegakkan kepalanya dan mengangguk cepat, terlihat sangat lucu. Perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi.

"Mau makan apa?" Tanya Rony.

"Pecel lele"

"Ca, kamu ngga bosen itu mulu?" Rony heran.

"Yaudah kalau gitu soto Kraksaan" jawab Salma menyebutkan makanan khas Probolinggo.

Rony menggeleng pelan, "iya aku nyerah Ca, kita cari pecel lele yaa"

Mereka akhirnya tiba disebuah warung tenda langganan. Sang penjual bahkan mulai hafal wajah mereka walaupun sepertinya sang penjual tak tahu mereka artis.

Salma memakan pecel lele nya dengan lahap disamping Rony yang asik memandangi Salma dengan piyama lucu dan muka bantal nya.

"Ca, kamu habis tidur ya?" Tanya Rony.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang