Si paling Salma

2.6K 110 4
                                    

"Ron, tapi lu pernah denger kan kalau kesempatan nggak dateng dua kali?" -Salma.

Rony mencoba tersenyum, meski kalimat Salma barusan sedikit menakutkan. Rony tahu dia harus tenang menghadapi Salma.

"Gua tau itu Sal, tapi gua lebih percaya kesempatan selalu ada kalau kita mau berusaha" jawab Rony.

Rony menghadap Salma dan menatap mata gadis itu lekat. Selain menyalurkan rasa rindunya, dia juga berusaha menyakinkan lewat mata.

"Gua ikut kompetisi ini bukan sekali Sal, berkali-kali gua gagal tapi gua selalu berusaha dan gua ternyata tetep dapet kesempatan itu, dan lu juga pasti ngerasain sama seperti gua, bahkan berkali-kali kesempatan lu gagal dari 10 tahun lalu, dan sekarang adalah kesempatan lu yang kesekian"

"Sal, gua minta maaf atas semua kesalahan atau sikap gua yang buat lu risih, tapi gua perlu lu tahu satu hal Sal. Kalau misal lu nggak kasih kesempatan lagi, gua bakal tetep ada disamping lu kok Sal, gua bakal buktiin janji gua itu nyata" ucap Rony.

Salma turut menatap mata teduh Rony, dia menyadari wajah Rony sedikit kusut dan ada lingkaran hitam samar dibawah matanya.

"Apa tidur lu nggak nyenyak Ron?" Batin Salma.

"Ron, bukan gua nggak mau kasih kesempatan. Tapi gua ngerasa lu emang lebih cocok sama Za. Dia yang paling ngerti elu Ron. Gua gamau ngecewain ekspektasi lu ke gua" ucap Salma.

"Tapi gua nggak pernah maksa elu buat jadi yang gua mau Ca" balas Rony.

"Makanya itu, gua yang ngerasa bersalah Ron. Harusnya lu gaboleh ada rasa apapun ke gua, gua belum tentu bisa balas itu semua" lirih Salma.

Rony pun tersenyum namun ada rasa kecewa dihatinya.

"Tuhan lu Ca bisa ngatur perasaan manusia?" Ucap Rony dengan nada sinis.

Salma tak bisa menjawabnya, jujur dia takut kalau Rony akan marah. Marahnya orang tenang itu lebih seram dan tak terduga.

"Ca, gua juga manusia yang punya hati. Gua berhak atas setiap rasa yang hadir di hidup gua, gua mohon ijinin gua buat ngerasain bahagia yang kali ini ada lu didalamnya" ucap Rony.

"Ron, gua udah bilang ya gua nggak janji karena gua udah ngeliat berkali-kali lu belum bisa lepas dari Za"

"Gapapa, untuk sekarang lu harus fokus ke kompetisi, urusan kepercayaan lu ke gua biar gua yang tanggung jawab" balas Rony.

Salma hanya menganggukkan kepalanya. Jujur kepalanya masih terlalu penuh dengan kesibukan kompetisi dan masalah lainnya, Salma terlalu lelah jika harus berdebat.

"Mau balik ke dalem? Kasian Nabila nunggu" ucap Rony.

"Iya" balas Salma.

Salma pun berbalik berjalan menuju ke ruangan, namun dia tak menemukan Rony disampingnya. Salma menengok kebelakang dan mendapati cowo itu masih terpaku di tempatnya.

"Ron" Salma pun memanggil agar Rony ikut masuk dengannya.

Yang sebenernya terjadi adalah Rony tak mampu menahan air matanya. Hatinya sakit ketika perjuangannya mendapatkan hati Salma seperti tak menemui titik terang. Rony lelah tapi dia tak ingin Salma hilang dari hidupnya.

Rony dengan cepat menghapus air matanya, dan berbalik menyusul Salma.
Akhirnya mereka kembali menemui Paul dan Nabila di ruangan.

Rony membuka paper bag yang dia bawa dan mengeluarkan isinya ke atas meja.

Rony membuka paper bag yang dia bawa dan mengeluarkan isinya ke atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang