Pulang 2

1.4K 119 40
                                    

"Dia kecelakaan"

Sebelum ada yang bertanya Rony berusaha menjelaskan kenapa dia bisa bersama Zafira.

Mendengar itu Salma teringat Novia bilang dia ada manggung di acara yang sama dengan Za.

"Ron, Novia gimana? Dia ada manggung sama Za"

"Manggung bareng bukan berarti berangkat bareng, dia udah nyanyi kali sekarang" jawab ketus Za sambil meringis kesakitan.

Paul menahan kesal setiap melihat wajah dan mendengar setiap kata yang keluar dari Zafira. "Lagian lu mau masukin dia ke unit kalau ngga ada gua tadi?" Tanya Paul pada Rony.

"Ck pikiran lu Ul. Ya gua ngga akan bawa Za kalau lu ngga di unit makanya tadi gua telpon"

"Lagian kalau kecelakaan itu lu ke bawa ke klinik bukan kesini" balas Paul.

"Aku gamau, takut" ucap Za.

"Ck udah luka masih aja drama" lirih Paul.

Mendengar itu Salma memegang lengan Paul untuk menenangkan nya. Salma tahu betul mulut Paul tidak bisa di kontrol kalau dekat Zafira. Meskipun tak suka, Salma masih tau waktu bahwa Zafira sedang kena musibah sekarang.

"Tunggu sini bentar, gua ambilin obat luka" ucap Rony kemudian turun.

"Jangan lama-lama" balas Zafira.

Setelah itu tak ada yang bicara. Salma, Nabila, dan Paul tetap di posisinya sedang Zafira juga enggan bicara dengan mereka.

Setelah Rony kembali, barulah mereka duduk. Za duduk diatas sofa bersama Rony sedangkan Salma, Nabila, dan Paul memilih lesehan di bawah.

"Lagian dia emang manggung sendiri? Team nya mana?" Tanya Paul pada Rony.

"Tadi sama managernya, tapi sekarang managernya lagi ke venue acara mau konfirm kalau Za ngga bisa tampil, nanti dia jemput kesini" balas Rony.

"Kak tapi harus tetep di bawa ke dokter, takutnya ada cidera dalam atau sekedar makesure kondisi nya baik-baik aja" Nabila buka suara.

"Nanti aja biar dibawa managernya, sekarang luka luar nya diobatin dulu" balas Rony.

Rony dengan telaten membersihkan luka-luka Zafira. Zafira pun menurut Paul terlewat lebay dengan terus menangis dan merengek. Tapi suara Zafira sama sekali tak menembus Salma.

Gadis itu duduk terdiam memperhatikan Rony. Cowo nya itu bisa pas sekali bertemu Za diantara banyak kebetulan. Ingin Salma cemburu namun pantaskah dia merasakan hal tersebut diatas musibah orang lain.

Akhirnya Salma memilih diam tanpa melakukan konfrontasi apapun tak seperti Paul yang mendadak seperti wartawan memberi banyak pertanyaan tapi dengan menyudutkan.

Salma berwajah tenang. Dia percaya Rony pasti akan menjelaskan padanya nanti. Zafira melirik Salma yang lebih banyak diam.

"Lu sering kesini Sal?" Tanya Za.

"Iya, sering banget" bukannya Salma, suara Paul menyela lebih dulu.

"Kamu kenapa sih Paul, ngga suka banget sama aku"

"Karena disini yang ngga buta soal lu cuma gua"

"Paul udah" Nabila dan Salma kompak menegur.

Setelah itu manager Za pun datang, dan berterimakasih pada Rony yang telah merawat Za.

"Makasih ya Ron, emang ngga salah Zafira ngandelin elu" ucapnya.

"Jangan dibiasain bang, dia punya cewe" tegur Paul.

Manager Za tampak kikuk sedangkan Zafira menatap kesal Paul.

"Oh lu udah punya cewe Ron? Ya sorry gua gatau" balas si Manager.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang