Usaha

2.6K 143 13
                                    

Meskipun pikirannya kalut oleh Salma, Rony tetap tidak bisa untuk tidak memikirkan gadis itu. Rony tau Salma pasti tidak makan dengan teratur jika tidak ada yang mengawasi nya.

Rony segera memesan beberapa lauk beserta nasi untuk diantarkan ke hotel. Rony berharap Salma mau menerima makanan itu.

Setelah memesankan makanan untuk Salma, Rony meringkuk diatas tempat tidurnya, dengan ponsel terus ditangannya berharap Salma menghubungi nya. Rony sendiri bahkan tidak mau keluar kamar hanya untuk makan malam.

Singkatnya, kurir telah sampai ke hotel, dan menitipkan makanan pada resepsionis. Salma pun mendapatkan panggilan dari resepsionis dan bergegas turun ke bawah.

"Maaf kak, katanya ada makanan atas nama saya?" Ucap Salma pada resepsionis.

"Kak Salma ya? Ini kak" ucap resepsionis sambil menyerahkan kotak makanan.

"Tapi saya merasa nggak pesen apapun kak" ucap Salma.

"Kalau itu saya kurang tahu kak, kurir nya hanya bilang makanan ini atas nama kak Salma kontestan Idola Indonesia" jelas si resepsionis.

"Kalau gitu makasih ya kak" ucap Salma lalu kembali ke kamarnya.

Salma sempat bingung siapa yang mengirimkan makanan. Tapi tak lama Salma langsung tahu, hanya Rony yang mengingatkan nya untuk tidak makan pedas tadi. Salma masih kesal dengan Rony, tapi kenapa Rony yang selalu mengerti Salma.

"Halo, Ron" Salma kembali menelfon Rony.

"Udah sampe Ca?" Ucap rony lembut.

"Lu yang ngirim makanan?" Tanya Salma.

"Iya Ca, gua tau lu pasti nggak makan nasi seharian" jawab Rony.

"Sok tau lu, gua udah makan. Gausah kirim-kirim makanan lagi mubadzir" ucap Salma datar.

"Dimakan ya Ca, jangan bohong gua tau semua kebiasaan lu, nanti kalo lu nggak makan nasi lagi bang Eko pasti marah" Rony mencoba membujuk Salma.

"Ck, kalo ini buat nyogok gua, jangan berharap ya Ron gua nggak kepengaruh"

"Gua nggak ada niatan nyogok Ca. Gua tau gua salah tapi kalau lu mau dengerin gua dulu, gua bakal jelasin" Rony masih mencoba menjelaskan.

"Gamau jangan sekarang, gua lagi males" ucap Salma lalu kembali menutup telfonnya.

Mendengar Salma menutup kembali telfonnya membuatku Rony menghela nafas berat.

"Baru aja pisah sehari Ca, ada aja masalahnya. Kalau gini mana bisa tenang gua Ca" lirih Rony.

Sementara Salma memilih pergi ke pantry dan memanggil Nabila untuk makan bersama. Sebenarnya Salma masih kenyang setelah makan mie pedas tadi, tapi entah mengapa perasaan nya merasa tak enak jika tidak memakan makanan dari Rony.

Salma pun menyiapkan makanan Rony di meja pantry. Salma terkejut Rony memesankannya dengan porsi yang cukup banyak beserta nasinya.

"Ka sal pesen segini banyak?" Tanya Nabila ketika tiba di pantry.

"Bukan aku, tapi Rony" jawab Salma.

"Wah ka Rony yang pesenin ini semua? Perhatian banget dia" ucap Nabila.

"Biasa aja Nab" Salma malas mendengar soal Rony.

"Pasti ka Rony liat snap ka Sal yang makan mie tadi kan?. Cuma ka Rony yang bisa bikin ka Sal makan teratur, sekarang walaupun udah jauh, ka Rony masih perhatian sama ka Sal" ucap Nabila.

"Paan sih Nab, gak segitunya" balas Salma.

"Ka Sal aku emang bukan penerawang, tapi aku tau hati ka Rony itu lembut, dan dia orang yang tulus banget ka Sal. Ka Sal nggak ngerasain sesuatu gitu ke ka Rony?" Tanya Nabila.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang