Baca part ini sambil dengerin lagunya Mahalini-Putar Waktu, terimakasih.
Dear Salma-Rony,
Salam hangat dari aku penulis amatir yang mencoba menghidupkan imajinasinya dari cerita kalian berdua.
Aku tahu kalian tidak akan pernah membaca pesan ini, namun biarlah aku mengungkapkan apa yang ku rasa daripada tidak sama sekali.
Sal-Ron, pasti kalian capek ya dituntut untuk sempurna dalam segala hal. Kalian baru aja mulai karir, mulai dikenal banyak orang, mulai merambah dunia musik lebih jauh, namun angin kencang selalu berusaha menjatuhkan kalian.
Beberapa hari ini aku lihat FYP tiktok, cuitan di X, bahkan postingan dan komentar Instagram yang kurang mengenakkan. Mulai dari penampilan Salma di Solo, huru-hara sayur kol, blunder temen yang katanya bermuka dua, dan lainnya.
Maaf banget Sal-Ron, aku bukan tipe orang yang suka langsung mencampuri urusan kalian tanpa tau kebenaran nya. Aku nggak bisa bela kalian se frontal orang lain karena aku sendiri memilih tak melihat huru-hara apapun tentang kalian.
Setiap ada video tentang masalah kalian aku selalu skip. Bukan tak setia tapi aku memilih jadi penggemar yang selalu mendukung karya kalian dan biarlah orang lain yang lebih berani, untuk speak up jadi garda terdepan untuk kalian, maaf untuk masalah debat di medsos aku masih terlalu pengecut Sal-Ron.
Aku juga sakit hati saat melihat komen orang-orang yang belum mengenal Salma seutuhnya dengan entengnya jari mereka meremehkan Salma, karena kesalahpahaman konser di Solo waktu itu.
Aku juga sedih ngeliat Rony lagi-lagi dihujat karena masalah paket sayur kol atau apalah itu, disaat WER1 lagi support-support nya untuk menaikkan tagar album baru Rony.
Aku sampai bingung, kenapa selalu aja ada huru-hara disaat kami para penggemar sedang fokus mendukung karya kalian.
Sal-Ron, percaya deh fanbase bahkan fans shipper kalian itu nggak jahat kok, mereka cuma defense kalian dari hal-hal kurang baik yang menimpa kalian. Mereka nggak terima kalian selalu jadi bahan cacian, walaupun ada yang kelewat berlebihan.
Tapi Sal-Ron dibalik itu semua, kalian harus tau kehadiran kalian sebagai publik figur menjadi alasan sederhana bagi banyak orang yang sempat ingin menyerah pada hidup namun kembali bertahan untuk kebahagiaan kecil ini.
Contohnya aku.😊
Iya, aku anak tunggal, perempuan, dari keluarga yang terbilang tak cukup mampu. Hidupku flat, menjalani rutinitas layaknya orang biasa, terbiasa sendiri, kadang kesepian, harus fokus menata masa depan karena uang tak sebanyak Raffi Ahmad.Bapak dan ibu bekerja keras untuk biaya sekolahku, mereka seakan memeras keringat lebih banyak mungkin sampai mengorbankan separuh nyawanya.
Melihat Bapak dan Ibu semakin termakan usia, hati anak mana yang tidak sakit hati merasa masih menjadi beban keluarga. Dan seperi jatuh tertimpa tangga, tahun aku lulus bertepatan dengan lockdown besar-besaran.
Mulai cari kerja tapi malah PHK besar-besaran, semua kerja di rumah bahkan ada yang dirumahkan karena usahanya bangkrut.
Mulai magang sana-sini dengan gaji kecil-kecilan, dan waktu itu usaha bapak juga terdampak karena virus.
Aku bahkan ingat waktu itu Bapak ke kamarku diam-diam, duduk disamping ranjangku sambil bilang,
"Dek, Bapak pinjam uangmu dulu ya buat dikasih ke ibu beli sayur besok" ucap Bapak lirih.
Aku langsung menangis memeluk Bapak. Aku ikut sesak merasakan jadi tulang punggung kaya Bapak yang harus terlihat kuat didepan keluarga nya padahal Bapak ingin sekali menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIUH
Fiksi PenggemarHalo, selamat datang di cerita saya. Cerita ini murni saya buat untuk rasa "halu" saya yang kagum terhadap Salma & Rony Idol season 12. Shipper mereka yaitu "Salmon" sangatlah menginspirasi saya untuk menulis cerita ini. Saya masih penulis amatir, j...