Kembali

2K 130 11
                                    

Beberapa hari setelah Idolyfe 4u, Rony terus memikirkan perkataan Paul. Malam itu mereka tak melanjutkan percakapan tentang hubungan Salma dan Rony. Rony pun enggan membahas karena takut Paul semakin curiga.

Namun perasaan nya tak bisa bohong kalau dia merasa terganggu dengan perkataan Paul tentang mereka berdua yang tidak seharusnya bersatu.

Dengan sebatang rokok yang di sesapnya sambil duduk Rony mencoba membuka percakapan dengan Paul yang asik membaca novel di sofa.

"Ul, gua mau tanya?" Buka Rony.

"Paan" jawab singkat Paul.

"Ekhm gini, kalau misal nih ya misal gua sama Salma beneran bisa jadian nih ya lu setuju ngga?" Tanya Rony hati-hati.

Mendengar itu Paul melirik Rony sekilas dan kembali fokus pada bacaannya.

"Jujur gua kepikiran sama kata lu malam itu, kalau gua sama Salma ngga seharusnya bersatu, itu elu emang ngga setuju apa gimana?" Sebelum Paul menjawab Rony sudah tidak sabar mengungkapkan perasaan nya.

Paul menghela nafas pelan dan menatap Rony. Paul tersenyum dan berkata,

"Maksud gua, elu sama Salma ngga seharusnya bersatu itu karena harusnya gua dulu yang jadian sama Nabila bukan elu berdua"

Mendengar itu ada kelegaan di hati Rony namun seiring detik malah berubah jadi kesal karena Paul berhasil membuatnya over thinking.

"Dasar lu bule bikin gua takut aja lu. Lu kan bilang mau percaya sama gua, ya gua pikir lu berubah pikiran" ucap Rony sambil menyentil dahi Paul.

Paul menutup novelnya dan meletakkan nya diatas meja. Dia kemudian berhadapan dengan Rony dan menatapnya serius.

"Jadi bener elu jadian sama Salma?"

Mendengar perkataan Paul membuat Rony kikuk. Dengan tanpa sadar Rony mengangguk. Sulit bagi Rony menyembunyikan hal itu dari orang sepeka Paul. Dan hanya Paul teman yang Rony paling percaya.

"Tapi Salma maunya backstreet demi karir" lirih Rony.

Paul hanya manggut-manggut. Dia sedikit menggigit ujung bibirnya, ada sedikit raut tak tenang diwajahnya. Namun saat Rony menatap nya Paul segera tersenyum dan menepuk pundak temannya itu.

"Harusnya lu ngomong dari awal Ron. Backstreet bukan berarti elu harus sembunyiin semuanya dari orang-orang terdekat elu. Gua tau mungkin ini privasi, tapi setidaknya biar gua sama Nabila tau biar kita bisa saling back up, beban itu dibagi biar ringan" ucap Paul.

"Sorry ya Powl, tapi gua mohon jangan bilang Salma dulu kalau lu udah tau. Biar gua make sure Salma fine kalau elu sama Nabila tau hubungan ini" Rony memohon.

"Halah lu jangan terlalu manjain Salma lah, malah ni gua ngambek sama dia bisa-bisanya dia mau elu nyembunyiin ini dari gua yaa ngga bisa semudah itu ferguso. Ron, Salma perlu tau elu juga perlu dihargai dengan diakui nya hubungan ini meskipun sebatas didepan gua atau Nabila." Jawab Paul.

"Gua ngga perlu diakui didepan siapapun Powl. Salma punya caranya sendiri untuk buat gua merasa dihargai" balas Rony tersenyum hangat.

Mereka berdua pun sarapan bersama. Hari ini mereka diagendakan untuk meeting bersama pihak Rajawali tv juga dengan label UMI yang direncanakan akan menaungi mereka.

"Elu berangkat bareng gua apa Salma?" Tanya Paul.

"Bareng elu, Salma bilang dia mau pake Gojek aja" jawab Rony sambil mengunyah sarapan nya.

"Powl, gua ngga nyangka kita bakal masuk UMI dan itu berempat langsung lagi, Puji Tuhan ini berkat yang gua syukuri" lirih Rony.

"Terimakasih lu harusnya fanbase-fanbase kita berempat. Mereka yang ngga kenal lelah dan malu buat komen, promosi, dan usahan lain biar UMI itu notice kita berempat. Bayangin Ron, mereka usahain kita berempat bisa bareng bukan cuma satu orang aja." Ucap Paul takzim.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang