Gimana, Sal?

3.5K 172 14
                                    

Mereka telah sampai di hotel untuk beristirahat. Rony masih dalam mode diam sedangkan Salma akhirnya juga ikut diam.

Paul dan Nabila mengantar Salma kekamar nya. Sesampainya dikamar Salma langsung mencoba berdiri sendiri dan membiarkan mereka berdua untuk beristirahat.

"Makasih ya guys, beneran inimah gua gapapa" ucap Salma.

"Kalian balik aja kekamar, gua tau kalian juga capek abis latihan" lanjutnya.

"Nanti kalo butuh apa-apa kabarin ya mak" balas Paul.

"Tsiap bosszt" balas Salma.

"Ka sal, jangan sungkan ya aku selalu dikamar siap membantu" Nabila pun tak kalah siap.

"Hehe iya nakku, makasih yaa" ucap Salma pada Nabila.

Ketika Paul dan Nabila pergi, Salma pun menutup pintu kamarnya. Kemudian dia terduduk dibalik pintu sambil menundukkan kepalanya.

Salma menangis. Dia menahan sakit di kaki dan pinggul nya namun dia tak pernah ingin orang lain tau apa yang dia rasakan. Dia segera mengusap air matanya, bahkan dia sendiri tak suka melihat air matanya.

Salma juga memikirkan Rony, apakah cowo itu benar-benar marah padanya. Salma selalu berusaha memperbaiki apa yang sekiranya salah pada dirinya. Kali ini sepertinya dia sadar kalau dia perlu meminta maaf, meskipun gengsinya begitu tinggi menahannya.

Sementara itu Paul yang baru saja masuk ke kamarnya dikejutkan oleh keadaan teman sekamarnya.

"Buset Ron, ngapain sih lu disitu?" Tanya Paul terkejut.

"Buset Ron, ngapain sih lu disitu?" Tanya Paul terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mantengin hp" jawab Rony sekenanya.

"Ya maksud gua ngapain lu dibawah, duduk di kursi apa dikasur kek" ucap Paul tak habis pikir.

"Gua lagi nunggu kali aja Salma nge chat"

"Idih bukannya lu marah ke dia?" Tanya Paul.

"Ck, gua nggak marah pol, cuma kesel aja dia keras kepala banget" balas Rony.

"Terus setelah lu diemin dia, lu berharap dia ngabarin lu gitu?" Ucap Paul.

Rony pun tampak berfikir,

"Iya juga ya, apa gua salah ya pol?" Tanya Rony.

"Nggak salah, cuma goblok aja" balas Paul.

"Mulut lu tajem amat ul!" Rony mulai ngegas.

"Ya lu gengsi segede gaban, udahlah Ron jangan kaya anak kecil" balas Paul.

"Gua cuma mau Salma tau Pol, orang-orang disekitarnya itu peduli tapi dia seakan ngegampangin semua. Kalau dia kenapa-napa gimana? Bentar lagi kita perform, kalau dia nggak bisa maksimal karena kakinya gimana? Gua cuma mau dia terbuka gitu, kalau sakit ya bilang, kalau kesel ya bilang, kalau pengin nangis bilang, kenapa harus selalu kelihatan kuat. Gua ada buat jagain dia, kalau dia mau ngomong" Rony kebablasan mengeluarkan uneg-uneg nya.

RIUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang