Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian Za kecelakaan dan ditolong oleh Rony. Salma dan Rony belum bertemu semenjak hari itu, mereka hanya bicara lewat HP.
Mereka sama-sama sibuk dengan padatnya jadwal manggung dan workshop, membuat Rony uring-uringan karena merasa belum puas jika tidak bertemu Salma.
Setelah sampai di kamarnya Rony segera menelpon Salma, "Ca, hari ini kosong ngga?"
"Emmm kosong sih, tapi kan kamu habis manggung capek" balas Salma.
"Ngga ada aku capek, gas ke kos kamu sekarang, cepet siap-siap"
"Ha? Siap-siap? Emang mau keluar?" Tanya Salma.
"Iyaa, aku siap-siap dulu ya" jawab Rony.
Setelah mematikan telpon, Rony segera bersiap mandi dan memilih baju yang akan dia kenakan. Di sofa telah ada sebuah buket bunga, boneka, dan coklat didalam satu paper bag, Rony tersenyum geli.
Setelah itu Rony mengendarai mobil Paul untuk menjemput Salma. Tiba di kos Salma Rony segera mengetuk pelan pintu Salma.
Senyum manis Rony langsung terpancar kala melihat Salma, sosok yang telah dirindukan karena beberapa hari tak bertemu.
Salma sendiri jadi kikuk, ditatap Rony seperti itu apalagi terakhir kali mereka bertemu keadaan nya kurang menyenangkan.
"Duduk dulu Ron" tawar Salma.
"Gausah Ca, kita langsung otw aja"
"Mau kemana sih?" Tanya Salma.
"Nanti kamu juga tahu, Ca" balas Rony dengan senyuman manisnya.
Melihat Rony tersenyum dan menyetir hari ini membuat Salma terpana sejenak. Jujur mereka jarang sekali naik mobil berdua, Salma merasa deg-degan.
"Ca, kejadian waktu itu aku minta maaf ya, beneran ngga sengaja ketemu Za dijalan" ucap Rony.
Mendengar ucapan Rony membuat fokus Salma kembali setelah sempat terpana, "santai aja Ron toh bakalan terulang lagi, kamu sama Za itu ketemu terus kaya takdir"
"Ngga gitu Ca, serius cuma kebetulan kamu jangan marah terus"
"Siapa yang marah, gua ngga ngerasa" balas Salma.
"Dengan terus menghindar beberapa hari ini itu tandanya kamu marah" lirih Rony.
"Aku cuma ngga mau ganggu kamu takutnya Za butuh bantuan kamu lagi" balas Salma.
"Tuhkan tambah marah itu artinya"
Salma menghela nafas dan berkata lirih, "Ron, kemarin pas kamu ke Malang aku kangen, aku pengin ketemu kamu tapi malah kaya gitu, aku ngga nyalahin Za yang kena musibah, tapi aku sadar kalau emang waktunya ngga tepat buat aku ngerasa marah"
"Itu juga yang buat aku ngerasa bersalah Ca, kita belum sempet bicara dan aku ketemu kamu cuma sebentar"
"Tapi kamu ngga pernah bisa lepasin Za"
"Aku udah lepasin dia Ca, bagiku dia cuma teman biasa" balas Rony.
"Berarti Za yang ngga bisa lepasin kamu Rony"
"Terus aku harus gimana Ca? Aku udah berusaha jauh dari dia, tapi kalau dia butuh bantuan, apakah aku ngga boleh nolong?"
Salma tertawa dan berkata lirih, "kalau kata readers kamu yang bego"
"Ngomong apa Ca?"
"Gapapa, yaudah lah Ron terserah kamu" balas Salma.
"Ca, jangan ngambek lagi yaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
RIUH
FanfictionHalo, selamat datang di cerita saya. Cerita ini murni saya buat untuk rasa "halu" saya yang kagum terhadap Salma & Rony Idol season 12. Shipper mereka yaitu "Salmon" sangatlah menginspirasi saya untuk menulis cerita ini. Saya masih penulis amatir, j...