29

4.5K 498 13
                                    

Peralatan sihir mulai dipasangkan pada tubuh Philia. Itu memiliki berat 2 kali lipat dari beban normal. Membuat tubuh kecilnya harus sedikit berusaha untuk bergerak.

"Ini sulit, apa bebanya tidak bisa dikurangi ?" Tanya Philia ke arah para peneliti yang mengelilinginya.

"Kau hanya coba saja dulu alat itu, ini hanya prototype"

Philia mulai mengeluh, ini seperti menggendong tas daypack yang di isi dengan batu.

Philia segera menyuntikan serum mananya dan membuat alatnya mulai bekerja. Termometer miliknya mulai memanas namun itu hanya naik sedikit kemudian turun kembali ke 0.

"Pendinginya bekerja dengan baik"

Merasa penasaran Philia kembali menyuntikan serum mana lagi. Ingin tahu seberapa kuat dirinya menampung cairan biru itu.

Puluhan serum telah masuk ke dalam tubuhnya. Menyatu dengan darahnya yang segera menyebar ke seluruh tubuh. Pikiranya sedikit pusing dan mual dia memutuskan untuk berhenti menyuntikan cairan itu.

"Aku rasa ini adalah batasku" ucap Philia sembari memegangi kepalanya dan bersandar pada dinding.

"Tidak ku sangka kau mampu menampung semua itu, jika semua dihitung kau mungkin akan mampu bertahan di udara selama sebulan tanpa henti"

"Lihat ini bahkan suhunya tidak naik, pendinginya bekerja dengan baik"

"Jika konsep ini di pasang kepada semua penyihir kekaisaran akan menjadi keunggulan untuk mereka di medan perang"

Para ilmuan yang bersemangat dengan hasil kerja mereka mengabaikan Philia yang sedang lemas karena efek samping mana.

Philia menatap mereka sinis sembari mengatur nafasnya karena mual. Apakah orang orang ini hanya menganggapnya sebagai alat ?. Bukanya segera membantunya mereka justru segera memperbaiki blueprint dan rancangan alat yang akan menjadi der stain operation model 2.

Philia dengan oleng mengambil segelas air dan meminumnya. Orang di sekitarnya benar benar maniak sihir.

"Sekarang mari kita uji langsung alatnya.....? Kemana gadis itu ?" Ucap ilmuan yang mencari keberadaan Philia. Dia hanya menemukan alat sihirnya tergeletak begitu saja.

Mereka segera berpencar mencari Philia untuk memulai uji lapangan dan menyelesaikan penelitian mereka.

Philia yang sudah meninggalkan lapangan pelatihan berlari ke toilet memuntahkan isi perutnya. Tidak di sangka efeknya benar benar membuatnya sangat pusing.

Dia seperti seseorang yang mabuk kendaraan. Mengusap bibirnya dan terus menerus mengatur nafasnya.

"Di sini kau rupanya, cepat pangeran sudah menunggu uji cobanya" ucap seorang ilmuan memasuki toilet.

Melihat itu Philia memandang kesal pria di sampingnya. Meliriknya dengan tajam jika saja Luis tidak memperingatkanya mungkin dia sudah menendang pria berbaju putih ini.

"Pak ini toilet wanita !!"

"Ayo cepat , tidak baik membuang buang waktu"

Menghiraukan perkataanya Philia segera meleos pergi meninggalkanya.

"Kau mau kemana lapanganya sebelah sana ?"

"Kau saja yang coba alat itu, aku benar benar pusing"

"Haaah, apa yang kau katakan ini adalah perintah" ucap ilmuan itu mengukuti Philia

"Lakukan saja sendiri lagi pula aku  harus ke ruang medis, apa kau tidak lihat kondisiku" ucap Philia tidak mendengar perkataanya.

Setelah perdebatan panjang akhirnya uji coba ditunda beberapa jam sampai Philia pulih.

NEMESIS The Demon from EmpireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang