32

4.3K 516 17
                                    

The capital of the kingdom of Grasia

Jalan utama ibu kota telah ramai di lalui para tentara Kerajaan dan Federasi yang berbaris ke Norway. Bergegas pergi kesana setelah kabar pasukan kekaisaran sudah menguasai Arlern sepenuhnya. Para warga terlihat berjejer disisi jalan sembari melempar bunga dan doa pada para tentara yang akan berjuang melindungi negaranya. 

Suara tangisan khawatir bisa terdengar bagi mereka yang mulai berpisah dari keluarganya. Mengharapkan sebuah kemenangan dan kehidupan bagi anak,suami,dan ayah mereka. Kecupan perpisahan menghiasi para tentara Grasia yang mulai berjalan meninggalkan orang orang tercintanya.

Para tentara yang dipimpin langsung oleh pangeran Artuk berjalan dengan rasa percaya diri yang tinggi. Sang pangeran mencium tangan ibunya meminta restunya untuk pergi ke medan perang. Adik adiknya memeluknya berharap sebuah keselamatan bagi kakanya.

Artuk menatap Leandro disampingnya mengisyaratkan untuk segera pergi meninggalkan Ibu kota. Leandro yang paham akan hal itu segera memerintahkan pasukan kesatrianya untuk bergerak. Untuk terakhir kalinya dia berbalik menatap Putri Iris yang terus memandanginya dengan air mata sembari menggengam kedua tanganya yang telah dihiasi sebuah cincin di jari manisnya. Tersenyum kepadanya dan segera berjalan meninggalkan Ibu kota. 

Deret langkah Tentara segera berbaris ke Norway dan segera membangun pertahanan mereka. Sebuah daratan yang dipenuhi oleh ladang buah magis yang membentang luas. Menghentikan sementara kegiatan disana dan menjadikanya sebagai pusat pertahanan Grasia untuk menghalau pergerakan Kekaisaran.

Pangeran Artuk beserta para perwira kepercayaanya mulai menyusun strategi mereka. Para Petinggi Federasi juga ikut andil mengikuti alur rapat. 

"dari informasi yang didapat, pihak kekaisaran memiliki 1 kompi penyihir di Arlern" Pengeran artuk memulai obrolan

"Itu angka yang harus diperhitungkan melihat jumlah penyihir disini cuma terdapat 1 regu"

"namun jangan lupa kita punya seorang pahlawan di dalamnya yang mungkin bisa mengungguli Kekaisaran" ucap seorang perwira dengan santai

"yah tapi jika kita benar benar mempercayakan perang ini pada Leandro, maka nasib kita mungkin akan sama dengan Saxony di Florida, mereka terlalu bangga dengan kekuatan dan menjadi lengah"

Orang orang disana menyetujui itu

"Jadi bagaimana jika kita menyerang dulu pada kekaisaran dan melemahkan pasukan utama mereka dengan penyihir kita, kemudian setelah formasi mereka berantakan kita habisi sisanya" 

"yah itu mungkin rencana bagus melihat rencana itu terbilang berhasil di kota Norland, lagi pula sebuah senjata tidak mampu melukai Leandro"

"apa kalian yakin akan melakukan rencana yang terbilang sama seperti di Norland" 

"Bagaimana jika Kekaisaran mampu menumbangkan Leandro?, melihat mereka selalu cepat beradaptasi dengan jalanya pertempuran" 

"Tapi apa sesuatu itu mungkin, aku sudah berkali kali memastikan kemampuan Leandro, dan itu mustahil di tembus" ucap Pangeran Artuk

"apa mungkin kita meminta kepada pasukan di Norden untuk mengirim penyihir mereka ke sini?"

"itu bisa saja, tapi mengingat Kekaisaran sudah melancarkan serangan besar kesana beberapa waktu yang lalu, dan itu benar benar membuat Front disana kewalahan"

"kita bisa menyimpan Leandro sebagai kartu emas, tetapi itu akan berbahaya jika pasukan Infanty kita berguguran terlebih dahulu, mengingat kita tidak akan lagi bisa untuk mendapat tambahan pasukan, jadi kita harus sebisa mungkin menghemat korban jiwa"

NEMESIS The Demon from EmpireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang