Awal

10.9K 445 8
                                    


"Kamu tuh kapan sih bawa calonmu ke rumah? Mau sampe kapan kamu pacaran sama laptop dan kertas mu itu?" - aldevan tak menjawab, ia berlalu begitu saja meninggalkan mami yang membukakan pintu untuknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aldevan satya mahardika, putra tunggal keluarga terpandang mahardika yang kini mendirikan perusahaan nya sendiri di umurnya yang cukup muda, 24 tahun. Al sedikit gila kerja hingga tak perduli pada hidupnya yang mungkin sudah seharusnya memiliki pendamping, al berfikir bahwa pernikahan bukanlah ajang lomba, toh juga ketika ia menemukan orang yang tepat ia akan menikah juga. Hanya saja memang sampai sekarang ia belum mulai mencari, makannya setiap pulang kantor selalu di todongkan pertanyaan keramat oleh mami.

Dalam perjalanan 24 tahun itu tak sedikit pria dan wanita mengajak Al menikah entah dengan tujuan karena mencintainya atau hanya mencintai uangnya, al merupakan anak tunggal kaya raya, parasnya tampan, baik hati, pekerja keras, bertanggungjawab dan lain lain yang membuat dirinya begitu sempurna dimata orang lain. Al sedikit tak percaya cinta, ia pernah memiliki hubungan asmara namun kandas karena mantan nya itu berselingkuh ditambah dia berpacaran dengan Al bukan atas dasar cinta tapi harta. Hal ini lah yang membuat Al malas berpacaran dan jika Tuhan mengizinkan, ia ingin langsung menikah saja ketika sudah bertemu dengan jodohnya. Semoga!

Al berjalan menaiki tangga sebagai akses menuju kamarnya, ia sampai lantas membuka jas, dasi dan merebahkan tubuhnya di kasur. Ia meraba mencari ponselnya, ia buka dan lagi lagi dapat kabar pernikahan dari teman baiknya. Kenapa teman temannya begitu gesit dalam asmara hingga cepat melangkah ke jenjang pernikahan, ia sedikit malas kala mendapat undangan pernikahan, karena pasti ia akan diledeki habis habisan, mengingat hanya dia yang belum menikah di lingkup pertemanannya itu.

Meskipun begitu Al tak mau ambil pusing dan memperdulikan nya, saat diledeki ia akan berucap "tenang, gue bakal nikah juga! tapi nanti kalo duit gue udah gak kehitung". Respon temannya pasti tertawa, karena merasa lucu atas jawaban al itu. Toh juga sekarang duitnya udah gak kehitung, secara ayahnya pemilik perusahaan terbesar dan keluarga nya terpandang sudah dipastikan uang yang mereka punya tak bisa dihitung oleh tangan mungkin kalaupun pakai mesin tak lama akan rusak karena saking banyaknya.

"Al turun, makan!" - aldevan berdecak malas, ia tak hiraukan panggilan maminya dan bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Di sinilah dia. Merendamkan dirinya di bathtub! hal itu menjadi kegiatan favoritnya setelah pulang dari kantor, tenang____ itu yang ia rasakan, meskipun begitu tetap saja pikirannya kemana mana.

Mungkin kalau ia sudah beristri, saat pulang ia akan diberi pelukan hangat, disiapkannya air untuk ia berendam dan lanjut tidur sambil berdekapan, pikirnya. Namun pikiran itu berlalu begitu saja. Ia bangkit dan lanjut membersihkan tubuhnya setelah beberapa saat merendam kan dirinya.

Aldevan selesai! Ia keluar dari kamarnya bergegas turun ke meja makan, dilihatnya mami papi yang sedang bergelut menyantap makanan yang sudah setengah habis. Ia menarik salah satu kursi dan menduduki nya.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang