Me-rindu

2.3K 229 14
                                    

Malam ini kenzie duduk di teras seorang diri, ia mengingat ngingat hari terakhir saat ia bertemu dengan aldevan, rupanya ini sudah satu bulan. Setelah hari itu, hari hari Kenzie justru berubah muram. Saat tiba tiba mengingatnya ia tak bisa tahan air matanya untuk tak jatuh. Ia ingat kemarin pernah merasa bahagia, pernah juga tertawa lepas meskipun hanya karena mendengar ucapan ucapan random dari nya. Agaknya ucapan setelah ini kita bahagia belum juga dirasakannya. Benar kata aldevan, rasanya sulit untuk melupakan sebuah perasaan. Kenzie rindu, sangat rindu.

Dua minggu lalu kenzie memutuskan untuk resign dari kantor papi dan satu minggu kemudian hal itu disetujui. Sekarang ia resmi sudah tak bekerja di sana. Ia tak bisa jika harus tetap bekerja di sana apalagi dengan perasaan bersalah yang selalu membuatnya tak fokus bekerja meskipun ia harusnya bisa profesional. Tak hanya itu, sebenarnya banyak juga alasan internal maupun eksternal yang lain yang tak bisa ia jabarkan satu satu, intinya adalah semua keputusan yang ia buat sudah dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang, kenzie juga beberapa kali mengobrol dengan ayah, ayah bilang tak apa jika terus bekerja di sana toh pekerjaan dan masalah pribadi itu tak ada hubungannya, tapi balik lagi kepada apa yang kenzie mau. Maka dari itu ia memilih resign.

-

Aldevan masih sama, masih setia menunggu di depan kantor kala waktu pulang kenzie tiba, meskipun ia tak pernah melihatnya lagi keluar dari sana satu minggu ini. Rindunya semakin dalam, rasa ingin menemui semakin kuat tapi al bisa apa? Ternyata merindu rasanya bisa sesakit ini. Al sangat ingat hari dimana ia mulai menyukai si manis itu, ia berfikir mungkin juga ia akan bahagia kalau mencintainya, tapi saat cintanya hadir justru bahagia itu tak ikut juga. Rasanya ia ingin kembali pada hari dimana mereka memutuskan untuk saling melepas, harusnya ia tak setujui itu jika akhirnya begini, harusnya bagaimanapun itu mereka bisa perjuangkan sama sama, ia selalu menangis kala mengingatnya. Rasanya sakit, aldevan begitu mencintai kenzie sekarang.

Satu bulan tak bertemu kenzie, ia tak hanya berdiam diri, al terus mencari tahu siapa yang mengirim video itu dengan dibantu arsa karib dekatnya yang memang ahli dalam hal itu, sampai suatu hari ia mendapat kabar kalau nomor itu aktif kembali, maka dengan cepat arsa melacak keberadaan orang itu. Dia tinggal di apartemen permata, salah satu apartemen mewah di sana. Tanpa berlama lama aksa dan aldevan menemui orang itu di dekat apartemen nya dengan cara menelpon nomor itu saat posisi mereka berdekatan, meskipun saat ditelpon tak lama langsung di reject, namun al dan arsa masih bisa mengetahui bahwa dialah orangnya. Namun yang membuat aldevan kaget adalah ternyata orang itu adalah Niko, Mantan kekasihnya dulu.




Flashback on

"NIKO!" - ucap al saat sudah di hadapan niko, tentu niko kaget dibuatnya. Ia berniat lari namun dengan cepat aldevan tahan

"... Mau kemana lo? Mau kabur karena ketahuan udah kirim video itu? Sekarang lo jadi penguntit? Sampe harus ngikutin dan rekam privasi orang lain!"

"... Gue gak mau basa basi! Maksud dan tujuan lo lakuin itu apa nik?" - mendengar itu niko menyeringai licik

Setelah beberapa saat niko menjawab, "gue kira lo gak bakal cari orang yang udah kirim videonya, harusnya gue buang aja ya kartunya biar lo gak bisa nemuin gue, jadi nyesel nih gue sekarang" - jawabnya sambil terkekeh

"Mau lo apa sih? Gak cukup lo porotin gue dulu cuma demi pacar lo itu?" - mendengar itu niko menatap al sinis

"... Gue gak mau basa basi nik, gue pengen tau kenapa lo sampe lakuin itu"

"Lo mau tau?"

"... Ini semua karena lo! Gara gara lo, sando ninggalin gue demi cewek lain, gara gara lo gue cuma di manfaatin sama dia!" - mendengar itu al tertawa

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang