Sepakat

4.4K 318 5
                                    

Dari pulang kantor hingga sekarang ia sudah duduk santai di kamarnya, kenzie masih saja diam memikirkan pilihan yang di lontarkan al padanya sambil menatap sebuah kartu nama, ia tak mau jadi pacar pura-pura al tapi kalau harus mengganti Ipad mahal itu_____ mustahil juga! Ia tak mungkin bilang pada ayah karena mungkin tabungan ayah juga tak banyak apalagi mereka punya tabungan juga untuk bekal masa tua, ia juga tak mungkin bilang pada bunda karena pendapatan bunda tiap harinya pun tak sebanyak itu.

"Argghh kenapa harus nabrak tu orang sih, jadi ribet gini kan!"

"... Lagian ngapain juga sih dia ada di kantor itu" - kenzie menghentakkan kakinya di lantai kamar itu, ia beranjak dari duduknya lantas merebahkan dirinya.

"... Duuuh manaan perut gue sakit, sembelit nih gue gara gara siang gak gue keluarin nih isian perut" - adu nya pada kamar hening itu.




🦋 . • . 🖤 . • . 🐺




Pagi ini cerah, sama cerahnya seperti senyum yang merekah pada wajah aldevan, bagaimana tidak, ia bangun membuka ponselnya dan mendapat kabar bahwa kenzie bersedia membantunya, "gue udah buat keputusan, gue gak bisa ganti Ipad lo yang mahal itu dan gue bakal bantu lo buat jadi pacar pura-pura lo" Begitu isi pesan darinya.

Disisi lain kenzie masih saja uring uringan di kamarnya, ia tak percaya menyetujui hal konyol seperti itu, kalau ia punya uang banyak mungkin langsung saja ia ganti Ipadnya hari itu juga dan tak perlu terlibat dalam sandiwara aneh seperti ini. Kenzie beralih menatap ponselnya saat satu notifikasi terdengar oleh telinganya "thanks sebelumnya zie, gue mau kita ketemu besok di cafe prince jam 8 malam. See u ya" Begitu isi pesannya.

Kenzie bedecak kesal melihat pesan itu, "siapa sih ni orang bisa bisanya seenak jidat buat jadwal cuma buat hal konyol kayak gini"

"... Gue orang sibuk plissss!" - monolognya, padahal si kenzie sibuk rebahan aja sepulang kantor.

. • .

Hari ini mereka bertemu sesuai jam yang al janjikan kemarin, Al bergegas masuk setelah keluar dari mobil nya, ia melirik kanan dan kiri mencari seseorang yang akan ia temui namun nihil, sepertinya ia belum datang. Al memutuskan untuk menunggu di salah satu meja sambil ia sempatkan memesan makanan dan minuman untuknya dan kenzie.

Setelah setengah jam menunggu akhirnya dia datang dengan wajah yang lesu dan pakaian yang sedikit berantakan, entah dari mana dia al tak mengerti namun sepertinya ia baru pulang setelah bekerja seharian.

Kenzie duduk, menyimpan tas di kursi sampingnya dan meletakan ponselnya di meja, "sorry ya, kerjaan gue banyak jadi baru pulang jam segini" - ucapnya datar

"Its okay, lo bisa minum dan makan dulu. Kebetulan gue udah pesenin" - jawab al

"Sambil obrolin yang mau lo omongin aja, biar cepet. Gue udah pengen pulang" - dijawab anggukan oleh aldevan

"Jadi gini zie, lo kan udah buat keputusan mau bantu jadi pacar pura pura gue, sebelumnya gue mau berterimakasih dulu karena mungkin lu bakal nyelamatin gue dari perjodohan konyol itu"

"Sandiwara lo ini juga konyol!" - sela kenzie sambil memakan spaghetti

"Lo diem dulu dong! gue juga gak mau lakuin ini sebenernya. Gue terpaksa asal lo tau!"

"Ya ya ya buru lanjutin!"

"Jadi gini, malam minggu besok mami nyuruh gue buat bawa pacar gue ke rumah, dan otomatis gue bawa lo buat di kenalin ke mami"

Uhuk.. Uhuk..

Kenzie tiba-tiba tersedak saat mendengar itu, al dengan sigap menyodorkan minuman dan langsung di terima oleh empunya.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang