Dinner

3.5K 300 11
                                    

Pagi ini cerah, al bangun lantas keluar dari kamarnya setelah ia siap untuk berangkat ke kantor, ia turun dan bergegas ke meja makan untuk sarapan, dilihatnya dapur yang sudah penuh dengan bahan masakan yang mungkin akan mami dan pegawai rumah tangga di rumah olah untuk malam ini. Al benar-benar tak menyangka hal ini akan menjadi special untuk mami, ia menjadi semakin dibuat merasa bersalah.

"Eh udah mau ke kantor al, ayo makan dulu biar semangat kerja" - tanpa menjawab al duduk dan mulai menyantap sarapannya

"... Al jangan lupa agenda kita nanti malam, kasih tau juga pacarmu takutnya lupa"

"Hmm" - hanya itu yang bisa al keluarkan sebagai respon.

Tak memakan waktu lama al selesai, ia bangkit dari duduknya lantas pamit pada mami.

-

Setelah sampai kantor kenzie mendapat pesan dari al kalau dia akan menjemput jam 7 malam, tentu saja kenzie iyakan.

Kenzie terduduk lesu sambil tangannya terus bergerak menekan tombol berhuruf di sana, namun tetap saja pikirannya teralih pada agenda makan malam itu, meskipun sebelumnya ia dan al sudah banyak saling ngobrol harus bagaimana bersikap dan lainnya saat bertemu mami al, tapi tetap saja ia sedikit takut dan gugup. Bahkan ini pertama kalinya ia terlibat dalam sandiwara konyol seperti ini.

-

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, pekerjaan kenzie sudah selesai, setelahnya tanpa berlama lama ia bergegas pulang. Ia masuk ke kamar nya dan merebahkan tubuhnya, hari ini capek bukan fisiknya, tapi pikirannya! Tinggal 2 jam tersisa sebelum ia bertemu keluarga al. Ia tak tahu apa yang akan terjadi di sana tapi ia harap ini akan berjalan baik sesuai apa yang diharapkan.

Kini al sudah setia menunggu di depan rumah kenzie, al tidak berniat masuk menunggu di dalam dan bertemu ayah bunda kenzie, karena ia belum siap, ia hanya merasa bersalah pada orang tua kenzie membawa kenzie masuk pada masalahnya.

Kenzie menghampirinya dengan pakaian yang ia belikan tempo lalu, ia tak berbohong kenzie cantik dan manis. Dengan sigap ia membukakan pintu untuk kenzie masuk dan dibalas tatapan mengerikan oleh empunya. Setelah membukakan pintu ia berjalan masuk ke pintu kemudi dan duduk di sana.

"Udah siap?" - tanya al tiba tiba

Dengan nafas yang berhembus berat kenzie menjawab, "gue siap"

Al tidak bisa dibohongi, ia tahu kenzie tak benar benar siap untuk hal ini, wajahnya terlihat cemas dan takut, ia menatap wajah kenzie yang setia menatap jalan lantas ia bawa tangannya untuk menggenggam tangan kenzie yang sudah berubah dingin, "jangan khawatir, mami baik zie. Meskipun status pacaran kita ini bohong tapi saat lo di rumah, lo harus jawab apapun pertanyaan mami tentang lo dengan jujur" - ia sedikit tersentak kala al menggenggam tangannya, namun tak berlangsung lama karena setelahnya ia balas menatap al. Dan entah kenapa ini sedikit menenangkannya padahal ia dan al baru bertemu satu minggu ini.

"Hmm" - kenzie hanya bergumam sambil tangannya ia tarik agar lepas dari genggaman itu dan beralih menatap luar jendela mobil.

Mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam pekarangan rumah mewah bernuansa Eropa, sudah dipastikan itu rumah al, ada 3 lantai di sana, halaman rumah nya luas, mobil mewah yang berjejer di sana tak bisa mengelak kalau al merupakan bukan orang biasa. Ia menjadi semakin gugup.

"Yuk turun" - mendengar itu kenzie menarik tangan al yang hendak keluar, al menatap wajah cemas yang sedang menggeleng ribut itu, menandakan kalau ia tak mau keluar

".... Kita bisa zie, bantu gue ya? cuma lo satu satunya yang bisa bantu gue saat ini, gue janji gak akan tinggalin lo di dalem dan gue janji bakal bantu lo kalo lo udah kehilangan kata" - ucap al, mendengar itu kenzie mengangguk ragu lalu setelahnya mereka keluar.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang