Japan

3.1K 166 22
                                    

Jepang 00.13


Mobil yang menjemput aldevan dan kenzie di bandara membawa mereka menuju rumah mewah sang oma, tak memakan waktu lama keduanya sampai di sana dan disambut ramah oleh beberapa bodyguard. Aldevan dan kenzie tak menemui oma dulu karena ini sudah terlalu malam, tak ingin menganggu oma yang pastinya sudah terlelap.

Beberapa tahun lalu rumah ini di singgahi duka, karena opa tercinta pergi untuk selama lamanya. Meski begitu tak ada yang berubah dari rumah itu, masih nyaman, menenangkan, dan hening karena hanya di tinggali oleh oma dan sepupu aldevan, anak dari adik mami.

Aldevan dan kenzie masuk pada kamar mereka, kamar yang dulu menjadi tempat tidur aldevan selama tinggal bersama oma. Saat masuk ternyata kamar itu dihias dengan bunga segar di setiap sudutnya, aldevan tau ini pasti kerjaan oma nya untuk menyambutnya dan kenzie.

Kenzie tertawa, "ini kerjaan oma ya?" - aldevan mengangguk dan ikut tertawa
Aldevan menyimpan koper, tak berniat membuka karena ia dan kenzie bisa pakai bajunya yang tersimpan di rumah ini. Di sisi lain kenzie bergegas mandi karena sudah rasakan gerah.

Beberapa saat setelah kenzie masuk rupanya aldevan ikut masuk, kenzie sedikit kaget atas kehadiran suaminya yang tiba-tiba itu, maka dengan cepat ia memakai bathrobenya

"Kenapa gak ketuk pintu dulu? Aku kaget tau" - ucap kenzie, aldevan terkekeh

"Mau berendam?" - ajak aldevan, kenzie sedikit berfikir hingga akhirnya ia mengiyakan. Rasanya tak salah jika berendam tengah malam, setidaknya itu bisa membuat lelahnya hilang.

Aldevan dengan cepat melepaskan pakaiannya selagi kenzie sedang hidupkan lilin aroma dan tuangkan bubble bath di bathtub. Setelahnya aldevan masuk berendam di sana, sedikit melenguh karena rasakan tenang.

Aldevan melihat kenzie yang hanya berdiri memperhatikannya, "sayang sini, kenapa masih berdiri?"

"Aku bingung mau duduk dimana, kayaknya gak muat" - jawabnya, aldevan tersenyum

"Muat kok, besar loh ini. sini deh kamunya" - kenzie lantas mendekat

"... Buka dong bathrobenya, sayang. Masa kamu mau berendam pake itu"

"Bentar ih, aku malu" - ucapnya dengan wajah memerah, aldevan gemas melihatnya. Setelah beberapa saat kenzie membukanya menampakkan tubuh indahnya yang tak terbalut apapun.

"... Jangan liatin aku gitu, kamu keliatan nakal tau" - aldevan terkekeh, ia mengulurkan tangannya menuntun si manis masuk ke bathtub bersamanya, membuat si manis membelakanginya dan menarik pinggang itu untuk duduk di tengah di sela kakinya.

Kenzie bisa rasakan kepunyaan aldevan yang menyentuh pinggul bagian belakangnya, wajahnya terasa panas padahal air yang merendamnya dingin.

Aldevan melingkarkan tangannya di perut kenzie, membuat kenzie perlahan bersandar pada dada bidangnya, aldevan pula kaitkan dagunya itu pada ceruk leher sang istri. Tenang, sangat tenang.
Kenzie perlahan memejamkan matanya diiringi elusan elusan lembut pada perut dan tangannya, sesekali aldevan elus buntalan kembarnya hingga membuat kenzie sedikit geli. Mereka sangat menikmati aktivitas berendamnya malam ini.

Kenzie menoleh ke samping menatap aldevan, membuat empunya reflek balik menatap, "Pantesan kamu kalo abis kerja suka berendam, ternyata beneran bikin relax, rasanya pegel pegel ku hilang" - ucap kenzie di tengah hening itu, aldevan terkekeh

"Iya kan___ makannya kita harus sering berendam sayang"

"Ah itu mah mau kamu!" - Tak berniat menjawab aldevan lantas mencium bibir istrinya itu memberi lumatan lumatan lembut yang juga disambut oleh empunya. Tangan aldevan yang tak puas hanya mengelus tangan lantas naik pada dada kenzie meremas lembut kedua buntalan itu.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang