Florence

3.2K 182 15
                                    

Pagi pagi sekali kenzie bangun, ia lantas mandi dan bersiap. Hari ini semangatnya penuh karena aldevan akan membawanya ke katedral firenze (Basilica di Santa Maria del Fiore) dan Piazza della Signoria, yang merupakan icon dan alun alun yang paling terkenal di florence.

Ia tak sabar karena akan melihat banyaknya karya seni yang akan memanjakan matanya, kenzie itu sangat suka seni, oleh karena itu ia dan aldevan memilih italia untuk tempat honeymoon mereka.

Kenzie keluar dari kamarnya hendak mengambil makanan untuk nya dan aldevan sarapan selagi aldevan belum bangun. Hotel yang mereka tempati saat ini pun membuat kenzie takjub, sangat indah. Ini pertama kalinya ia keluar dari kamarnya karena 2 hari kemarin ia hanya full di kamar akibat perih di bagian bawahnya. Jadi pagi ini ia ingin melihat lihat keluar hotel, melihat bagaimana suasana pagi di kota ini.

Saat keluar hidungnya di sambut oleh aroma roti  yang khas, banyak sekali orang yang tengah memulai paginya dengan beraktivitas, bunga bunga segar disana bermekaran meski tak banyak, tetap saja yang membuat matanya berbinar adalah bangunan bangunan dengan seni arsitektur disana, luar biasa.

Matanya menangkap sebuah cafe, lantas kenzie bergegas ke sana. Ia disambut ramah saat sampai, lalu mulai memilih menu hingga beberapa saat ia mulai memesan.

"I want two pocaccia and two cappuccinos" - ucapnya, hingga beberapa saat pesanannya siap lantas ia bergegas kembali ke hotel.

Langkahnya sedikit lambat, kenzie merasa terhipnotis oleh keindahan pagi di negara ini, rasanya seperti sedang berada di surga.

Di sisi lain aldevan bangun dengan perasaan panik karena tak menemukan si manis di seisi kamarnya, ia pula tak bisa menelpon karena kenzie tak membawa ponselnya. Ia bergegas keluar mencari keberadaan istrinya itu namun nihil tak ia temukan, aldevan cemas. Ia kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap mencari kenzie. Saat siap dan hendak membuka pintu justru kenzie lebih dulu membuka pintu itu.

Kenzie sedikit mengerutkan dahinya hingga beberapa saat aldevan menubruk memeluk tubuhnya, ia tedikit tersentak namun setelahnya ia balas memeluk suaminya itu

"Sayang, darimana sih? Aku khawatir tau" - ucap aldevan, kenzie melepas peluknya lantas membubuhkan satu kecupan di bibir aldevan

"Awalnya aku mau ambil sarapan di bawah, tapi pas keluar aku liat cafe, jadi aku kesana dan beli ini" - ucapnya sambil mengacungkan makanan yang dibeli

"... Ayo masuk kita sarapan dulu" - kenzie mendorong aldevan masuk dan menyuruhnya duduk selagi ia menyiapkan makanan

"... Ini pocaccia, dan ini cappucino hangat" - ucapnya setelah meletakkan makanan di meja, ia lantas duduk di samping aldevan. Keduanya mulai makan

"Emmmh enak loh sayang" - ucap aldevan yang sibuk menikmati pocaccia

"Iya kan, makannya aku beli"

"Kamu udah mandi?" - aldevan mengangguk

"Yeayy____ abis ini langsung jalan ya mas" - ucapnya antusias, aldevan terkekeh melihatnya, lantas ia cium pipi kenzie sebagai jawaban.

. • .

Aldevan melajukan mobil yang ia sewa selama mereka di Italia. Menyusuri setiap jalanan yang penuh dengan bangunan berseni, senyum si manis itu tak pernah luntur, aldevan bisa lihat bagaimana antusias istrinya itu, mungkin saat ini pemandangan florence lebih menarik dari dirinya.

Kenzie tak henti hentinya memuji betapa cantik negara ini, ia terus melihat keluar jendela mobil. Namun secantik apapun florence, di mata aldevan hanya kenzie yang tercantik.

"Cantik" - ucap aldevan tiba-tiba, kenzie menoleh  pada suaminya itu

"Iya mas cantik banget, aku suka. Gak sia sia kita pilih honeymoon disini" - aldevan terkekeh

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang