Mine

3.5K 263 28
                                    

Pagi ini aldevan dengan cepat bereskan pekerjaannya, karena siang ini si manis sudah diperbolehkan pulang setelah rawat inap kurang lebih satu minggu lamanya. Selama satu minggu itu perkembangan kenzie sangat baik, meski kadang rasakan pusing, tapi kata dokter hal itu tidak perlu di khawatirkan. aldevan juga selalu sempatkan temani kenzie setiap hari meski kadang datang terlalu larut akibat pekerjaan, tentu saja saat datang akan dapat omelan dari si manis itu, karena dia merasa selalu merepotkan, meskipun begitu tetap saja aldevan tak dengarkan.

Mata kenzie berbinar kala melihat aldevan masuk ke ruangannya, selalunya semangat saat lelaki itu datang, sebab aldevan selalu datang dengan buah tangan, kadang ia bawa bunga, kadang juga bawa banyak makanan atau kadang hanya bawa sececrcah kehangatan lewat peluknya.

"Seneng banget sih yang mau pulang" - ucapnya setelah menyalami ayah bunda

"Iya lah, gak betah aku disini. Kamu bawa apa?"

"Oiya aku bawa cake yang dalemnya meledak keluar coklat, aku lupa namanya tapi kayaknya ini cookiebomb" - aldevan memberikannya pada kenzie, tentu kenzie lantas membukanya

"Mana? Gak meledak ini dev, keluar coklatnya cuma sedikit"

"Ya aku gak tau, meledak atau enggak aku rasa itu gak penting, yang penting kan rasanya enak" - kenzie mengangguk

"Makasih ya dev"

"Anything for u cantik" - mendengar itu kenzie cubit kecil paha aldevan, membuat empunya tersenyum menahan gemas melihat tingkah si manis itu.

-

Sepanjang perjalanan pulang senyumnya tak pernah luntur, kenzie sangat senang karena akhirnya bisa keluar dari rumah sakit walaupun nanti akan sering kesana untuk terapi. Kenzie memutuskan untuk ikut dengan mobil aldevan karena tak enak juga kalau biarkan aldevan sendirian padahal dia sudah luangkan waktu untuk menjemputnya di tengah sibuknya bekerja. Al pula bilang tidak papa kalau kenzie akan ikut mobil ayah, tapi si manis itu tetap pada pendiriannya. Aldevan bisa apa selain menurutinya.

"Kakinya gak sakit kan?" - kenzie menoleh lantas menggeleng pelan

"... Kalo sakit bilang ya" - kenzie mengangguk

"... Apasih kok lucu banget" - ucapnya sambil terkekeh

"Apa? Aku diem loh dari tadi" - aldevan tertawa

"... Dev____ diem ih apa sih!" - kenzie memalingkan wajahnya menutupi pipinya yang mungkin sudah berubah merah.

"... Aku kangen banget naik mobil ini, kangen juga naik motor papi. Sedih banget gak bisa naik motor papi karena kaki aku yang begini" - ucapnya tiba-tiba

Mendengar itu aldevan bawa tangannya untuk elus lembut pipi si manis, "hey It's okay, nanti kan bisa naik motor papi lagi kalo kaki kamu udah sembuh, tapi untuk sekarang kita pake mobil dulu ya" - kenzie mengangguk

Tak terasa kini mereka sudah sampai, kenzie bertanya-tanya sebab ada mobil lain di rumahnya, tak tahu juga itu siapa.

Setelahnya aldevan berucap, "itu mobil papi, maaf gak bilang. Aku lupa" - lalu pukulan kecil mendarat di tangan aldevan

"kebiasaan, lupa mulu!" - aldevan terkekeh

Aldevan keluar dari mobilnya, membukakan pintu untuk si manis lalu menggendongnya untuk masuk ke dalam rumah.

Saat masuk, rupanya para orang tua tengah mengobrol ringan, bunda yang sadar aldevan dan kenzie masuk lantas berdiri dan membantu kenzie untuk duduk di sofa setelah aldevan menurunkannya.

Setelahnya mami berdiri lantas duduk disamping kenzie, "zie__" - kenzie tersenyum hingga setelahnya mami memelunya erat, tentu ia balas pelukan itu.

"Maaf mami baru bisa jenguk kamu, maaf juga untuk yang kemarin ya" - ucapnya lirih, kenzie mengangguk. Ia rasakan bahagia melihat mami yang juga sudah dapat menerimanya lagi. Sebenarnya tempo lalu ia sempat bertelpon dengan mami dan banyak ngobrol mengenai masalah kemarin, kenzie pula sudah meminta maaf saat itu. Ia tak menyangka kalau mami akan minta maaf juga saat ini.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang