Padamu Aku Pulang

2.9K 271 32
                                    

⚠️Dokter abal abal😭

. • .

Hari sudah sore, kenzie belum juga siuman. Aldevan setia menunggu kenzie disana karena ia menyuruh ayah dan bunda pulang dulu untuk mandi dan sekedar istirahat.

Matanya tak bosan menatap wajah manis dan tenang itu, ia bertanya tanya sebenarnya kenzie ini terbuat dari apa? wajahnya yang manis hatinya yang baik dan segala sifat dan sikapnya yang penuh pujian membuatnya sama sekali tak bisa mengelak kalau kenzie itu terlalu sempurna jika harus di sebut sebagai manusia, bahkan ia jatuh cinta pada papun yang ada padanya. Pantas saja dia tak pernah bisa hilang dari pikirannya tak bisa pergi dari hatinya. Kenzie itu teduh, siapapun tenang kala bersamanya, aldevan juga!

"Zie___ kamu gak kangen aku emangnya? Kamu gak mau bangun? Aku nunggu kamu loh dari pagi" - ucapnya lirih

Tak sangka kalau beberapa saat setelahnya tangan kenzie bergerak, ia merespon. Aldevan tersenyum senang, ia berdiri membawa satu tangannya untuk mengelus pucuk kepala si manis dengan tangan lainnya yang setia menggenggam

"... Zie kamu denger aku?"

Aldevan bisa lihat kenzie perlahan membuka matanya, sangat perlahan sampai akhirnya mata itu terbuka sempurna meski tampak sayu

"Hai__ udah bangun, apa yang di rasa zie? Aku panggil dokter ya?" - kenzie hanya diam. Tak respon apapun.

"Zie, hey? Kok diem aja sih kenapa?" - tanpa basa basi ia memencet nurse call bel beberapa kali, ia sedikit cemas sebab kenzie hanya diam meski sudah siuman. Sembari menunggu dokter ia tak henti henti mengajaknya bicara meski suaranya sedikit bergetar. Aldevan takut sekarang, ia memikirkan kemungkinan kemungkinan yang bisa terjadi akibat benturan keras di kepala kenzie, ia takut kenzie-nya tak ingat padanya lagi.

Dengan tergesa-gesa dokter datang, ia dengan cepat memeriksa keadaaan kenzie. Aldevan yang lihat itu semakin cemas, ada apa dengan kenzie, pikirnya. Bahkan dokter pun memeriksanya berkali kali dan cukup lama.

Setelah beberapa saat dokter selesai, ia menyuntikkan obat pada selang infus yang aldevan pun tak tahu itu obat apa, "jadi gimana dokter keadaannya? Dia sama sekali gak respon apapun" - tanya nya

"Jadi begini mas, Karena benturannya cukup keras jadi hal itu menyebabkan cedera kepala, untungnya cedera kepala yang dialami pasien adalah cedera kepala sedang dengan nilai GCS 12 dari nilai normal 15. Mas jangan terlalu cemas ya! Otak pasien membutuhkan waktu untuk mencerna semuanya setelah ia tak sadarkan diri kemarin. Ada kemungkinan pasien amnesia tapi kami masih belum bisa memastikan, nanti bisa dibuktikan saat pasien sudah sadar sepenuhnya ya. Saya juga sudah suntikkan obat jadi mungkin sebentar lagi akan bereaksi, jadi mas tunggu saja"

"... Kalau sudah sadar sepenuhnya dan pasien mengalami muntah atau pusing, itu gejala wajar ya mas. Nanti kalau ada apa apa panggil saya lagi" - aldevan mengangguk setelahnya dokter pamit.

Aldevan balik menatap kenzie, rupanya si manis itu kembali menutup matanya. Mungkin karena obat yang disuntikkan itu.

Aldevan diam membisu, pikirannya tentu tak tenang. Bagaimana kalau saat kenzie bangun dia sama sekali tak mengingatnya? Aldevan tak bisa bayangkan itu, hatinya sesak. Ia mulai meraih tangan si manis, mengecupnya berkali kali diiringi banyak harapan, hingga tak terasa air matanya sedikit bercucuran.

"Aku harap kamu masih bisa ingat aku___ jangan buat aku takut zie. Ayo bangun, sebut namaku berkali kali zie aku mohon..." - ucapnya lirih.

Selang satu jam setelah itu kenzie siuman. Aldevan yang sedari tadi menunggu reflek berdiri, mengelus lembut kepala si manis.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang