After Married

4.9K 199 14
                                    

Italia menjadi tujuan honeymoon kenzie dan aldevan yang utama, tepatnya di Firenze (florence) karena memiliki pemandangan kota yang menakjubkan, mereka datangi tempat itu satu hari setelah pernikahannya, karena keduanya sepakat akan lakukan malam pertama disana.

Pukul 21.23

keduanya sampai di negara itu setelah menempuh perjalanan kurang lebih 19 jam lamanya, mereka lantas bergegas menuju hotel yang akan mereka tempati selama di sana, tepatnya 3 hari, karena setelahnya mereka berencana ke jepang untuk menemui nenek aldevan dan berlibur juga di sana.

"Mandi dulu sana mas" - suruh kenzie, aldevan lantas mandi. Setelah selesai barulah giliran kenzie.

Aldevan menunggu kenzie sambil merebahkan dirinya di kasur kingsize itu, hingga tak lama yang ditunggu datang. Kenzie menghampiri aldevan lantas ikut merebahkan dirinya disana.
Entah kenapa malam ini keduanya sedikit canggung, padahal kemarin malam biasa saja.

Aldevan menyamping, menghadap kenzie, "sayang, capek?" - tanya nya. Kenzie menggeleng, Ia pula ikut menyamping menghadap aldevan

Kenzie bawa tangannya memainkan rambut aldevan yang sedikit panjang, "kamu capek? Tidur aja mas kalo capek" - aldevan meraih tangan kenzie yang setia memainkan rambutnya, ia lantas mengecup tangan itu

"Aku gak capek kalo sama kamu" - kenzie terkekeh

"Berarti kalo gak capek besok kita jalan jalan ya, aku mau keliling florence" - ucap kenzie

"As u wish baby" Jawabnya

".... Eumm mau itu gak?" - tanyanya gugup. Kenzie tersenyum, ia paham mau aldevan, karena ia tau aldevan menunggu malam ini. Maka ia mengangguk sebagai jawaban

"... Beneran? Tapi aku takut kamu capek"

"Beneran mas, aku gak capek kok" - aldevan tersenyum

Aldevan menarik pinggang simanis mendekat, tak ada jarak bagi keduanya. Kenzie pula mendongak menatap lelaki itu lekat hingga akhirnya bibir mereka bertemu, kenzie bisa rasakan setiap lumatan yang aldevan beri menyalurkan cinta, dilumatnya lembut hingga kenzie balas dengan lembut pula. Aldevan sedikit menggigit kecil bibir bawah kenzie membuat bibir itu perlahan terbuka, memberinya akses untuk menjelajah di dalam mulutnya, memberi izin untuk lidahnya bergelut di dalam.

Elusan demi elusan oleh tangan aldevan pada pinggangnya membuat gairahnya perlahan naik, ciuman yang lembut itu lama kelamaan berubah menjadi sedikit bernafsu, sesekali mereka lepaskan hanya untuk mengambil pasokan oksigen lalu kembali di tautkan.

Aldevan dengan perlahan menyibak naik piyama yang kenzie kenakan, mengelus lembut tonjolan kembarnya dengan sedikit remasan, aldevan melepas tautan bibirnya, ia perlahan turun mengecup manis pada leher dan dada, membuat beberapa tanda merah keunguan disana, hingga akhirnya bibir itu sampai pada buntalan kembar si manis.

Aldevan memainkan lidahnya dengan lihai pada puting itu, membuat kenzie sedikit membusungkan dadanya sampai akhirnya aldevan meraup puting itu untuk ia sesap, kenzie bisa rasakan sengatan sengatan di setiap tubuhnya semakin menjalar. Setiap elusan, kecupan, ciuman bahkan sesapan yang aldevan beri berhasil membuatnya kelimpungan menahan desahnya.

Maka dibukalah piyama kenzie olehnya, si manis itu kini polos tanpa atasan. Aldevan kembali menyesap dengan tangan satunya yang ia bawa untuk remas salah satu tonjolan itu, hingga beberapa saat ia berhenti. Aldevan bangun lantas berpindah duduk di tengah selakangan istrinya itu, ia mulai menurunkan celana kenzie perlahan hingga akhirnya si manis itu telanjang bulat tanpa benang sehelai pun.

Aldevan terdiam, ia meneguk ludahnya memandangi tubuh elok di bawahnya, ia pandangi dari ujung kepala hingga kaki, tak ada kata lain yang bisa ia katakan selain pujian. Ternyata begini tubuh yang selalu tersembunyi di balik pakaian sedikit gombrongnya, pikir aldevan. Kulit lembut, pinggang yang ramping, pinggul dan bokong berisi, dan satu yang belum terlihat olehnya yaitu kepunyaan si manis yang masih ia tutupi oleh pahanya.

True Love? (Hajeongwoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang